Sarang semut adalah tanaman yang tumbuh menempel pada batang atau dahan pohon lain. Tanaman ini biasanya dikerumuni semut sehingga mirip sarang semut. Masyarakat setempat sering memanfaatkannya sebagai obat tradisional. Lantas, apa kata penelitian mengenai manfaat sarang semut untuk kesehatan?
Kandungan sarang semut
Sarang semut, atau dikenal dengan nama ilmiah Myrmecodia spp, tumbuh bergelantungan pada tumbuhan lain yang ada di sekitar wilayah timur Indonesia.
Tanaman obat ini memiliki batang yang bergelembung dan di dalamnya terdapat banyak ruang yang dihuni semut.
Dilansir studi dari Institut Pertanian Bogor, sarang semut mengandung berbagai senyawa kimia bersifat antioksidan.
Senyawa kimia ini berasal dari golongan flavonoid dan tanin yang diketahui memiliki efek terapis atau pemulih. Berikut daftar kandungannya.
- Polifenol.
- Saponin.
- Asam amino.
- Fenolat.
Manfaat sarang semut untuk kesehatan
Berkat kandungan antioksidannya, sejumlah penelitian menemukan potensi sarang semut untuk mengobati penyakit dan mendukung kesehatan tubuh.
1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Sarang semut mengandung polifenol dan saponin. Kedua senyawa ini membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Polifenol meningkatkan kekebalan terhadap patogen asing. Sel pelindung tubuh memiliki reseptor yang bisa mengenali zat yang berasal dari tumbuhan, seperti polifenol.
Jika sel-sel ini menyerap polifenol, mereka akan mengirim sinyal untuk memicu reaksi pertahanan tubuh.
Itu yang menjadi alasan mengapa polifenol pada sarang semut bisa meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit dan infeksi.
2. Melindungi sel tubuh dari kerusakan dini
Sarang semut mengandung senyawa aktif berupa flavonoid, tanin, polifenol, dan tokoferol. Deretan senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan utama dalam tubuh.
Antioksidan dari sarang semut ini dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas memicu kerusakan dan peradangan sel-sel sehat.
Perlindungan terhadap efek radikal bebas bisa menghindari gangguan fungsi sel dan penuaan dini.
3. Mengurangi peradangan
Selain meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kandungan polifenol pada sarang semut menawarkan manfaat berupa mengurangi peradangan.
Hal ini dikarenakan polifenol memiliki efek anti-inflamasi yang tentu bisa bermanfaat untuk penyakit yang berhubungan dengan peradangan.
Beberapa penyakit peradangan yang terbantu pemulihan atau pengendalian gejalanya oleh antioksidan yaitu artritis, penyakit kardiovaskular, dan penyembuhan luka luar.
4. Meningkatkan kesehatan jantung
Sarang semut diketahui mengandung flavonoid yang dapat membantu mencegah penggumpalan darah.
Flavonoid juga bisa melancarkan peredaran dalam tubuh. Dengan begitu, oksigen dan zat gizi bisa terdistribusi dengan optimal ke sel dan jaringan tubuh.
Lancarnya peredaran darah tentunya juga meningkatkan kesehatan jantung. Organ vital yang satu ini tidak perlu bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh bagian tubuh.
5. Meredakan benjolan pada payudara
Salah satu gejala kanker payudara adalah benjolan yang muncul pada area berkembangnya sel kanker.
Penyakit kanker ini bisa bertahan dan tersebar meskipun sudah terdeteksi dan penderitanya menjalani pengobatan secara terus-menerus.
Kabar baiknya, kandungan sarang semut berpotensi menjadi pengobatan komplementer (pelengkap) kanker payudara. Pasalnya, kandungan polifenolnya bisa menghambat perkembangan tumor ganas.
Walau polifenol dalam tumbuhan ini menunjukkan manfaat untuk terapi kanker payudara, belum ada penelitian lebih lanjut terkait sarang semut terhadap kanker payudara.
6. Mengatasi rematik
Manfaat lain yang bisa Anda peroleh dari sarang semut adalah membantu mengatasi rematik secara alami. Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan jaringan sekitarnya.
Nah, kandungan flavonoid pada sarang semut bisa mengurangi peradangan pada sendi sebab bersifat anti-peradangan. Potensi ini ditemukan dalam riset dari International Journal of Molecular Sciences (2021).
Walau begitu, para ahli masih memerlukan penelitian lebih lanjut terkait efektivitas sarang semut terhadap rematik.
7. Mengurangi kadar glukosa darah
Pada dasarnya memang kandungan flavonoid pada tumbuhan, seperti sarang semut, menawarkan manfaat yang cukup beragam.
Manfaat lain flavonoid adalah menurunkan glukosa darah serta profil lipid darah. Keduanya mencerminkan proses metabolisme tubuh dalam mengolah glukosa menjadi energi.
Hasil penelitian dari Universitas Gadjah Mada juga menunjukkan serbuk umbi sarang semut bisa bantu menurunkan kadar glukosa darah.
Bahkan, tanaman ini disinyalir bisa memperbaiki fungsi leukosit (sel darah putih), komponen sistem imun, pada tikus dengan diabetes mellitus.
Cara konsumsi sarang semut
Tanaman sarang semut memiliki sejumlah potensi kesehatan, tapi bagaimana cara yang tepat memanfaatkan tumbuhan sebagai obat herbal?
Berikut beberapa cara mengonsumsi sarang semut yang cukup sering dilakukan.
1. Teh sarang semut
Teh sarang semut adalah bentuk dari air rebusan sarang semut.
Anda bisa merebus tumbuhan ini dalam kondisi kering dalam air panas. Bila sudah, saring dan minum air rebusan ini.
2. Suplemen
Anda juga bisa menjumpai suplemen sarang semut di toko-toko herbal. Sebelum membeli obat herbal, cek apakah suplemen ini aman dikonsumsi dan sudah terdaftar BPOM atau belum.
Konsumsi suplemen herbal sesuai petunjuk dosis yang tertera pada kemasan.
3. Ekstrak sarang semut
Jika tidak ingin merebus atau mengonsumsi suplemen sarang semut, Anda bisa membeli ekstrak sarang semut.
Ekstrak ini bisa Anda gunakan sebagai bahan tambahan dalam minuman atau makanan lainnya.
Itu tadi sederet manfaat sarang semut untuk kesehatan. Walaupun menawarkan cukup banyak khasiat, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, ada kemungkinan munculnya efek samping tertentu dari pemanfaatan sarang semut sebagai obat alami.
[embed-health-tool-bmi]