Luka bakar dapat terjadi akibat berbagai penyebab, misalnya tersiram air panas atau terkena percikan minyak panas. Akan tetapi, luka bakar berat biasanya dialami oleh korban kebakaran. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pertolongan pertama yang tepat dalam penanggulangan kebakaran untuk meminimalkan korban jiwa dan luka yang timbul setelahnya.
Apa itu peristiwa kebakaran?
Kebakaran adalah salah satu jenis peristiwa berbahaya yang kerap terjadi.
Kebakaran dapat terjadi di mana saja, termasuk daerah perkotaan atau pemukiman, seperti rumah, kantor, dan pusat perbelanjaan.
Saat terjadi kebakaran, sebisa mungkin Anda harus segera keluar atau menjauh dari lokasi kejadian.
Dengan begitu, kemungkinan diri mendapat luka bakar akibat peristiwa tersebut bisa dihindari.
Sebagai salah satu upaya dalam penanggulangan kebakaran, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk keluar dari tempat yang terbakar.
- Segera nyalakan alarm kebakaran atau hubungi pemadam kebakaran.
- Lari ke luar atau bagian depan gedung.
- Saling bantu dengan korban lain untuk keluar.
- Tutup pintu yang telah dilewati untuk mencegah api semakin menjalar.
- Jika harus melewati tempat yang berasap, lewati dengan menundukan tubuh karena udara di bagian bawah ruangan mengandung lebih sedikit asap. Tujuannya agar risiko keracunan karbon monoksida dari asap kebakaran dapat dihindari.
- Jika harus keluar melalui jendela, cari tempat yang aman untuk meloncat.
Selain itu, sangat penting bagi setiap orang untuk mengetahui apa saja pertolongan pertama yang perlu dilakukan saat mengalami atau menyaksikan peristiwa kebakaran.
Penanggulangan kebakaran yang tepat dapat membantu menghindari adanya korban jiwa.
Cara penanggulangan kebakaran yang tepat
Pada penanggulangan kebakaran, pertolongan pertama yang segera dilakukan dalam lima menit awal dapat membantu mencegah cedera atau luka bakar agar tidak bertambah parah.
Dilansir dari laman St John Ambulance, jika Anda mendapati api pada tubuhnya, penanganan kebakaran yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
- Berhenti bergerak (stop) karena terlalu banyak bergerak dapat membuat api bertambah besar,
- Jatuhkan diri ke tanah (drop) dan tutupi tubuh dengan kain yang berat, seperti jaket atau selimut.
- Gulingkan tubuh ke tanah (roll) hingga api padam.
Apabila korban tetap pada posisi berdiri, tentu akan lebih besar risiko api terhirup ke dalam saluran pernapasan.
Api yang terhirup dapat membakar tenggorokan sehingga kemudian mengganggu proses bernapas.
Untuk membantu memadamkan api pada tubuh korban dapat digunakan alat bantu pemadam kebakaran.
Sejumlah alat bantu yang digunakan dalam penanggulangan kebakaran yaitu sebagai berikut.
1. Air
Air dapat digunakan untuk memadamkan api pada makhluk hidup dan benda padat, seperti kayu, kain, kertas, batu bara, dan beberapa jenis plastik.
Anda tidak disarankan untuk menggunakan air saat memadamkan api pada minyak atau lemak.
2. Bubuk kering pemadam kebakaran
Bubuk ini bisa digunakan sebagai pemadam api pada benda padat dari kayu, kain, kertas, plastik, dan batu bara, serta benda cair.
Contoh beda cair misalnya minyak, lemak. cat, bensin, dan oli.
3. Busa semprot (spray foam)
Spray foam hanya ideal untuk memadamkan api pada beberapa jenis cairan.
4. Tabung karbon dioksida
Karbon dioksida dapat digunakan untuk memadamkan api pada cairan, seperti lemak, cat minyak, oli, dan bensin.
5. Selimut pemadam kebakaran
Selimut khusus ini bisa digunakan untuk pemadaman api pada semua jenis permukaan, baik padat maupun cair.
Pengobatan luka bakar akibat kebakaran
Pengobatan luka bakar perlu dilakukan sesuai dengan tingkat keparahan luka bakar yang dialami.
Namun, dalam penanggulangan kebakaran, pertolongan pertama dapat dilakukan dengan langkah berikut ini.
- Pastikan Anda dan korban sudah berada di posisi yang aman.
- Lepas seluruh pakaian dan perhiasan dari tubuh korban. Namun, jangan melepas paksa kain yang menempel pada luka.
- Siram luka dengan air mengalir selama 20 menit atau hingga rasa sakit mereda. Ini berlaku untuk semua jenis luka bakar.
- Jika tidak terdapat sumber air, basahkan 2 kain untuk mengompres luka. Apabila kain yang dimiliki tidak cukup lebar untuk menutup semua bagian luka, pindahkan kain ke masing-masing bagian luka setiap 2 menit.
- Setelah mereda, tutup luka bakar dengan plastic bersih untuk menjaga luka tetap bersih agar tidak mengalami infeksi.
- Usahakan bagian tubuh lain tetap hangat
- Jangan mengoleskan es batu, mentega, atau krim pada luka.
Segera cari pertolongan medis bila luka bakar yang dialami cukup parah, yang ditandai dengan gejala sebagai berikut.
- Ukuran luka bakar cukup besar dan dalam.
- Luka bakar terjadi pada wajah, tangan, kaki, sendi, atau alat kelamin.
- Luka bakar mengalami infeksi yang ditandai dengan pembengkakan luka bakar dengan cepat.
Pemeriksaan ke dokter juga perlu segera dilakukan jika korban menghirup asap kebakaran.
Perhatikan cara mencegah kebakaran
Selain cara penanggulangan kebakaran, penting juga untuk mengetahui cara mencegah kebakaran. Dengan begitu, risiko terjadinya peristiwa ini dapat dihindari.
Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu sebagai berikut.
- Berhati-hati saat menggunakan peralatan, seperti kompor, seterika, alat catok rambut, hair dryer, dan lilin.
- Pastikan alat elektronik aman dari risiko konsleting.
- Jangan biarkan anak bermain di dapur.
- Jangan merokok dekat benda yang mudah terbakar.
- Pasang alarm kebakaran di rumah atau gedung.
- Sediakan alat pemadam kebakaran di rumah atau gedung.
Meski sudah mengetahui pertolongan pertama untuk penanggulangan kebakaran yang tepat, Anda tetap perlu berhati-hati dan lebih waspada guna mencegah hal buruk ini terjadi.
[embed-health-tool-bmi]