Jika diolah dengan tepat dan tidak dikonsumsi secara berlebihan, berikut adalah beberapa potensi Chromolaena odorata untuk kesehatan.
1. Membantu menyembuhan luka pada kulit
Dengan sifat antiradang, antijamur, dan antibakteri, tanaman herbal satu ini banyak digunakan sebagai pengobatan topikal untuk luka pada kulit.
Kegunaannya bervariasi, mulai dari mengobati goresan, luka bakar, ruam, hingga gigitan lintah.
Pemanfaatan ini biasanya dilakukan dengan cara menempelkan daun kopasanda yang sudah diolah menjadi pasta secara langsung pada kulit atau merebusnya terlebih dahulu.
Tidak hanya mencegah peradangan, daun Chromolaena odorata juga akan meningkatkan produksi kolagen yang berperan dalam proses penyembuhan luka dengan cara menarik sel kulit baru.
2. Membantu pengobatan diabetes melitus
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Nusa Cendana menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Chromolaena odorata pada tikus dengan diabetes melitus menunjukkan hasil positif.
Khasiat daun kopasanda ini didapatkan dari sifat antioksidan yang membantu menurunkan stres oksidatif, salah satu dampak dari diabetes melitus. Dengan begitu, kadar gula dalam darah akan ikut berkurang.
Terapi diabetes melitus dengan daun Chromolaena odorata menunjukkan hasil terbaik dalam dosis 350 mg/200 gr berat badan tikus. Kadar gula darah dalam tubuh tikus menurun setelah pemberian selama 25 hari.
3. Meredakan sakit maag
Dengan kandungan senyawa aktif seperti flavonoid dan terpenoid yang bersifat antiradang dan antioksidan, tanaman kopasanda banyak digunakan sebagai obat alami untuk sakit maag.
Kedua senyawa tersebut tidak hanya mencegah peradangan karena kandungan asam lambung yang tinggi, tetapi juga karena banyaknya radikal bebas.
Penelitian yang diterbitkan oleh Research Gate juga menyebutkan bahwa Chromolaena odorata memiliki sifat anti-ulkus.
Artinya, tumbuhan ini dapat membantu mencegah dan mengobati luka pada jaringan, terutama jaringan dinding lambung dan usus.
4. Membantu pengobatan leukemia
Leukemia merupakan salah satu jenis kanker darah yang terjadi karena jumlah sel darah putih terlalu banyak.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan dalam organ-organ, tubuh seperti paru-paru hingga otak.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar, ekstrak tumbuhan kopasanda terbukti memiliki sifat antiproliferasi pada sel leukemia tiruan.
Sifat antiproliferasi berfungsi untuk mencegah pembelahan dan pertumbuhan sel kanker sehingga penyakit kanker tidak semakin parah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar