Sadar atau tidak, kita mungkin telah mengonsumsi minuman ataupun makanan berbahaya setiap harinya. Memang tidak bisa dipungkiri, rasanya yang enak membuat lidah ketagihan. Padahal, ada banyak efek buruk yang mengintai kesehatan tubuh, termasuk kesehatan otak Anda, akibat sering mengonsumsi makanan dan minuman berikut ini.
1. Ikan yang mengandung merkuri
Ikan terkenal akan kandungan protein tinggi, yang tentu baik untuk kesehatan. Meski begitu, Anda tetap harus hati-hati dalam memilih jenis ikan yang akan Anda konsumsi. Beberapa jenis ikan laut memiliki banyak kandungan merkuri yang membahayakan bila dikonsumsi dalam jumlah besar atau terlalu sering.
Merkuri akan menyebar di dalam tubuh, termasuk ke bagian otak. Racun yang ditimbulkan oleh merkuri bisa merusak sistem saraf pusat dan neurotransmiter (zat kimia pengantar sel saraf di otak).
Sebuah penelitan dari Journal of Environmental and Public Health menyatakan bahwa paparan merkuri juga bisa sangat berbahaya pada bayi dan anak-anak. Ya, merkuri dapat mengganggu perkembangan otak dan menyebabkan kerusakan pada komponen sel-sel di otak. Bila dibiarkan, keracunan merkuri bisa mengakibatkan timbulnya cerebral palsy serta keterlambatan perkembangan otak anak.
Temuan ini juga diperkuat oleh pendapat para peneliti dari University of South Florida yang menemukan bahwa orang-orang dengan kandungan merkuri tinggi dalam darahnya mengalami penurunan fungsi kognitif sebanyak lima persen.
Ikan yang tinggi merkuri antara lain hiu, tuna sirip kuning, dan ikan todak. Namun, ini bukan berarti Anda harus menyingkirkan seafood dari makanan harian Anda. Masih banyak ikan jenis lain dengan kandungan merkuri yang rendah seperti lele, teri, dan salmon.
2. Makanan tinggi lemak trans
Makanan berbahaya lainnya yang sering Anda temui, yakni makanan dengan kandungan lemak trans yang tinggi. Lemak trans biasanya digunakan oleh produsen makanan untuk membuat suatu produk makanan tahan lama dan mudah digunakan.
Tidak bisa dipungkiri, makanan jenis ini memang sangat enak untuk dikonsumsi. Contohnya margarin, camilan kemasan, dan gorengan seperti pisang goreng, kentang goreng, dan chicken nugget.
Namun, risiko yang harus Anda terima bila terlalu banyak makan makanan berbahaya ini dibuktikan dalam sebuah studi tahun 2011 yang dimuat pada American Academy of Neurology. Hasil penelitian menyatakan bahwa makanan dengan kandungan lemak trans yang tinggi bisa berdampak buruk pada kerja otak serta penurunan fungsi kognitif otak.
Hal ini juga diperkuat oleh Ewan McNay, Ph.D. dari Albany University. Ewan mengatakan bahwa lemak jenuh, yang tidak jauh berbeda dengan lemak trans, mampu merusak kemampuan otak untuk belajar dan mengingat informasi baru, bahkan hanya dalam waktu 10 menit setelah mengonsumsinya.
3. Makanan cepat saji
Di balik rasanya yang nikmat dan bisa membuat orang ketagihan, makanan olahan atau yang biasa disebut makanan cepat saji ternyata mengandung bumbu rahasia yakni gula, lemak, dan garam. Kandungan garam inilah yang kemudian bisa membuat tekanan darah Anda menjulang tinggi sekaligus menurunkan fungsi kognitif.
Dilansir dari Healthline, sebuah penelitian yang melibatkan 52 orang membuktikan bahwa makan makanan olahan bisa menyebabkan rusaknya sel-sel pada otak yang kemudian menurunkan fungsi otak Anda.
4. Minuman manis
Siapa yang tak suka minuman manis menyegarkan seperti sirup dan es teh manis, apalagi saat cuaca di siang hari terasa panas terik? Namun, Anda perlu waspada sebab terlalu banyak mengonsumsi minuman manis bisa membahayakan fungsi dan kesehatan otak Anda.
Hal ini didukung oleh sebuah penelitian di tahun 2015 dalam Journal Neuroscience, yang menunjukkan bahwa tikus yang diberi asupan gula yang tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif otak yang cukup parah, radang otak, serta gangguan pada daya ingat.
5. Alkohol
Jika tidak dikonsumsi secara berlebihan, sebenarnya minum alkohol memiliki manfaat yang cukup baik untuk mendukung kesehatan. Namun, tidak menutup kemungkinan kalau alkohol juga bisa menjelma menjadi minuman beracun yang bisa membahayakan kesehatan otak Anda.
Dikutip dari Healthline, sebuah penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol secara berlebihan akan berpengaruh besar dalam menurunkan kerja otak serta menimbulkan gangguan neurotransmiter dalam otak.
Efek buruk dari alkohol juga bisa menyerang remaja yang belum saatnya minum alkohol. Sebab pada masa-masa tersebut, otak masih berkembang. Remaja yang minum alkohol pun berisiko mengalami kelainan pada struktur dan fungsi otak serta gangguan perilaku dibandingkan remaja yang tidak minum alkohol.
[embed-health-tool-bmi]