backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Apakah Tato Henna Benar Aman untuk Kulit Anda?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 02/11/2020

    Apakah Tato Henna Benar Aman untuk Kulit Anda?

    Tato henna bisa jadi solusi mudah buat yang ingin menghias kulitnya dengan gambar-gambar cantik tapi masih ragu dengan tato permanen. Henna pun sering dijadikan cara untuk melukis tubuh mempelai wanita dalam beragam upacara adat selama ribuan tahun. Tato henna tangan sejauh ini dianggap aman karena bersifat sementara. Namun, apakah tato henna benar-benar aman jika dilihat dari sisi medis?

    Amankah tato henna tangan untuk kulit Anda?

    tato henna

    Berbeda dengan tato permanen yang dilukis menggunakan tinta dan jarum khusus, tato henna tidak demikian. Tato temporer ini terbuat dari dedaunan Henna yang dikeringkan dan digerus menjadi bubuk kering.

    Ketika akan dipakai menjadi “tinta’ untuk melukis tubuh, bubuk henna haruslah diencerkan dulu dengan sedikit air sampai menjadi pasta. Warna alami yang dihasilkan henna adalah cokelat, oranye kecokelatan, atau cokelat kemerahan. Ada juga beberapa produk henna yang dipasarkan memiliki warna hijau, kuning, hitam, atau biru.

    Tato hena yang digambar pada tangan ini bukan tato sungguhan. Tato henna tangan akan memudar dengan sendirinya dalam waktu sekitar 2-4 minggu, tergantung jenis tinta yang digunakan. Jadi, tato henna ini tidak akan menetap selamanya di kulit, melainkan hanya untuk sementara.

    Sejauh ini, keamanan penggunaan henna sebagai tato temporer masih simpang siur. Baik FDA di Amerika Serikat maupun BPOM di Indonesia sendiri sebenarnya tidak mengatur ketat soal peredaran henna karena tergolong sebagai kosmetik dan suplementasi, bukan obat-obatan medis.

    Meski penggunaan henna sangat populer untuk tato kulit, henna sebenarnya hanya boleh digunakan sebagai pewarna rambut. Bukan untuk dioles langsung ke kulit tubuh.

    Apa risikonya?

    Tato henna berisiko menimbulkan reaksi alergi pada kulit. FDA, Badan POM di Amerika Serikat, melaporkan beberapa orang mengalami reaksi alergi kulit yang serius setelah pakai henna. Mereka mengeluhkan kulit yang lecet kemerahan hingga terluka, warna kulit memudar, timbul jaringan parut, hingga jadi lebih sensitif terhadap matahari.

    FDA menduga bahwa ini terjadi akibat kebanyakan produk henna mungkin ditambahkan dengan bahan kimia lain selama proses produksinya agar warna yang dihasilkan jadi lebih intens dan tahan lama.

    Zat kimia yang umumnya ditambahkan ke dalam henna adalah pewarna coal-tar yang mengandung p-phenylenediamine (PPD). PPD inilah yang dapat menyebabkan reaksi kulit berbahaya pada beberapa orang.

    Tips aman sebelum pakai tato henna di tangan

    gejala alergi olahraga ruam kulit

    Sebaiknya sebelum Anda berencana untuk melukis kulit tangan dengan tato henna, coba tes dulu sedikit di kulit. Saran ini juga diamini oleh dr. Laksmi Duarsa, SpKK, selaku dokter spesialis kulit dan kelamin di D&I Skin Centre Denpasar.

    Caranya pakainya, tinggal oleskan sedikit pasta henna di area kulit tangan yang tertutup, misalnya lengan bagian dalam, kemudian tunggu kering 2-3 jam. Apabila tidak muncul reaksi aneh sedikit pun pada kulit, seperti gatal atau kemerahan, maka Anda boleh lanjut menggunakan tato henna secara meluas di kulit tangan.

    Sebaliknya, jika muncul sensasi-sensasi yang tidak biasa setelah 3 jam uji coba, artinya Anda tidak cocok pakai tato henna. Hentikan penggunaannya sesegera mungkin dan bilas sampai bersih pakai air mengalir dan sabun.

    Supaya lebih aman, pilihlah produk henna yang benar-benar terjamin alami dan berkualitas. Sebaiknya jangan mudah tergiur dengan harga produk yang murah dan jasa tattoo artist yang mematok harga di bawah normalnya.

    Meski segala yang murah tidak selalu buruk, tapi tetap saja Anda harus berhati-hati. Terlebih karena tato henna tangan ini melekat langsung di kulit tubuh Anda. Jangan hanya ingin tampil cantik, Anda jadi terpaksa mengesampikan kesehatan tubuh sendiri.

    Orang dengan defisiensi G6PD tidak boleh pakai tato henna tangan

    Sumber: Groupon

    Meski cantik dan menarik, tapi tato henna tangan bisa berbahaya jika digunakan oleh orang yang memiliki defisiensi G6PD. Bagi sebagian orang dengan defisiensi G6PD, penggunaan tato henna tangan bisa menjadi pemicu terjadinya kerusakan pada sel darah merah. Ini dapat mengakibatkan berbagai komplikasi medis dari ringan hingga serius.

    Defisiensi G6PD adalah kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup enzim glucose-6-phosphate dehydrogenase. Padahal seharusnya, enzim ini bertugas untuk membantu fungsi sel darah merah dan mengatur berbagai reaksi biokimia di dalam tubuh. Jika jumlah enzim G6PD di dalam tubuh tidak mencukupi, otomatis sel darah merah akan mengalami kerusakan atau yang dikenal sebagai hemolisis.

    Kondisi ini kemudian dapat berkembang menjadi anemia hemolitik, yang ditandai ketika penghancuran sel-sel darah merah jauh lebih cepat daripada proses pembentukannya. Akibatnya, pasokan oksigen yang dialirkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh akan berkurang.

    Jika ini terjadi, tubuh akan mengalami kelelahan, sesak napas, hingga mata dan kulit tampak menguning. Defisiensi G6PD termasuk kondisi genetik yang diturunkan dari satu atau kedua orangtua. Kondisi ini paling sering terjadi pada laki-laki karena faktor kromoson yang berbeda dengan perempuan.

    Namun, tetap tidak menutup kemungkinan kalau penyakit ini juga bisa menyerang wanita. Seringkali, orang dengan defisiensi G6PD tidak mengetahui jika ia memilikinya karena kondisi ini tidak memunculkan gejala apa pun pada awalnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Andisa Shabrina · Tanggal diperbarui 02/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan