backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Penyebab Mata Minus, dari Genetik hingga Kebiasaan yang Tidak Disadari

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 29/11/2023

Berikut adalah daftar produk yang bisa bermanfaat untuk Anda. Perlu diketahui, kami bisa saja mendapatkan sedikit komisi setiap kali Anda membeli produk via link ini. Tenang, tidak ada penambahan biaya. Pelajari lebih lanjut soal konten produk marketing kami di sini.

    Penyebab Mata Minus, dari Genetik hingga Kebiasaan yang Tidak Disadari

    Orang yang punya mata minus atau rabun jauh tidak bisa melihat objek di jarak yang jauh dengan jelas. Itu sebabnya, mereka akan menggunakan kacamata atau kensa kontak agar dapat melihat lebih baik. Berbagai hal dapat menjadi penyebab seseorang memiliki mata minus (miopi) termasuk kebiasaan membaca dan bermain gadget. Simak lebih jelas penyebab rabun jauh dalam ulasan berikut ini.

    Apa saja yang menjadi penyebab mata minus?

    Membaca terlalu dekat penyebab rabun jauh

    Pada proses melihat yang normal, cahaya dari luar harusnya jatuh tepat di retina agar Anda bisa melihat dengan jelas. Namun pada mata minus, cahaya jatuh berada di depan retina mata sehingga benda atau tulisan yang posisinya jauh akan terlihat buram atau tampak kabur.

    Hal ini terjadi karena bola mata lebih panjang dari yang seharusnya atau kornea yang terlalu melengkung. Akibatnya, cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus dengan benar.

    Sampai sekarang belum diketahui secara pasti apa penyebab dari mata minus. Namun, American Optometric Association menyebutkan penyebab rabun jauh dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan kebiasaan sehari-hari.

    Berikut ini adalah beberapa penyebab mata minus yang umum terjadi: 

    1. Genetik

    Penyebab mata minus yang mungkin tidak Anda sadari adalah faktor keturunan alias genetik. Bila salah satu orangtua Anda mengalami rabun jauh, peluang Anda untuk mengalami hal yang sama akan lebih besar.

    Semakin besar lagi risikonya jika kedua orangtua Anda sama-sama memiliki mata minus. Sampai saat ini, penelitian menyatakan bahwa ada 40 gen yang menjadi penyebab seseorang mengalami rabun jauh.

    2. Kebiasaan membaca dan bermain gadget

    Meskipun bukan menjadi penyebab mata minus yang utama, kebiasaan membaca meningkatkan risiko Anda untuk mengalami rabun jauh. Terutama jika Anda sering membaca di tempat yang redup dan jaraknya terlalu dekat ke mata. 

    Anda yang gemar membaca memiliki risiko rabun jauh lebih besar ketimbang orang lain yang jarang membaca. Namun, risiko mengalami rabun jauh karena membaca dalam jarak dekat atau di tempat gelap juga berlaku untuk dalam penggunaan gadget dalam kondisi yang sama.

    Jadi, sebaiknya biasakan untuk membaca ataupun menulis dari jarak sekitar 40 sentimeter (cm) dari layar atau buku.

    3. Jarang melakukan aktivitas di luar ruangan

    Ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa penyebab rabun jauh juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan jarang melakukan aktivitas di luar ruangan. Pasalnya, tingkat cahaya di dalam dan luar ruangan berbeda sehingga berpengaruh pada kesehatan mata Anda.

    Pencahayaan dalam ruangan umumnya lebih gelap dan terbatas daripada pancaran sinar alami di luar sana. Hal ini kemudian membuat mata lama-lama lelah dan menurun kemampuannya untuk menangkap cahaya.

    Oleh karena itu, jika keadaan mengharuskan Anda berkegiatan di dalam ruangan, usahakan atur pencahayaan ruangan sebaik mungkin agar tidak merusak mata.

    Apakah mata minus bisa dicegah?

    Membaca dengan jarak ideal

    Meskipun penyebab mata minus yang paling utama belum bisa diketahu secara pasti, Anda tetap bisa menurunkan risikonya. Beberapa hal yang dapat menurunkan risiko rabun jauh seperti:

    • Tidak membaca, menulis, dan melihat dalam jarak pandangan yang sangat dekat.
    • Sering-sering beraktivitas di luar ruangan.
    • Jika mata lelah, istirahatkan dulu mata Anda, jangan dipaksakan.
    • Hindari membaca dan menulis di tempat yang gelap atau kurang cahaya.

    Biasanya, mata minus mulai terjadi ketika masa anak-anak dan berhenti saat masa remaja. Namun, tidak semuanya terjadi demikian. Tak jarang juga gangguan penglihatan, seperti mata minus bertahan hingga dewasa.

    Apabila Anda mulai merasa mengalami gejala atau tanda-tanda mata minus, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Tanda Anda mengalami rabun jauh tak hanya ditunjukkan dari tidak bisa melihat objek yang jauh dengan jelas saja, tapi biasanya muncul juga gejala seperti:

    • Sering sakit kepala dan pusing
    • Mata cepat lelah
    • Mata terasa tegang

    Jika hal ini terjadi, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk menjalani visus mata. Pengobatan untuk mengatasi mata minus yang paling umum dilakukan adalah dengan memakai lensa kontak atau kacamata dengan lensa minus.

    Anda juga bisa memilih melakukan lasik mata yaitu prosedur operasi dengan laser untuk memperbaiki kemampuan penglihatan sehingga bisa menurunkan minus mata.

    Setelah mengetahui berbagai penyebab rabun jauh atau miopi, mulai sekarang usahakan untuk menghindari berbagai faktor risikonya. Jaga dan sayangi mata Anda agar tidak menyesal di kemudian hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 29/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan