backup og meta

Benarkah Pasang Behel Sebabkan Bau Mulut?

Benarkah Pasang Behel Sebabkan Bau Mulut?

Behel alias kawat gigi memang dapat membantu merapikan gigi yang berantakan. Namun, banyak orang yang mengeluh bau mulut setelah pasang behel.

Apa yang menjadi penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya?

Benarkah pasang behel bikin bau mulut?

Penggunaan behel memang dapat menyebabkan bau mulut. Terlebih jika Anda tidak dapat menjaga kebersihan mulut dengan baik.

Biasanya, sisa-sisa makanan terselip di antara sela gigi dan behel. Sisa makanan pada sela gigi dan behel kemudian menjadi santapan bakteri mulut.

Proses tersebut tidak hanya menghasilkan asam yang dapat merusak gigi, tapi juga menyebabkan bau mulut. Kondisi ini dapat bertambah parah jika Anda memiliki kebiasaan merokok.

Merokok dapat membuat mulut menjadi kering (xerostomia). Mulut yang kering merupakan tempat yang ideal untuk perkembangbiakan bakteri.

Cara mengatasi bau mulut pada pengguna behel

menghilangkan bau mulut saat puasa

Cara mengatasi bau mulut pada pengguna behel sebenarnya sederhana, tetapi banyak yang belum memahaminya. Intinya, kebersihan mulut harus dijaga dengan baik dan benar.

Berikut tips mencegah sekaligus mengatasi bau mulut setelah pasang kawat gigi.

1. Rutin sikat gigi

Normalnya, sikat gigi dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan malam tepatnya sebelum tidur. Namun, jika Anda menggunakan behel, lakukan juga aktivitas ini setelah makan.

Dengan begitu, sisa makanan tidak lama menempel dan menumpuk di sela gigi. Pastikan juga Anda menerapkan metode menyikat gigi yang benar agar aktivitas ini tidak sia-sia.

2. Lakukan flossing

Sikat gigi memang bisa membantu menjaga kebersihan mulut, tetapi tidak secara keseluruhan. Untuk menjangkau bagian yang tidak tersentuh sikat, lakukan flossing.

Flossing merupakan kegiatan untuk membersihkan sisa makanan di sela gigi dengan benang khusus. Aktivitas ini perlu dilakukan paling tidak satu hari sekali sebelum tidur.

3. Gunakan sikat gigi interdental

Jika Anda mengalami kesulitan untuk flossing, sikat gigi interdental bisa dijadikan pilihan. Jenis sikat ini memiliki bagian kepala yang lebih kecil dibandingkan sikat gigi standar.

Ukuran kepala sikat yang kecil memungkinkannya untuk menjangkau area sempit. Dengan begitu, sisa makanan penyebab bau mulut di sela gigi dapat terangkat secara keseluruhan.

4. Menjaga tubuh selalu terhidrasi

Dikutip dari laman Orthodontics Australia, mulut yang kering bisa menguarkan bau tidak sedap. Ketika air liur dalam mulut sedikit, jumlah bakteri dan asam akan mengalami peningkatan.

Untuk meningkatkan produksi air liur dan menetralkan asam di dalam mulut, selalu cukupi kebutuhan cairan Anda.

Cara yang paling mudah ialah dengan membiasakan minum air putih setidaknya dua liter dalam sehari.

5. Menerapkan pola makan sehat

menjaga kesehatan tulang untuk perempuan

Konsumsi makanan tinggi gula merupakan faktor penumpukan plak gigi yang menjadi penyebab bau mulut pada pengguna behel. Maka dari itu, sebaiknya kurangi konsumsi jenis makanan tersebut.

Sebagai gantinya, terapkan pola makan yang lebih sehat. Beberapa makanan yang bisa dijadikan pilihan meliputi buah, sayur, dan lauk tinggi protein yang rendah lemak.

6. Rajin berkumur

Berkumur membantu menghilangkan bau mulut. Aktivitas ini juga dapat membuat napas Anda menjadi terasa lebih segar.

Anda sebaiknya berkumur dengan obat kumur yang mengandung antiseptik setiap kali selesai sikat gigi. Lakukan aktivitas ini setidaknya 30 detik tiap sesinya.

7. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi

Selama pemakain behel, pemeriksaan ke dokter gigi harus rutin dilakukan. Tidak hanya untuk memperbaiki posisi behel, dokter biasanya juga akan melakukan pembersihan gigi.

Selain itu, pemeriksaan rutin juga bisa mendeteksi masalah pada gigi sedini mungkin. Dengan begitu, penanganan dapat dilakukan sebelum kondisi Anda bertambah parah.

Jika bau mulut tidak kunjung hilang meskipun Anda telah menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan baik, segera konsultasi ke dokter.

Pada beberapa orang, kondisi ini dapat disebabkan penyakit lain yang tidak berkaitan dengan kawat gigi.

Fakta seputar behel sebabkan bau mulut

  • kawat gigi bisa menjadi penyebab bau mulut jika kebersihan mulut tidak terjaga dengan baik.
  • penyebab bau mulut pada pengguna behel yaitu sisa makanan yang menempel pada sela kawat gigi.
  • bau mulut pada pengguna behel biasanya akan bertambah parah jika merokok.
  • bisa dicegah dan diatasi dengan rutin sikat gigi, flossing, menjaga tubuh selalu terhidrasi, berkumur, hingga menerapkan pola diet sehat.
  • pemeriksaan rutin ke dokter gigi perlu dilakukan untuk pembersihan secara berkala.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to prevent bad breath with braces or clear aligners. (2021). Retrieved 10 November 2022, from https://orthodonticsaustralia.org.au/bad-breath/

How To Avoid Bad Breath With Braces. (2016). Retrieved 10 November 2022, from https://together.dental/blog/how-to-avoid-bad-breath-with-braces/

How to Brush Your Teeth With Braces to Optimize Oral Health. (2022). Retrieved 10 November 2022, from https://www.dentaly.org/us/adult-braces/brush-teeth-with-braces/

How do I clean my teeth when I have fixed braces on?. (2022). Retrieved 10 November 2022, from https://www.qvh.nhs.uk/wp-content/uploads/2020/08/Oral-health-advice-for-patients-with-fixed-brace-0475-1.pdf

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SIKAT INTERDENTAL SILINDER DENGAN SIKAT INTERDENTAL SINGLE TUFTED TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK PADA PASIEN ORTODONTIK CEKAT. Retrieved 10 November 2022, from https://etd.umy.ac.id/id/eprint/15024/1/Naskah%20Publikasi.pdf

Versi Terbaru

29/11/2022

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Ini 3 Akibatnya Kalau Anda Merokok Padahal Pakai Behel (Kawat Gigi)

Makanan yang Dianjurkan dan Dihindari Saat Pakai Behel


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 29/11/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan