Temulawak dan kunyit memiliki khasiat untuk kesehatan yang cukup populer dalam masyarakat Indonesia. Namun, tak semua dapat menyebutkan perbedaan temulawak dan kunyit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Temulawak dan kunyit memiliki khasiat untuk kesehatan yang cukup populer dalam masyarakat Indonesia. Namun, tak semua dapat menyebutkan perbedaan temulawak dan kunyit.
Sekilas, kedua tanaman rempah ini memang terlihat mirip. Meski begitu, temulawak dan kunyit memiliki bentuk, kandungan, dan manfaat yang tak sama.
Tak hanya digunakan sebagai bumbu dapur, temulawak dan kunyit juga tanaman obat yang mudah dibudidayakan dan sering digunakan untuk memelihara kesehatan.
Meskipun cukup dikenal dan sering diolah sebagai bumbu masakan, ternyata tak semua orang bisa membedakan temulawak dengan kunyit.
Memang sekilas terlihat mirip, tetapi kedua bentuk dan warna kedua tanaman herbal ini berbeda.
Berikut ini perbedaan kunyit dan temulawak dari segi bentuk umbi, kandungan, serta manfaatnya.
Temulawak dan kunyit sama-sama tergolong dalam famili Zingiberaceae, yaitu tanaman herbal dengan rimpang yang berbau aromatik.
Keduanya pun termasuk dalam genus Curcuma. Temulawak memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza. Nama latin kunyit adalah Curcuma domestica.
Secara kasatmata, kunyit dan temulawak dapat dibedakan dari bentuk dan rasanya.
Dari tampilan luar, temulawak memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Sementara itu, kunyit memperlihat ciri-ciri berikut ini.
Anda dapat melihat perbedaan kunyit dan temulawak dengan lebih mudah bila membandingkan keduanya secara langsung.
Meskipun keduanya memang memiliki komponen antioksidan dan anti-inflamasi, ada beberapa komponen penting yang berbeda.
Hal ini dikarenakan temulawak dan kunyit memiliki kandungan senyawa kimia yang berbeda-beda.
Mengutip dari situs Cancer Chemoprevention Research Center UGM, kandungan kimia dari kunyit meliputi:
Selain itu, kunyit memiliki kandungan zat gizi penting lainnya seperti protein, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin C, dan zat besi.
Kandungan tersebut membuat kunyit memiliki komponen antikoagulan, antihepatotoksik, dan anti-edemik.
Sementara itu, menurut jurnal Evidence-based Complementary and Alternative Medicine (2021), temulawak memiliki banyak kandungan senyawa kimia yang meliputi:
Tak hanya itu, kandungan zat gizi pada temulawak juga bervariasi, seperti kalium, natrium, protein, zat besi, serat, dan magnesium.
Kandungan tersebut membuat temulawak memiliki komponen antibakteri atau antimikroba, antidiuretik, antihipertensi, dan antiseptik.
Mengingat adanya perbedaan kandungan zat aktif kunyit dan temulawak, keduanya memiliki manfaat yang berbeda pula.
Jamu temulawak sering disebut-sebut bisa memperlancar sistem pencernaan sehingga dapat meningkatkan nafsu makan.
Menurut jurnal Pharmacognosy Research (2016), temulawak membantu pengobatan beberapa masalah kesehatan seperti:
Di sisi lain, kunyit dikenal bermanfaat untuk memberikan warna alami pada makanan dan membantu meredakan gejala batuk.
Menurut situs Cleveland Clinic, kandungan kunyit berkhasiat untuk membantu Anda dalam beberapa kondisi kesehatan seperti:
Selain itu, kandungan kurkumin yang cukup banyak dalam kunyit dapat mempercepat pemulihan diare.
Setelah mengetahui perbedaan temulawak dan kunyit, Anda bisa mempertimbangkan mana yang lebih Anda perlukan dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar