Menurut Diana Raab, Ph.D., dalam artikelnya di Psychology Today, orang-orang yang mengaku sebagai sapioseksual percaya bahwa otak manusia merupakan organ seks terbesar. Mereka lebih bergairah dan antusias pada lawan bicara yang punya rasa ingin tahu, berpikir tajam, serta terbuka akan hal-hal baru.
Apabila diibaratkan sebagai foreplay dalam hubungan seks, hal-hal yang dapat “merangsang’ seorang sapioseksual adalah percakapan berbau filsafat, politik, atau psikologi. Namun, tidak selamanya ketertarikan ini menjurus pada seksualitas.
Terkadang, sapioseksualitas juga dapat terjadi pada hubungan pertemanan biasa. Contohnya, Anda lebih suka berteman dengan orang-orang pintar karena Anda bisa mendiskusikan isu-isu seputar politik atau ekonomi, bisa dikatakan hal tersebut adalah bagian dari sapioseksualitas.
Fenomena ini didukung oleh sebuah jurnal penelitian yang terdapat di Intelligence. Penelitian yang dilakukan kepada 383 orang dewasa tersebut mencari tahu kualitas apa yang dicari dalam pasangan, serta ketertarikan mereka pada tingkat kecerdasan yang berbeda-beda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar