Daun beluntas telah sejak lama digunakan secara turun-temurun sebagai jamu, tanaman hias, atau diolah bersama bahan makanan lainnya dan memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan.
Kandungan
Di Indonesia, daun beluntas biasanya dikonsumsi sebagai lalapan, urap, dan obat tradisional.
Tanaman beluntas biasanya tumbuh sekitar 1 – 3 m dengan daun berwarna hijau dan bentuk oval dengan panjang sekitar 2,5 – 8 cm dan lebar 1 – 5 cm.
Selain enak, ternyata daun yang memiliki nama ilmiah Pluchea indica (PI)ini memiliki khasiat yang luar biasa untuk untuk membantu mengatasi berbagai penyakit.
Pluchea indica termasuktanaman obat yang cukup mudah dipelihara di rumah dan memiliki kandungan senyawa aktif seperti:
Kandungan senyawa aktif tersebut membuat daun PI memiliki sifat antikanker, antiinflamasi, antimikroba, dan antivirus.
Manfaat daun beluntas
Berikut ini manfaat daun PI untuk memelihara kesehatan tubuh maupun membantu mengatasi beberapa jenis penyakit.
1. Mengatasi karies gigi
Bakteri maupun jamur mikroskopis di dalam mulut dapat memicu munculnya plak dan karies gigi.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah gigi ini adalah dengan berkumur-kumur menggunakan ekstrak daun beluntas.
Senyawa etanol, saponin, dan flavonoid dalam daun ini bersifat antifungi dan antimikroba, sehingga dapat menghambat aktivitas bakteri penyebab karies gigi.
2. Mencegah kanker
Paparan radikal bebas merupakan salah satu penyebab utama munculnya penyakit berat seperti kanker.
Sebuah penelitian berbasis uji laboratorium dalam jurnal BMC Complementary and Alternative Medicine (2012) menunjukkan potensi signifikan Pluchea indica sebagai agen antikanker.
Komponen antioksidan pada minyak atsiri dari ekstrak daun ini juga dapat menangkap radikal bebas dan menghambat perkembangan sel kanker.
Tak hanya itu, manfaat daun beluntas untuk rahim juga disebut-sebut memiliki potensi yang sama dengan pencegahan jenis kanker lainnya.
3. Membantu mengatasi keputihan
Sebenarnya keputihan merupakan hal yang umum terjadi dan berfungsi untuk membersihkan miss v.
Akan tetapi, Anda perlu waspada jika terjadi kondisi keputihan tidak normal seperti cairan berwarna keruh dan mengeluarkan bau menyengat.
Daun beluntas cukup dikenal dengan manfaat membersihkan miss v.
Khasiat ini berkat kandungan antibakterinya yang diyakini dapat mengatasi keputihan tidak normal akibat aktivitas mikroba dan jamur.
Amankah untuk ibu hamil?
Penggunaan daun beluntas untuk mengatasi keputihan pada ibu hamil perlu dikonsultasikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu.
4. Menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes
Daun PI memiliki peran penting dalam menurunkan kadar gula darah sehingga sering disebut sebagai obat herbal untuk diabetes mellitus.
Sebuah penelitian dalam The Journal of Alternative and Complementary Medicine (2021) menyebutkan bahwa teh daun beluntas bisa menurunkan gula darah pasien diabetes melitus secara signifikan.
Penelitian ini dilakukan pada pasien diabetes secara acak dengan pemberian PIT sebanyak 1 hari sekali selama 12 minggu.
5. Membantu mencegah obesitas
Selain menurunkan kadar gula darah, teh daun beluntas juga bermanfaat untuk membantu pasien obesitas dalam menurunkan berat badan.
Teh daun ini dapat menurunkan aktivitas enzim lipase pankreas penyebab penumpukan lemak dan mengakibatkan obesitas.
Selain itu, daun PI yang memiliki kandungan serat yang cukup tinggi ini juga membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Dengan begitu, asupan kalori berlebih bisa dicegah.
6. Mengobati masalah mulut
Mengalami luka di bagian mulut terkadang tak hanya terasa perih, tapi juga dapat menurunkan nafsu makan.
Pasalnya, luka di mulut bisa terasa sakit jika mengunyah makanan.
Luka pada bagian mulut ini bisa disebabkan tak sengaja menggigit dinding mulut, terjatuh, dan sebagainya.
Anda bisa memanfaatkan daun beluntas untuk mengobati masalah luka di mulut karena memiliki sifat antiinflamasi atau mencegah terjadinya peradangan.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan daun ini sebagai obat kumur untuk mengatasi bau mulut.
Cara pakai dan mengolah daun beluntas
Untuk obat herbal, daun beluntas sering diolah dalam bentuk jamu atau ekstrak daun, maupun dikonsumsi langsung sebagaimana sayuran pada umumnya.
Daun beluntas beraroma harum saat diperas, tetapi memiliki rasa yang agak pahit jika dikonsumsi secara langsung.
Ada beberapa cara mengolah daun PI ini sehingga memudahkan Anda saat memakai atau mengonsumsi tanaman herbal ini.
Merebus beberapa lembar daun beluntas dengan air untuk obat kumur dan keputihan.
Mengolahnya menjadi lalapan dan urap untuk ditambahkan ke dalam menu makanan Anda.
Mengolahnya menjadi ekstrak Pluchea indica sehingga lebih mudah dikonsumsi.
Anda bisa menggunakan daun PI ini sebanyak 1 – 2 kali dalam sehari untuk meredakan gejala dari beberapa penyakit yang disebutkan di atas.
Untuk pemeliharaan kesehatan, Anda cukup mengonsumsinya sebanyak 1 – 2 kali dalam seminggu.
Efek samping daun beluntas
Meskipun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, obat herbal bisa berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.
Pasalnya, daun ini mengandung garam yang cukup tinggi sehingga dapat berisiko meningkatkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Selain itu, Pluchea indica juga memiliki komponen anti fertilitas yang dapat memengaruhi kualitas maupun produksi sperma.
Dengan kata lain, pria yang sedang menjalani program hamil bersama pasangan sebaiknya membatasi konsumsi jamu harian dari daun ini.
Perlu diingat bahwa mengonsumsi daun PI bukanlah pengobatan satu-satunya untuk mengatasi penyakit yang Anda alami.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai daun beluntas sebagai obat herbalmaupun potensi manfaat serta efek samping lainnya.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Maharani, S., Julianto, I., & Widhiati, S. (2019). The role of beluntas (pluchea indica less.) leaf extract in preventing the occurrence of fibroblasts hyperproliferation: An in vitro preliminary study. Dermatology Reports. doi: 10.4081/dr.2019.8019
Dwi Wahyu Werdani, Y., & Sri Widyawati, P. (2018). Antidiabetic Effect On Tea Of Pluchea Indica Less As Functional Beverage in Diabetic Patients. Proceedings Of The 1St International Conference Postgraduate School Universitas Airlangga : “Implementation Of Climate Change Agreement To Meet Sustainable Development Goals” (ICPSUAS 2017). doi:10.2991/icpsuas-17.2018.36
Silalahi, M. (2019). Pemanfaatan Beluntas (Pluchea indica (L.) Less) dan Bioaktivitasnya (Kajian Lanjutan Pemanfaatan Tumbuhan dari Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sindang Jaya, Kabupaten Cianjur). VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin, 1(1). doi:10.35799/vivabio.1.1.2019.24744
View of The role of beluntas (pluchea indica less.) leaf extract in preventing the occurrence of fibroblasts hyperproliferation: An in vitro preliminary study. (2022). Retrieved 13 September 2022, from https://www.pagepress.org/journals/index.php/dr/article/view/8019/7800
Cho, J., Cho, C., Kao, C., Chen, C., Tseng, C., & Lee, Y. et al. (2012). Crude aqueous extracts of Pluchea indica (L.) Less. inhibit proliferation and migration of cancer cells through induction of p53-dependent cell death. BMC Complementary And Alternative Medicine, 12(1). doi: 10.1186/1472-6882-12-265
Sirichaiwetchakoon, K., Churproong, S., Kupittayanant, S., & Eumkeb, G. (2021). The Effect of Pluchea indica (L.) Less. Tea on Blood Glucose and Lipid Profile in People with Prediabetes: A Randomized Clinical Trial. The Journal Of Alternative And Complementary Medicine, 27(8), 669-677. doi: 10.1089/acm.2020.0246
Versi Terbaru
28/09/2022
Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany
Ditinjau secara medis olehdr. Patricia Lukas Goentoro