backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Kertas Minyak Wajah Bukan Solusi Terbaik?

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 25/05/2021

    Kenapa Kertas Minyak Wajah Bukan Solusi Terbaik?

    Kertas minyak wajah telah digunakan oleh wanita Jepang selama ratusan tahun karena fungsinya. Tidak ada cara yang lebih baik untuk menghilangkan kilap menyilaukan di wajah sepanjang hari tanpa harus mengacaukan riasan Anda.

    Kertas minyak akan menghilangkan minyak dengan sekejap, di mana saja, kapan saja, tanpa harus repot bolak-balik ke kamar mandi untuk cuci muka dan touch up. Namun, bagaimana kata ahli mengenai penggunaan kertas minyak?

    Bagaimana cara kerja kertas minyak wajah?

    Kertas minyak wajah adalah produk kecantikan yang dirancang untuk dapat mengangkat minyak berlebih dari wajah, sehingga menampilkan kulit wajah yang kesat dan tidak terkesan kumal.

    Bagi pemilik kulit berminyak atau kulit kombinasi mungkin bertanya-tanya, “Apakah kertas minyak betulan efektif?” Tidak ada yang salah dengan usaha mengendalikan produksi minyak wajah. Menyeka wajah dengan kertas minyak cukup menjadi solusi mudah.

    Pada mulanya, kertas minyak digunakan untuk menyerap kelebihan zat cair (seperti tinta atau minyak) dari permukaan kertas untuk menulis di kertas polos atau pada benda kesenian, hingga dipakai selama prosedur analisis kimia.

    Di dunia kosmetik, kertas minyak memiliki ketebalan super tipis, mirip lembaran tisu yang terbuat dari jenis kertas khusus atau bahan lainnya (daun pisang, bekatul, atau plastik elastis halus terbuat dari polipropilena) yang berdaya serap tinggi.

    Komposisi yang paling mungkin memegang andil dalam penyerapan minyak yakni jenis tertentu dari surfaktan. Minyak dan lemak (cairan non-polar) tidak dapat menyatu dengan air (cairan polar).

    Surfaktan merupakan molekul spesial yang terdiri dari setengah sifat polar dan setengah sifat non-polar. Zat ini memungkinkan molekulnya ‘menggenggam’ salah satu sifat polar dari obyek serapan selagi dapat bercampur dengan baik dengan sifat lainnya.

    Kertas minyak bisa jadi solusi cepat, tapi tidak menyelesaikan masalah utama

    Daya tarik kertas minyak terletak pada kepuasan batin akan bukti nyata dari residu minyak pada kertas yang bisa Anda lihat dengan mata kepala sendiri.

    Kertas minyak terbukti tidak menunjukkan perubahan besar pada produksi minyak berlebih di wajah. Produk ini hanya berfungsi sementara dan instan pada wajah yang berminyak untuk mengembalikan rona wajah segar seperti sedia kala.

    Namun, jika Anda terus-terusan bergantung pada kertas warna-warni ini untuk mengoreksi kondisi kulit berminyak, tindakan ini bisa jadi senjata makan tuan untuk Anda.

    Biasanya saat memakai kertas minyak, Anda menekan atau mengusap wajah dengan tekanan yang sangat kuat agar minyak dapat terserap sempurna. Ini merupakan cara yang salah.

    Tekanan yang terlalu kuat akan membuat kulit terasa lebih panas dan dapat membuat iritasi pada kulit. Kondisi ini akan merangsang kelenjar kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi darurat ini.

    Hasilnya, kulit jadi lebih berminyak. Untuk menggunakan kertas minyak dengan efektif, cukup tepuk-tepukkan kertas minyak di daerah wajah yang bermasalah, umumnya area T-zone (dahi, hidung, dagu). Tidak perlu menyeka dengan gerakan menyeret.

    Jadi, pada dasarnya, penggunaan kertas minyak terletak pada ekspektasi Anda. Ingin touch up darurat sebelum meeting penting? Kertas minyak wajah menjadi solusi yang tepat.

    Gunakan bahan dasar yang bersifat oil-controlling sebelum memakai make up. Namun, banyak cara lebih efektif lain untuk usir minyak berlebih yang berkelanjutan dan dalam jangka panjang.

    Jika kulit berminyak menjadi penyebab timbulnya jerawat, gunakan obat-obatan topikal seperti krim atau krim wajah malam dengan kandungan retinoid untuk membantu mengendalikan produksi minyak langsung di pusatnya (kelenjar minyak).

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 25/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan