backup og meta

5 Manfaat Daun Kopasanda, Bantu Atasi Luka hingga Sakit Maag

5 Manfaat Daun Kopasanda, Bantu Atasi Luka hingga Sakit Maag

Meski termasuk dalam tumbuhan liar atau gulma, daun kopasanda nyatanya memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

Tumbuhan yang memiliki berbagai julukan seperti common floss flower, Siam weed, lenga-lenga, gulma siam, dan tekelan ini bahkan sudah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional.

Kandungan daun kopasanda

Berikut adalah kandungan senyawa aktif pada daun kopasanda atau Chromolaena odorata yang membuatnya banyak dimanfaatkan sebagai obat herbal.

  • Flavonoid.
  • Fenolat.
  • Fenol.
  • Tanin.
  • Alkaloid.
  • Terpenoid.
  • Ranin.
  • Fenol.
  • Saponin.
  • Steroid.
  • Minyak atsiri.

Selain itu, daun kopasanda juga dikenal memiliki sifat antibakteri, antiradang, antioksidan, hingga antelmintik (melawan cacing dalam usus).

Manfaat daun kopasanda

Jika diolah dengan tepat dan tidak dikonsumsi secara berlebihan, berikut adalah beberapa potensi Chromolaena odorata untuk kesehatan.

1. Membantu menyembuhan luka pada kulit

Dengan sifat antiradang, antijamur, dan antibakteri, tanaman herbal satu ini banyak digunakan sebagai pengobatan topikal untuk luka pada kulit.

Kegunaannya bervariasi, mulai dari mengobati goresan, luka bakar, ruam, hingga gigitan lintah.

Pemanfaatan ini biasanya dilakukan dengan cara menempelkan daun kopasanda yang sudah diolah menjadi pasta secara langsung pada kulit atau merebusnya terlebih dahulu.

Tidak hanya mencegah peradangan, daun Chromolaena odorata juga akan meningkatkan produksi kolagen yang berperan dalam proses penyembuhan luka dengan cara menarik sel kulit baru.

2. Membantu pengobatan diabetes melitus

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Nusa Cendana menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Chromolaena odorata pada tikus dengan diabetes melitus menunjukkan hasil positif.

Khasiat daun kopasanda ini didapatkan dari sifat antioksidan yang membantu menurunkan stres oksidatif, salah satu dampak dari diabetes melitus. Dengan begitu, kadar gula dalam darah akan ikut berkurang.

Terapi diabetes melitus dengan daun Chromolaena odorata menunjukkan hasil terbaik dalam dosis 350 mg/200 gr berat badan tikus. Kadar gula darah dalam tubuh tikus menurun setelah pemberian selama 25 hari.

3. Meredakan sakit maag

apa saja penyebab maag

Dengan kandungan senyawa aktif seperti flavonoid dan terpenoid yang bersifat antiradang dan antioksidan, tanaman kopasanda banyak digunakan sebagai obat alami untuk sakit maag.

Kedua senyawa tersebut tidak hanya mencegah peradangan karena kandungan asam lambung yang tinggi, tetapi juga karena banyaknya radikal bebas.

Penelitian yang diterbitkan oleh Research Gate juga menyebutkan bahwa Chromolaena odorata memiliki sifat anti-ulkus.

Artinya, tumbuhan ini dapat membantu mencegah dan mengobati luka pada jaringan, terutama jaringan dinding lambung dan usus.

4. Membantu pengobatan leukemia

Leukemia merupakan salah satu jenis kanker darah yang terjadi karena jumlah sel darah putih terlalu banyak.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan dalam organ-organ, tubuh seperti paru-paru hingga otak.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar, ekstrak tumbuhan kopasanda terbukti memiliki sifat antiproliferasi pada sel leukemia tiruan.

Sifat antiproliferasi berfungsi untuk mencegah pembelahan dan pertumbuhan sel kanker sehingga penyakit kanker tidak semakin parah.

Khasiat tersebut menunjukkan hasil terbaik setelah daun kopasanda diekstrak dengan etil asetat.

5. Manfaat lainnya

gejala malaria

Selain beberapa masalah kesehatan di atas, tumbuhan kopasanda juga berpotensi mengatasi masalah kesehatan lain seperti berikut.

  • Sakit tenggorokan.
  • Malaria.
  • Sakit kepala.
  • Diare.
  • Darah tinggi.

Meski begitu, kebanyakan manfaat tanaman obat ini baru dibuktikan pada hewan dengan penelitian terbatas.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya kembali berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya untuk mengatasi penyakit apa pun.

Cara mengonsumsi daun kopasanda

Daun kopasanda biasanya dimanfaatkan dengan cara diambil ekstraknya, lalu diolah bersama senyawa kimia tertentu.

Anda bisa mendapatkan manfaatnya dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung daun ini di dalamnya.

Sementara itu, jika ingin mengolahnya sendiri, pastikan bahwa Anda memiliki daun Chromolaena odorata dengan kualitas yang baik.

Selain itu, jangan lupa untuk mencuci daun sebelum diolah supaya bersih dari sisa pestisida.

Efek samping daun kopasanda

Meski memiliki potensi untuk memelihara kesehatan, tumbuhan kopasanda juga dapat menimbulkan efek samping bagi beberapa orang yang mengonsumsinya.

Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat muncul.

  • Reaksi alergi berupa gatal-gatal, ruam kulit, dan sesak napas.
  • Gangguan pada hati dan ginjal jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
  • Mual, muntah, dan diare.
  • Sakit kepala
  • Kejang-kejang.
  • Halusinasi.

Chromolaena odorata juga memiliki potensi interaksi dengan obat medis seperti antidepresan dan obat untuk tekanan darah tinggi.

Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum Anda mengonsumsi obat herbal dan medis secara bersamaan.

Semua tentang daun kopasanda

  • Mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, fenol, fenolat, dan saponin yang bermanfaat bagi tubuh.
  • Membantu menyembuhkan luka pada kulit, meredakan gejala maag, serta membantu pengobatan diabetes melitus dan leukemia.
  • Memiliki potensi interaksi dengan antidepresan dan obat untuk tekanan darah tinggi.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nurhanifah, St. Ratnah, & Rante Pakadang, S. (2022). Potensi ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KOPASANDA (Chromolaena odorata L) TERHADAP pseudomonas aeruginosa Dan staphylococcus aureus. Jurnal Kefarmasian Akfarindo, 43-48. Retrieved 24 March 2023 from https://doi.org/10.37089/jofar.vi0.132.

Fitrah, M. (2016). Identifikasi ekstrak daun kopasanda (Chromolaena odorata Linn) terhadap sel antiproliferasi tikus leukemia L1210. Jurnal Farmasi. Retrieved 24 March 2023 from DOI: https://doi.org/10.24252/jurfar.v4i3.2232.

Yudistira, D. G. E., Lidia, K., Manafe, D. (2018). EFEK ANTI DIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN SEMAK MERDEKA (Chromolaena odorata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) GALUR SPARGUE DAWLEY. Universitas Nusa Cendana. Retrieved 24 March 2023 from https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/CMJ/article/view/1457/1153.

Rajkumar, J. Seyer, M. A., dkk. (2017). Chromolaena odorata: A neglected weed with a wide spectrum of pharmacological activities (Review). Spandidos Publications. Retrieved 24 March 2023 from https://www.spandidos-publications.com/10.3892/mmr.2017.6133.

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

4 Pilihan Obat Herbal untuk Melengkapi Pengobatan HIV/AIDS

4 Obat Herbal yang Efek Sampingnya Meningkatkan Risiko Penyakit Hati


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan