Kandungan fitonutrien atau senyawa alami yang terkandung pada daun johar kini tengah diteliti karena potensi manfaatnya bagi kesehatan manusia. Simak pembahasan di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut kandungan dan khasiat dari daun johar.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Kandungan fitonutrien atau senyawa alami yang terkandung pada daun johar kini tengah diteliti karena potensi manfaatnya bagi kesehatan manusia. Simak pembahasan di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut kandungan dan khasiat dari daun johar.
Johar atau yang memiliki nama latin Cassia siamea Lamk. adalah sejenis pohon berkayu keras yang sering dijadikan sebagai peneduh jalan karena ranting dan daunnya yang rindang.
Sesuai dengan nama latinnya, johar berasal dari kawasan Siam atau yang kini dikenal sebagai Thailand. Tanaman ini berukuran sedang dengan tinggi berkisar 10–12 meter (m).
Daun johar berbentuk lonjong dengan panjang 3–7 sentimeter (cm) serta lebar 1,2–2 cm. Satu tangkai tanaman johar biasanya terdiri dari 6–14 pasang daun yang tersusun sejajar.
Sebagian kalangan memanfaatkan daun johar sebagai tanaman obat untuk mengobati beragam kondisi, mulai dari gula darah tinggi, malaria, hingga penyakit kulit.
Manfaat tersebut berasal dari fitonutrien yang terkandung di dalam daun ini, meliputi:
Ada beberapa potensi dari daun johar yang telah turun-temurun digunakan dalam pengobatan tradisional. Berikut ini beberapa di antaranya berdasarkan penelitian ilmiah.
Sebuah penelitian laboratorium (in vitro) yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Airlangga menyebutkan adanya potensi daun johar sebagai obat antimalaria.
Penelitian ini menemukan ekstrak daun Cassia siamea mengandung senyawa aktif cassiarin A yang mampu menghambat infeksi parasit Plasmodium falciparum penyebab malaria.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity (2019) menguji pemberian ekstrak daun johar untuk mengontrol gula darah pada tikus dengan diabetes.
Hasilnya, ditemukan bahwa ekstrak daun ini mampu meningkatkan kepekaan sel tubuh terhadap insulin sehingga kadar gula darah menjadi lebih terkontrol.
Penggunaan ekstrak daun Cassia siamea juga membantu meningkatkan metabolisme lemak (lipid) dan mengontrol berat badan pada tikus dengan diabetes.
Kandungan dalam daun johar mempunyai efek antimikroba untuk membantu melawan infeksi bakteri dan jamur yang umumnya menyebabkan penyakit kulit.
Penelitian yang berlangsung di India menemukan ekstrak daun Cassia siamea ini memiliki efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
Tidak hanya itu, ekstrak daun johar juga ampuh menangkal infeksi jamur Candida albicans.
Penelitian pada tikus percobaan (in vivo) yang diterbitkan dalam Singapore Journal of Scientific Research (2019) menguji pemberian ekstrak daun Cassia siamea untuk mengatasi diare.
Hasilnya, pemberian daun johar sebagai obat diare alami membantu memperlambat gerak usus dan menurunkan frekuensi BAB sebanding dengan obat diare medis, seperti loperamide.
Obat herbal untuk diare ini juga dianggap aman sebab tidak menimbulkan kematian atau tanda-tanda keracunan pada tikus percobaan setelah pemberian dalam dosis tinggi.
Kandungan senyawa barakol yang terdapat di dalam tanaman johar telah lama digunakan untuk membantu meredakan gejala stres dan kecemasan.
Barakol diketahui memiliki efek antidepresan, ansiolitik, dan sedatif (penenang) yang membantu mengatasi gangguan lainnya, seperti serangan panik ringan dan gangguan tidur.
Daun johar dalam pengobatan tradisional umumnya diolah dengan cara direbus. Rebusan daun ini dapat Anda minum maupun gunakan untuk mandi.
Untuk membuat air rebusan daun johar, Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini.
Jika Anda ingin meminumnya, tunggu sampai air rebusan hangat dan saring ke dalam gelas. Tambahkan madu atau gula merah secukupnya untuk menghilangkan rasa pahitnya.
Sementara bila Anda ingin menggunakannya untuk mandi, tuangkan air rebusan ke dalam ember yang sudah diisi dengan air.
Gunakan air ini untuk membasuh seluruh tubuh, terutama pada bagian tubuh yang ruam merah dan terasa gatal.
Secara umum, keamanan obat herbal perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan efek samping.
Sebuah penelitian asal Thailand pada 2003 silam menemukan senyawa barakol di dalam tanaman Cassia siamea terkait dengan hepatitis akut bila digunakan setiap hari.
Tanaman ini juga mengandung alkaloid yang tinggi. Kelebihan asupan senyawa fitonutrien ini berisiko menimbulkan dampak buruk karena sifat toksik (beracun) yang dimilikinya.
Anda perlu berhati-hati saat menggunakan tanaman johar sebagai obat herbal. Jangan menjadikan daun ini sebagai satu-satunya obat untuk mengobati kondisi yang Anda alami.
Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan risiko dari obat herbal yang ingin Anda gunakan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar