backup og meta

5 Kebiasaan Pakai Celana Dalam yang Keliru dan Mengganggu Kesehatan

5 Kebiasaan Pakai Celana Dalam yang Keliru dan Mengganggu Kesehatan

Setiap orang pasti pakai celana dalam dalam kesehariannya. Yang dipakai dari hari ke hari pun bisa berbeda, baik dari jenis, model, warna, ukuran, hingga bahannya. Nah, yakin cara pakai celana dalam Anda sudah benar? Beberapa kebiasaan ini nyatanya sering dilakukan tanpa sadar, yang justru dapat mengganggu kesehatan Anda.

1. Pakai bahan celana dalam yang panas

celana dalam kesehatan sperma

Bahan celana dalam terbaik adalah yang adem berpori dan menyerap keringat, seperti katun. Bahan celana dalam yang sintetis dan panas justru akan memerangkap keringat di permukaan kulit daerah intim. Lama kelamaan, kulit yang terus dibiarkan lembap akan menjadi tempat pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab infeksi.

2. Pakai celana dalam terlalu ketat

tidur tanpa celana dalam

Memakai celana dalam yang terlalu ketat juga akan memerangkap keringat di permukaan kulit organ intim Anda dan membuatnya terus-terusan lembap.

Selain itu, gesekan langsung antara bahan kain dan kulit yang terjadi berkelanjutan akan membuat selangkangan mudah lecet, perih, dan terititasi.

Terlebih pada wanita menopause yang turut mengalami penipisan kulit vagina. Efeknya akan terasa lebih menyakitkan.

3. Ladies, jangan sering- sering gunakan shapewear

kesehatan vagina

Tak sedikit wanita yang memiliki pakai celana dalam jenis shapewear untuk memberikan tampilan perut rata. Shapewear adalah jenis celana dalam mirip korset yang dipakai sampai menutup pinggang.

Celana dalam ini bisa menghambat sirkulasi darah di area tubuh bawah Anda. Bahannya yang ketat juga akan sangat menekan panggul dan area vagina. Apalagi jika celana luar yang Anda pakai juga sama ketatnya. Bukan tidak mungkin celana ini bisa menyebabkan mati rasa atau kesemutan di sekitar pinggul ke bawah.

Cara pakai shapewear yang sulit juga membuat Anda akhirnya malas untuk bolak-balik ke kamar mandi sehingga cenderung menahan pipis saja.

4. Pakai celana dalam yang sama lebih dari sehari

Memilih Jenis Celana Dalam Pria Yang Sehat
Memilih Jenis Celana Dalam Pria Yang Sehat

Meskipun terlihat bersih, tidak rutin mengganti celana dalam setiap hari bisa menyebabkan Anda mengalami infeksi kulit.

Lingkungan yang hangat dan lembab adalah tempat paling sempurna bagi pertumbuhan jamur. Maka dari itu, Anda harus mengganti celana dalam secara teratur setidaknya dua kali sehari agar organ intim selalu dalam kondisi benar-benar kering.

Apalagi bagi orang yang memiliki banyak keringat. Area perut dan selangkangan bisa jadi lebih mudah basah dan lembab. Kalau tidak pakai celana dalam bersih yang baru, bisa-bisa jamur lebih cepat tumbuh.

5. Pakai celana dalam kebesaran

celana dalam ketat penyebab selulit

Jika celana dalam Anda sampai sering melorot berkali-kali walau baru bergerak sedikit, artinya ukuran celana dalam Anda terlalu besar. Pilih ukuran pakaian dalam yang pas tetapi tidak terlalu ketat.

Ukuran celana dalam biasanya akan berbeda dengan ukuran celana luar Anda. Jadi, Anda tidak bisa menyamakan ukuran celana luar dengan celana dalam Anda. Belum tentu celana luar ukuran M dan celana dalam juga ukuran M.

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Schwartz Sara. 2015. 8 Underwear Mistakes That Are Bad for Your Health. [Online] Tersedia pada: https://www.huffingtonpost.com/entry/8-underwear-mistakes-that-are-bad-for-your-health_us_5602b6dbe4b00310edf95264 (Diakses 30 Oktober 2018)

Cohn Lindsay. Tanpa tahun. 10 Common Underwear Problem-Solved!. [Online] Tersedia pada: https://www.rd.com/health/beauty/underwear-problems/ (Diakses 30 Oktober 2018)

Versi Terbaru

26/11/2020

Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ajeng Quamila


Artikel Terkait

Benarkah Tidak Pakai Celana Dalam Justru Lebih Sehat?

Kapan Harus Buang Celana Dalam Lama dan Ganti yang Baru?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 26/11/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan