backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kiat Cerdas Mengatasi Jenggot yang Gatal Berdasarkan Penyebabnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 21/04/2021

    Kiat Cerdas Mengatasi Jenggot yang Gatal Berdasarkan Penyebabnya

    Jenggot gatal adalah salah satu konsekuensi yang harus dihadapi oleh pria brewok. Pada kebanyakan kasus, gatal-gatal tersebut diakibatkan oleh cara perawatan yang salah. Namun jika rasa gatalnya semakin parah dan tidak tertahankan, mungkin ada suatu penyebab khusus yang menjadi dalangnya. Lalu, apa penyebab jenggot gatal, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya di bawah ini.

    Berbagai penyebab jenggot gatal yang mungkin tidak Anda sadari

    Jenggot gatal bisa terjadi karena berbagai hal, dari yang ringan hingga masalah yang berat. Berikut penjelasannya

    Kulit kering

    Kulit wajah yang kering rentan mengalami iritasi yang bisa membuat jenggot gatal. Hal ini bisa juga disebabkan oleh kebiasaan mencuci muka terlalu sering, yang bisa merontokkan lapisan minyak alami kulit. Hal ini rentan menyebabkan kulit mengering sehingga kulit pun terasa gatal

    Kulit kering juga bisa disebabkan oleh cuaca sekitar yang kering atau terlalu dingin.

    Rambut tumbuh ke dalam

    Mencukur dengan arah yang bolak-balik (tidak satu arah), terlalu ditekan, dan terburu-buru memakai pisau cukur tumpul adalah cara yang salah saat mencukur jenggot sehingga dapat menyebabkan rambut tumbuh ke dalam — terutama jika Anda memiliki rambut sangat keriting. Kondisi ini yang membuat jenggot Anda terasa gatal.

    Sebaiknya, bercukur dari daerah telinga lalu turun ke arah pipi, mulut, dan dagu. Mulai mencukur dengan gerakan menyeret pendek-pendek, searah dengan jalur pertumbuhan rambut. Jika kurang mulus, bilas pisau cukur dan ulangi pemakaian krim cukur setiap kali akan mengulang cukuran.

    Folikulitis

    Ketika folikel rambut yang masuk ke dalam jadi meradang, kondisi ini disebut sebagai folikulitis. Peradangan ini diakibatkan oleh iritasi karena penggunaan pisau cukur, meski juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, ataupun jamur.

    Jenggot gatal yang diakibatkan oleh folikulitis biasanya juga menyebabkan kulit berwarna merah dan terasa sakit saat disentuh.

    Eksim seboroik

    Eksim seboroik adalah peradangan kronis yang membuat kulit kering, merah, gatal, dan mengelupas. Penyakit ini biasanya terjadi pada kulit kepala, tapi dapat juga menyerang bagian tubuh lain yang berminyak, seperti wajah,

    Infeksi jamur kulit

    Infeksi jamur di kulit wajah disebabkan oleh jenis jamur dermatofit yang disebut sebagai tinea barbae. Kondisi ini biasanya membuat kulit merah, meradang dan berkerak di sekitar mulut, pipi, dan di bawah dagu. Kondisi ini mirip dengan kurap pada kulit kepala.

    Cara mengatasi jenggot gatal

    Cara mengatasi jenggot gatal tergantung dari apa penyebab yang mendasarinya. Jika disebabkan oleh kulit kering, keluhan ini dapat ditangani dengan salep atau krim yang mengandung asam laktat dan urea. Untuk kasus jenggot gatal yang disebabkan oleh folikulitis, obatnya adalah asam glikolik (Neo-Strata).

    Krim antibiotik seperti mupirocin atau bactroban biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri, sementara krim atau salep antijamur ditujukan untuk mengobati jenggot gatal yang disebabkan oleh infeksi jamur.

    Jika Anda memiliki eksim seboroik dan mengalami gatal-gatal pada area jenggot, dokter biasanya meresepkan krim hidrokortison, clobetasol, atau desonide.

    Apabila gatalnya sudah berlangsung lama dan malah semakin parah setelah diobati, dokter dapat menyarankan Anda untuk menghapus jenggot secara permanen lewat prosedur laser atau terapi fotodinamik. Jika gatal-gatalnya sampai menyebabkan bentol bernanah, dokter juga dapat mengempiskannya lewat prosedur bedah kecil.

    Cara merawat jenggot yang benar untuk mencegah gatal

    1. Jaga kebersihan wajah

    Cuci muka secara teratur dua kali sehari, pagi dan malam, untuk membersihkan kotoran yang ada di wajah. Kulit yang bersih akan mencegah bakteri berkembang biak dan menjaga agar kulit tidak terlalu berminyak.

    Jangan lupa juga untuk mencuci jenggot. Idealnya, kumis dan jenggot harus dicuci dua sampai tiga kali seminggu. Namun jika Anda termasuk orang yang sering berkeringat dan beraktivitas di luar ruangan seperti di lokasi pembangunan, sebaiknya cuci jenggot dan kumis setiap hari. Pasalnya, jenggot rentan terpapar debu, kotoran, serta berbagai jenis kuman dan bakteri yang bisa menyebabkan masalah.

    2. Berikan kondisioner

    Bukan hanya rambut, jenggot pun memerlukan kondisioner agar teksturnya lebih halus dan tidak mudah mengalami iritasi. Pilih kondisioner yang mengandung minyak jojoba atau minyak argan untuk perawatan rutin jenggot Anda.

    3. Hindari menggunakan bahan kimiawi

    Pilih sabun muka, krim cukur, dan pelembap khusus cukuran (after shave) yang tidak mengandung alkohol dan bahan kimia keras bahan kimia keras lainnya. Pelembap cukuran yang baik seharusnya mendorong proses pemulihan lebih cepat dan melembabkan kulit Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 21/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan