5 Efek Samping Daun Sirsak, Ketahui sebelum Mengonsumsinya!
Daun sirsak banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti radang tenggorokan hingga infeksi. Namun, ada sejumlah efek samping daun sirsak yang perlu Anda waspadai jika mengonsumsinya secara tidak tepat.
Anda berisiko mengalami beberapa efek samping berikut ini jika Anda mengonsumsi daun sirsak secara berlebihan.
1. Menyebabkan hipoglikemia
Daun sirsak dikenal oleh masyarakat sebagai obat alami diabetes dengan mengendalikan kadar gula darah.
Namun, penggunaan daun sirsak rupanya dapat berkaitan dengan menurunnya kadar gula darah hingga di bawah batas normal (hipoglikemia).
Menurut studi dalam jurnal Evidence-Based Complementary And Alternative Medicine (2019), minum ekstrak daun sirsak terlalu banyak dapat mengakibatkan gula darah Anda turun sangat rendah.
Gejala yang dialami dapat meliputi irama jantung tidak teratur, kulit pucat, hingga tak bertenaga dan hilang keseimbangan.
Oleh karena itu, pasien diabetes sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter jika ingin mengonsumsi rebusan daun sirsak, agar terhindar dari efek samping ini.
2. Meningkatkan risiko penyakit Parkinson
Daun sirsakmemiliki kandungan acetogenin yang memiliki potensi aktivitas seperti obat antiviral dan antiprotozoa.
Sayangnya, mengutip dari riset dalam jurnal Molecules (2022), senyawa acetogenin pada daun sirsak ini juga berpotensi memiliki efek samping menyebabkan gangguan neurodegeneratif.
Gangguan saraf inilah yang sering dikaitkan dengan penyakit Parkinson.
Selain itu, daun sirsak mempunyai kandungan alkaloid seperti reticuline, solamin, and coreximine.
Di satu sisi, senyawa alkaloid ini bersifat antibakteri yang dapat menyerang membran sel bakteri. Di sisi lain, senyawa ini juga dapat memengaruhi sel saraf.
Hal tersebut disebabkan oleh paparan atau masuknya alkaloid ke dalam tubuh secara terus-menerus.
3. Memperberat kerja organ ginjal dan hati
Konsumsi daun sirsak secara berlebihan atau dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan efek samping pada ginjal dan organ hati Anda.
Risiko ini dijelaskan juga pada penelitian yang disebutkan sebelumnya.
Konsumsi lebih dari 5 g/kg ekstrak tanaman obat ini dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Ginjal akan bekerja semakin keras untuk menyaring limbah, dan membuang zat-zat yang tidak digunakan oleh tubuh akibat konsumsi daun sirsak secara berlebihan.
Efek yang sama terjadi pada organ hati yang perlu mencerna ekstrak daun sirsak dalam jumlah banyak.
Efek samping pada ginjal dan hati ini dapat memburuk jika Anda memiliki penyakit yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal dan masalah hati, seperti diabetes, obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung.
4. Tekanan darah menurun drastis
Menurut penelitian yang dilakukan pada hewan uji dalam Journal of Human Hypertension (2020), kandungan daun sirsak dapat menurunkan tekanan darah dan melebarkan pembuluh darah.
Oleh karena itu, individu dengan tekanan darah rendah sebaiknya menghindari konsumsi tanaman ini.
Bahkan, pasien yang sedang dalampengobatan untuk hipertensi harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
Anda sebaiknya mengonsumsi daun sirsak dalam jumlah wajar untuk menghindari risiko efek samping tekanan darah menurun drastis.
5. Berbahaya untuk janin
Ibu hamil biasanya akan disarankan untuk lebih waspada sebelum mengonsumsi obat herbal apa pun, termasuk ekstrak daun sirsak.
Pasalnya, rebusan daun sirsak dapat meningkatkan risiko efek samping terhadap janin dalam kandungan.
Sebuah studi (dari Journal of Advances) pada hewan uji menemukan adanya penurunan berat badan yang signifikan pada tikus hamil, berat badan lahir rendah (BBLR), dan panjang badan kurang pada bayi tikus.
Berat badan lahir yang rendah dan panjang badan yang kurang pada bayi dapat mengakibatkan adanya gangguan tumbuh-kembang anak secara fisik dan mental di masa mendatang.
Memang belum diketahui pasti apakah efek samping ini juga akan terjadi pada ibu hamil dan janin pada manusia.
Namun, sebaiknya ibu hamil menghindari ekstrak ini selama kehamilan demi menjaga keselamatan diri dan janin.
Tidak semua orang akan mengalami efek samping daun sirsak di atas. Namun, Anda sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi kesehatan atau berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya sebagai pengobatan alternatif.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Kasole, R., Martin, H., & Kimiywe, J. (2019). Traditional Medicine and Its Role in the Management of Diabetes Mellitus: “Patients’ and Herbalists’ Perspectives”. Evidence-Based Complementary And Alternative Medicine, 2019, 1-12. doi: 10.1155/2019/2835691
Mutakin, M., Fauziati, R., Fadhilah, F., Zuhrotun, A., Amalia, R., & Hadisaputri, Y. (2022). Pharmacological Activities of Soursop (Annona muricata Lin.). Molecules, 27(4), 1201. doi: 10.3390/molecules27041201
Alatas, H., Sja’bani, M., Mustofa, M., Mukti, A. G., Bawazier, L. A., Irijanto, F., … & Tomino, Y. (2020). The effects of soursop supplementation on blood pressure, serum uric acid, and kidney function in a prehypertensive population in accordance with the 2017 ACC/AHA guideline. Journal of Human Hypertension, 34(3), 223-232. doi: 10.1038/s41371-019-0235-6
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2023). Retrieved 27 February 2023, from https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/756/kenali-tumbuh-kembang-bblr
Graviola (soursop). (2023). Retrieved 27 February 2023, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/treatment/complementary-alternative-therapies/individual-therapies/graviola?awc=2584_1615655669_a240a300d66fff64a22e9522fd3e2704
Versi Terbaru
10/03/2023
Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany
Ditinjau secara medis olehdr. Patricia Lukas Goentoro