backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Melakukan Brazilian Waxing

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 02/02/2022

    5 Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Melakukan Brazilian Waxing

    Pencabutan rambut atau waxing dapat menimbulkan sejumlah efek samping. Terlebih lagi jika Anda melakukan Brazilian waxing yang berfokus terhadap area organ intim. Ada sederet perawatan yang diperlukan setelah Brazilian waxing agar kulit tetap sehat dan terawat. Simak informasi berikut untuk mengetahui beragam perawatan tersebut.

    Beragam perawatan setelah melakukan Brazilian waxing

    Kulit yang mengalami waxing dapat mengalami iritasi. Rambut pada area tersebut juga bisa tumbuh ke dalam dan memicu infeksi. Guna mencegahnya, Anda perlu cermat memilih produk perawatan kulit dan menghindari kebiasaan tertentu. Berikut di antaranya:

    1. Tidak berendam terlebih dahulu

    berendam air panas

    Berendam setelah Brazilian waxing memang terasa menenangkan. Namun, kulit yang baru mengalami waxing masih sangat sensitif. Bakteri yang terdapat di bak mandi, kolam renang, pantai, dan sumber air lainnya dapat menginfeksi kulit organ intim Anda.

    Hal yang sama juga berlaku dengan air hangat. Meski dapat meredakan nyeri, suhu panas bisa membuat kulit yang sensitif menjadi lebih sensitif lagi. Akibatnya, kulit yang telah mengalami waxing berisiko mengalami iritasi.

    2. Tidak berhubungan seks terlebih dahulu

    Anda yang baru menjalani Brazilian waxing disarankan untuk menghindari kegiatan seksual selama kulit belum pulih sepenuhnya. Pasalnya, gesekan organ intim ketika berhubungan seksual dapat menimbulkan luka kecil dan memperlambat pemulihan.

    Keberadaan luka ini juga dapat menimbulkan iritasi dan infeksi, serta menyebabkan rambut tumbuh ke dalam. Maka dari itu, Anda baru bisa melakukan kegiatan seksual kembali dengan aman setelah 24 jam sejak melakukan Brazilian waxing

    3. Mengompres dingin

    Tidak seperti suhu panas yang membuat kulit semakin sensitif, kompres dingin justru dapat membantu mengurangi iritasi dan keluhan lainnya terkait kulit sensitif. Anda juga bisa mandi di bawah kucuran air dingin, tapi pastikan Anda mengeringkan area organ intim setelahnya.

    Untuk membuat kompres dingin, siapkan es dan selembar handuk. Bungkus es dalam handuk, lalu tempelkan pada area kulit yang terasa nyeri. Jangan menempelkan kompres selama lebih dari 20 menit karena hal ini dapat merusak kulit.

    4. Mengoleskan gel lidah buaya

    Setelah Brazilian waxing, kulit yang sensitif sangat perlu dijaga kelembapannya. Lidah buaya merupakan bahan alami yang dapat memberikan manfaat ini. Mengoleskan gel lidah buaya akan membantu menjaga kelembapan kulit dan meredakan iritasi.

    Tak hanya itu, lidah buaya juga mengandung vitamin, mineral, enzim, serta senyawa antioksidan. Bahan-bahan ini membantu mempercepat pemulihan dengan melindungi kulit dari peradangan, merangsang pertumbuhan sel kulit baru, dan menjaga kesehatannya.

    5. Mengoleskan krim hidrokortison

    efek samping krim steroid

    Krim hidrokortison dapat mengatasi keluhan akibat berbagai masalah kulit, mulai dari eksim, alergi, gatal, hingga efek samping waxing. Akan tetapi, Anda perlu berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter karena krim ini harus digunakan berdasarkan resep.

    Jika dokter menyarankan penggunaan krim hidrokortison, Anda bisa mengoleskannya langsung pada kulit setelah melakukan Brazilian waxing. Gunakan sesuai instruksi dokter hingga ruam berkurang dan kulit tampak kembali normal.

    Brazilian waxing adalah metode pembersihan rambut yang berfokus di area organ intim. Mengingat kulit pada area tersebut sangat sensitif, Anda perlu lebih cermat dalam merawat kulit setelah melakukan waxing.

    Dengan perawatan yang tepat, Brazilian waxing dapat menjadi metode pembersihan rambut yang sangat efektif. Namun, apabila Anda mengalami iritasi berkepanjangan ataupun gejala infeksi, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 02/02/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan