backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Tak Semua Gejala Tremor Akibat Parkinson, Ini Cara Mengetahuinya

Ditulis oleh dr. Zicky Yombana, Sp.S · Neurologi · RS Brawijaya Saharjo


Tanggal diperbarui 08/01/2021

    Tak Semua Gejala Tremor Akibat Parkinson, Ini Cara Mengetahuinya

    Tremor alias tangan yang gemetaran sering kali dikaitkan dengan penyakit Parkinson. Namun, ternyata tangan yang gemetaran itu bisa saja disebabkan oleh hal lain, tak hanya Parkinson. Tremor lain ini disebut tremor esensial. Lalu, bagaimana tahu bahwa tremor yang terjadi akibat Parkinson atau esensial?

    Ada dua jenis tremor, esensial dan Parkinson

    Tremor esensial adalah tremor yang terjadi tanpa adanya penyakit yang menjadi penyebabnya. Artinya, tremor ini bisa terjadi meski Anda sedang tidak mengidap penyakit tertentu. 

    Sementara, tremor Parkinson terjadi karena seseorang mengidap penyakit Parkinson. Pada pasien Parkinson, tremor bisa menjadi gejala awal yang mungkin disertai dengan beragam gejala lain. 

    Selain itu, ada beberapa hal yang membedakan tremor esensial dan tremor parkinson, di antaranya adalah sebagai berikut. 

    1. Waktu munculnya gejala

    Meski keduanya sama-sama membuat tangan menjadi gemetaran, tremor akibat Parkinson dan tremor esensial akan terjadi di waktu yang berbeda.  

    Tremor esensial biasanya muncul ketika Anda sedang aktif melakukan suatu kegiatan tertentu. Maka itu, tremor ini juga disebut dengan intention tremor

    Berbeda dengan tremor pada Parkinson, gejala akan muncul ketika Anda sedang diam atau beristirahat. 

    2. Disebabkan oleh hal yang berbeda

    Faktor penyebab utama dari timbulnya tremor esensial adalah faktor genetik. Hal ini berarti jika seseorang mengidap tremor esensial, keturunannya memiliki kecenderungan untuk mengidap penyakit yang sama. Hal ini juga dipicu oleh usia, di mana semakin tua usia seseorang, semakin besar risiko untuk terserang penyakit ini. 

    Sedangkan pada penderita Parkinson, faktor penyebabnya adalah adanya gangguan sinyal listrik (neurotransmitter) di otak. Gangguan tersebut menjadi pemicu timbulnya empat gejala utama dari penyakit Parkinson, yaitu tremor, rigiditas atau kekakuan, bradikinesia atau gerakan menjadi lambat, serta gangguan keseimbangan. 

    3. Tingkat kesembuhan

    Meski tidak bisa disembuhkan secara total menggunakan obat-obatan, tremor esensial dapat diatasi dengan mencari tahu pencetus dari munculnya tremor ini.Misalnya, jika seorang pasien sering mengalami tremor saat panik dan grogi, mungkin saja tremor muncul akibat ia dihadapkan dengan sesuatu yang membuatnya grogi. 

    Masalah psikis seperti ini lah yang sebaiknya diatasi. Dengan begitu, tremor yang Anda alami akan berkurang intensitasnya. Namun, tidak selamanya tremor esensial mengganggu sehingga tidak semua kondisi ini harus diobati. 

    Sementara, tremor Parkinson bisa saja menghilang, meski sang pasien masih menderita penyakit tersebut

    Sayangnya, meski tremor Parkinson berhasil ditangani, hal ini tidak menjamin tremor tidak akan muncul lagi di kemudian hari. Tremor ini dapat diatasi hanya dengan penggunaan obat. 

    4. Pengobatan

    Jika tremor esensial sudah pada tahap yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda diperbolehkan menggunakan obat-obatan. 

    Jenis obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi ini adalah obat penenang, obat yang digunakan untuk memperlambat detak jantung atau yang biasa disebut dengan beta blocker, hingga obat kejang. 

    Namun, pengobatan yang dilakukan dengan obat-obatan juga tidak dapat menghilangkan tremor esensial seutuhnya. Hanya saja, gejala penyakit ini sudah jauh membaik setelah menggunakan obat yang telah disebutkan. 

    Sedangkan pengobatan tremor Parkinson harus diatasi dengan obat-obatan. Penggunaan obat untuk penderita Parkinson adalah obat-obatan ringan dengan dosis terkecil terlebih dulu. 

    Hal ini karena Parkinson tidak dapat disembuhkan dan bersifat slowly progressive. Penderita Parkinson harus mengonsumsi obat-obatan seumur hidup untuk membantu menghambat perkembangan penyakit itu sendiri.  

    Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gejala Parkinson berbeda-beda tergantung dengan gejala yang paling dominan.

    Contohnya, jika gejala yang paling sering muncul adalah tremor, maka obat-obatan yang sesuai untuk mengatasi gejala tersebut adalah obat golongan levodopa. Cara kerjanya, levodopa akan berubah menjadi dopamin di dalam otak untuk membantu mengontrol tremor yang terjadi karena otak kekurangan dopamin. 

    Namun, jika penderita Parkinson mengalami keempat gejala utama secara bersamaan, maka levodopa bisa digunakan bersama dengan obat lain yang juga dapat mengatasi gejala Parkinson lainnya, seperti agonis dopamin, penghambat MAO‐B dan COMT, antikolin, dan amantadine.

    5. Faktor gaya hidup

    Gaya hidup juga bisa menjadi pencetus munculnya tremor esensial. Jadi, jika seseorang sudah memiliki faktor genetik sebagai faktor dasar, gaya hidup yang kurang baik menambah peluang munculnya tremor esensial. 

    Namun, bukan berarti orang yang tidak memiliki faktor genetik tidak mungkin terserang penyakit ini. Jika orang tersebut sudah terbiasa menjalani gaya hidup yang kurang baik dalam jangka waktu lama, tremor mungkin saja muncul. 

    Gaya hidup yang dimaksud adalah kebiasaan mengonsumsi kafein, alkohol, dan nikotin. Oleh sebab itu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau mengatasi tremor esensial adalah dengan menganut gaya hidup sehat. Tremor esensial mungkin hilang secara menyeluruh jika Anda memperbaiki gaya hidup Anda selama ini serta mengatasi pencetus lainnya seperti pola makan dan kematangan emosi. 

    Sementara itu, tremor Parkinson tidak disebabkan oleh gaya hidup melainkan adanya gangguan pada otak. Penyakit yang berkembang secara perlahan di dalam tubuh Anda ini hanya bisa dihambat oleh penggunaan obat. Jika obat yang selama ini digunakan tidak membuahkan hasil, hal yang bisa dilakukan adalah mengganti obat atau menambah dosis obat.   

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    dr. Zicky Yombana, Sp.S

    Neurologi · RS Brawijaya Saharjo


    Tanggal diperbarui 08/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan