backup og meta

5 Manfaat Daun Johar, Cara Pakai, dan Efek Sampingnya

5 Manfaat Daun Johar, Cara Pakai, dan Efek Sampingnya

Kandungan fitonutrien atau senyawa alami yang terkandung pada daun johar kini tengah diteliti karena potensi manfaatnya bagi kesehatan manusia. Simak pembahasan di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut kandungan dan khasiat dari daun johar.

Kandungan daun johar

Johar atau yang memiliki nama latin Cassia siamea Lamk. adalah sejenis pohon berkayu keras yang sering dijadikan sebagai peneduh jalan karena ranting dan daunnya yang rindang.

Sesuai dengan nama latinnya, johar berasal dari kawasan Siam atau yang kini dikenal sebagai Thailand. Tanaman ini berukuran sedang dengan tinggi berkisar 10–12 meter (m). 

Daun johar berbentuk lonjong dengan panjang 3–7 sentimeter (cm) serta lebar 1,2–2 cm. Satu tangkai tanaman johar biasanya terdiri dari 6–14 pasang daun yang tersusun sejajar.

Sebagian kalangan memanfaatkan daun johar sebagai tanaman obat untuk mengobati beragam kondisi, mulai dari gula darah tinggi, malaria, hingga penyakit kulit.

Manfaat tersebut berasal dari fitonutrien yang terkandung di dalam daun ini, meliputi:

  • antrakuinon, 
  • kumarin,
  • barakol,
  • alkaloid,
  • flavonoid,
  • glikosida,
  • triterpenoid,
  • sterol, dan
  • polifenol.

Tahukah Anda?

Johar yang daunnya kerap dimanfaatkan sebagai obat herbal juga dikenal dengan nama lain, seperti juar, juwar, dan johor. Tanaman ini tumbuh di kawasan beriklim tropis dan dataran rendah dengan ketinggian tidak lebih dari 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Manfaat daun johar untuk kesehatan

Ada beberapa potensi dari daun johar yang telah turun-temurun digunakan dalam pengobatan tradisional. Berikut ini beberapa di antaranya berdasarkan penelitian ilmiah.

1. Berpotensi mengobati malaria

obat anti malaria pencegahan malaria

Sebuah penelitian laboratorium (in vitro) yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Airlangga menyebutkan adanya potensi daun johar sebagai obat antimalaria.

Penelitian ini menemukan ekstrak daun Cassia siamea mengandung senyawa aktif cassiarin A yang mampu menghambat infeksi parasit Plasmodium falciparum penyebab malaria.

2. Mengontrol kadar gula darah

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity (2019) menguji pemberian ekstrak daun johar untuk mengontrol gula darah pada tikus dengan diabetes.

Hasilnya, ditemukan bahwa ekstrak daun ini mampu meningkatkan kepekaan sel tubuh terhadap insulin sehingga kadar gula darah menjadi lebih terkontrol.

Penggunaan ekstrak daun Cassia siamea juga membantu meningkatkan metabolisme lemak (lipid) dan mengontrol berat badan pada tikus dengan diabetes.

3. Membantu mengatasi infeksi kulit

Kandungan dalam daun johar mempunyai efek antimikroba untuk membantu melawan infeksi bakteri dan jamur yang umumnya menyebabkan penyakit kulit.

Penelitian yang berlangsung di India menemukan ekstrak daun Cassia siamea ini memiliki efek antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.

Tidak hanya itu, ekstrak daun johar juga ampuh menangkal infeksi jamur Candida albicans.

4. Meredakan diare

atasi diare saat puasa

Penelitian pada tikus percobaan (in vivo) yang diterbitkan dalam Singapore Journal of Scientific Research (2019) menguji pemberian ekstrak daun Cassia siamea untuk mengatasi diare.

Hasilnya, pemberian daun johar sebagai obat diare alami membantu memperlambat gerak usus dan menurunkan frekuensi BAB sebanding dengan obat diare medis, seperti loperamide.

Obat herbal untuk diare ini juga dianggap aman sebab tidak menimbulkan kematian atau tanda-tanda keracunan pada tikus percobaan setelah pemberian dalam dosis tinggi.

5. Membantu mengatasi stres dan kecemasan

Kandungan senyawa barakol yang terdapat di dalam tanaman johar telah lama digunakan untuk membantu meredakan gejala stres dan kecemasan.

Barakol diketahui memiliki efek antidepresan, ansiolitik, dan sedatif (penenang) yang membantu mengatasi gangguan lainnya, seperti serangan panik ringan dan gangguan tidur.

Perhatian!

Penggunaan obat herbal perlu dilakukan dengan hati-hati. Sebaiknya, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan tanaman johar untuk mengobati kondisi Anda.

Cara memakai dan mengolah daun johar

manfaat daun johar

Daun johar dalam pengobatan tradisional umumnya diolah dengan cara direbus. Rebusan daun ini dapat Anda minum maupun gunakan untuk mandi.

Untuk membuat air rebusan daun johar, Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini.

