Kenali 4 Jenis Komponen Darah Manusia dan Fungsinya
Selain air, darah juga mengalir di sekujur tubuh Anda. Tanpa darah, bisa dipastikan bahwa oksigen dan sari-sari makanan akan sulit untuk diantar dengan baik ke seluruh tubuh. Namun, tahukah Anda bahwa darah terdiri atas beberapa komponen yang masing-masingnya memiliki peran berbeda? Yuk, kenali berbagai komponen darah dalam tubuh beserta masing-masing fungsinya!
Apa saja macam-macam komponen darah manusia?
Darah tersusun dari kombinasi antara plasma darah dan sel-sel darah, yang semuanya beredar di seluruh tubuh. Sel-sel darah ini kemudian dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Jadi secara keseluruhan, komponen darah manusia terdiri atas empat macam, meliputi plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, serta trombosit (platelet/keping darah).
Semua komponennya memiliki tugas dan fungsinya masing-masing yang mendukung kerja darah dalam tubuh. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah terkenal berwarna merah pekat dengan jumlah sel yang cukup banyak di dalam darah, dibandingkan kedua komposisi darah lainnya, yaitu leukosit dan trombosit. Warna darah yang merah pekat salah satunya disebabkan oleh keberadaan hemoglobin, protein yang bertugas mengikat oksigen dalam darah.
Selain hemoglobin, di dalam sel darah merah juga terdapat hematokrit. Hematokrit adalah volume sel darah merah dibandingkan dengan volume darah total (sel darah merah dan plasma).
Eritrosit berbentuk bulat dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di bagian tengahnya. Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah lebih mudah berubah bentuk untuk menyesuaikan diri saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut kadar normal sel darah merah yang dapat dideteksi dengan tes darah lengkap:
Laki-laki: 4,32-5,72 juta sel per mikroliter darah
Perempuan: 3,90-5,03 juta sel per mikroliter darah
Sementara itu, kadar normal hemoglobin dan hematokrit normal adalah:
Hemoglobin: Sebesar 132-166 gram per liter (laki-laki) dan 116-150 gram per liter (perempuan)
Hematokrit: Sebesar 38,3-48,6 persen (laki-laki) dan 35,5-44,9 persen (perempuan)
Selain memberikan warna merah yang khas, hemoglobin juga bertugas dalam membantu eritrosit membawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh, serta mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan. Persentase volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel-sel darah merah disebut hematokrit.
Sel darah merah terbentuk di sumsum tulang belakang dan dikendalikan oleh hormon yang terutama diproduksi oleh ginjal, yaitu eritropoietin. Sel darah merah akan mengalami proses pematangan selama tujuh hari di sumsum tulang baru kemudian dilepaskan ke aliran darah.
Umumnya, masa hidup sel darah merah hanya bertahan sekitar empat bulan atau 120 hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi sel darah merah baru.
2. Sel darah putih (leukosit)
Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah yang jauh lebih sedikit dalam seluruh komposisi. Meski begitu, komponen darah ini mengemban tugas yang tidak main-main, yakni melawan infeksi virus, bakteri, jamur yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini karena sel darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing tersebut.
Normalnya, jumlah sel darah putih pada orang dewasa adalah 3.400-9.600 sel per mikroliter darah, yang terdiri atas beberapa jenis.
Berikut jenis-jenis sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang, lengkap dengan persentase normalnya pada orang dewasa:
Neutrofil (50-60 persen)
Limfosit (20-40 persen)
Monosit (2-9 persen)
Eosinofil (1-4 persen)
Basofil (0,5-2 persen)
Semuanya memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Masa hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun, tergantung jenisnya.
3. Trombosit (keping darah/platelet)
Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan sel. Trombosit atau kadang disebut juga keping darah adalah sebuah fragmen sel berukuran kecil. Komponen darah yang satu ini juga disebut sebagai keping darah.
Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna menghentikan perdarahan, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka.
Jumlah trombosit normal di dalam darah, yaitu antara 150.000-400.000 trombosit per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran normal, dapat mengakibatkan pembekuan darah yang tidak diperlukan. Akhirnya, bisa berisiko menimbulkan penyakit stroke dan serangan jantung.
Sementara, bila seseorang kekurangan jumlah trombosit dalam darah, maka akan menyebabkan perdarahan hebat karena darah sulit membeku.
4. Plasma darah
Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk cairan. Darah di dalam tubuh Anda, sekitar 55-60 persennya adalah plasma darah. Plasma darah sendiri tersusun dari air kurang lebih 92%, dan 8% sisanya merupakan karbon dioksida, glukosa, asam amino (protein), vitamin, lemak, serta garam mineral.
Tugas utama plasma darah adalah mengangkut sel-sel darah, untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh bersama nutrisi, hasil limbah tubuh, antibodi, protein pembeku (faktor koagulasi), serta bahan kimia seperti hormon dan protein yang bantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Protein pembeku yang dibawa oleh plasma ini nantinya akan bekerja bersama trombosit sebagai faktor pembekuan (koagulasi) dalam proses pembekuan darah.
Selain mengedarkan berbagai bahan penting, plasma darah juga berfungsi untuk menyeimbangkan volume darah serta kadar elektrolit (garam), termasuk natrium, kalsium, kalium, magnesium, klorida, dan bikarbonat.
Keempat komponen darah yang telah disebutkan memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan Anda. Oleh karena itu, jagalah kesehatan Anda untuk mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan darah. Salah satunya dengan menjalani pola hidup sehat.
—
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
default – Stanford Children’s Health. (2020). Retrieved 10 August 2020, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=overview-of-blood-and-blood-components-90-P02316
Hematology Glossary. (2020). Retrieved 10 August 2020, from https://www.hematology.org/education/patients/blood-basics
Blood Components. (2020). Retrieved 10 August 2020, from https://www.redcrossblood.org/donate-blood/how-to-donate/types-of-blood-donations/blood-components.html
What’s Blood? (for Kids) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 10 August 2020, from https://kidshealth.org/en/kids/blood.html
Clinics, U. (2016). The complete blood count: A guide for patients with cancer. Retrieved 10 August 2020, from https://uihc.org/health-topics/complete-blood-count-guide-patients-cancer
Complete blood count (CBC) – Mayo Clinic. (2020). Retrieved 10 August 2020, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/complete-blood-count/about/pac-20384919
Versi Terbaru
27/10/2022
Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri
Ditinjau secara medis olehdr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.