  1. Siapkan 5–10 tangkai daun dan bersihkan dengan air mengalir.
  2. Masukkan daun ke dalam panci, lalu rebus dengan dua gelas air bila hendak diminum atau satu gayung air bila hendak digunakan untuk mandi.
  3. Rebus hingga mendidih dan tunggu sekitar 5–10 menit hingga air berwarna lebih keruh.

Jika Anda ingin meminumnya, tunggu sampai air rebusan hangat dan saring ke dalam gelas. Tambahkan madu atau gula merah secukupnya untuk menghilangkan rasa pahitnya.

Sementara bila Anda ingin menggunakannya untuk mandi, tuangkan air rebusan ke dalam ember yang sudah diisi dengan air.

Gunakan air ini untuk membasuh seluruh tubuh, terutama pada bagian tubuh yang ruam merah dan terasa gatal.

Efek samping daun johar

Secara umum, keamanan obat herbal perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan efek samping.

Sebuah penelitian asal Thailand pada 2003 silam menemukan senyawa barakol di dalam tanaman Cassia siamea terkait dengan hepatitis akut bila digunakan setiap hari.

Tanaman ini juga mengandung alkaloid yang tinggi. Kelebihan asupan senyawa fitonutrien ini berisiko menimbulkan dampak buruk karena sifat toksik (beracun) yang dimilikinya.

Anda perlu berhati-hati saat menggunakan tanaman johar sebagai obat herbal. Jangan menjadikan daun ini sebagai satu-satunya obat untuk mengobati kondisi yang Anda alami.

Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan risiko dari obat herbal yang ingin Anda gunakan.

Kesimpulan

  • Daun johar (Cassia siamea Lamk.) dipercaya dapat mengobati malaria, mengontrol gula darah, meredakan diare, dan  mengatasi infeksi kulit.
  • Meski terbukti secara ilmiah, sebagian besar penelitian yang membahasnya masih didasarkan pada pengujian di laboratorium (in-vitro) dan pada hewan percobaan (in-vivo).
  • Penggunaan obat herbal perlu dilakukan secara hati-hati. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan tanaman ini sebagai obat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Rojas-Sandoval, J., & Acevedo-Rodríguez, P. (2022). Senna siamea (yellow cassia). CABI Compendium. https://doi.org/10.1079/cabicompendium.11462

Ogbiko, C., Owoicho Ok, G., & Bandi Ibra, I. (2019). In vitro phytochemical, Antidiarrhoea and GC-MS screening of the methanol leaf extract of cassia siamea (Fabaceae). Singapore Journal of Scientific Research, 10(1), 94-104. https://doi.org/10.3923/sjsres.2020.94.104

Koffi, C., Soleti, R., Nitiema, M., Mallegol, P., Hilairet, G., Chaigneau, J., Boursier, J., Kamagate, M., Le Lay, S., Die-Kakou, H. M., & Andriantsitohaina, R. (2019). Ethanol Extract of Leaves of Cassia siamea Lam Protects against Diabetes-Induced Insulin Resistance, Hepatic, and Endothelial Dysfunctions in ob/ob Mice. Oxidative medicine and cellular longevity, 2019, 6560498. https://doi.org/10.1155/2019/6560498

Tanty, H., Permai, S. D., & Pudjihastuti, H. (2018). In vivo anti-diabetic activity test of ethanol extract of the leaves of cassia Siamea Lamk. Procedia Computer Science, 135, 632-642. https://doi.org/10.1016/j.procs.2018.08.223

Hanum, S., Sulaiman, M. I., & Martunis, M. (2018). Potensi Antioksidan Daun Johar (Cassia siamea Lamk.). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(1), 401-408. https://doi.org/10.17969/jimfp.v3i1.2237

Kumar, D., Jain, A., & Verma, A. (2017). Phytochemical and pharmacological investigation of cassia Siamea Lamk: An insight. The Natural Products Journal, 7(4). https://doi.org/10.2174/2210315507666170509125800

Mehta, J. P., Parmar, P. H., Kukadiya, N. B., & Godhani, D. R. (2017). Antimicrobial Assay of Extracts of Cassia Siamea (Lam.) and Cassia Javanica (Linn.). Journal of Pharmaceutical, Chemical and Biological Sciences, 5(4), 386-395. https://www.jpcbs.info/2017_5_4_13_%20Mehta.pdf

Hongsirinirachorn, M., Threeprasertsuk, S., & Chutaputti, A. (2003). Acute hepatitis associated with Barakol. Journal of the Medical Association of Thailand = Chotmaihet thangphaet, 86 Suppl 2, S484–S489. http://www.jmatonline.com/index.php/jmat/article/view/5160/0 

Sukma, M., Chaichantipyuth, C., Murakami, Y., Tohda, M., Matsumoto, K., & Watanabe, H. (2002). CNS inhibitory effects of barakol, a constituent of Cassia siamea Lamk. Journal of ethnopharmacology, 83(1-2), 87–94. https://doi.org/10.1016/s0378-8741(02)00206-4

Versi Terbaru

06/04/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Luka Diabetes Sulit Sembuh, Apa Ciri dan Penyebabnya?

5 Manfaat Daun Kopasanda, Bantu Atasi Luka hingga Sakit Maag


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 06/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan