Derajat keasaman atau pH mulut menjadi indikator penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Lantas, berapa pH mulut dan liur yang normal? Apa dampaknya bila nilainya tidak seimbang? Ketahui selengkapnya dalam pembahasan di bawah ini.
Berapa pH mulut yang normal?
pH saliva atau air liur adalah indikator derajat keasaman di dalam rongga mulut. Pada keadaan normal, pH mulut umumnya berkisar antara 6,2 hingga 7,6.
Saat tingkat keasaman saliva lebih rendah dari 6,2, ini menandakan kondisi mulut yang asam. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya erosi gigi hingga gigi berlubang.
Sementara itu, pH air liur lebih tinggi dari 7,6 menandakan kondisi mulut yang basa. Keadaan ini memudahkan plak gigi untuk terbentuk.
Plak gigi yang menumpuk bisa meningkatkan risiko penyakit gigi dan mulut. Oleh sebab itu, menjaga keseimbangan pH saliva sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Apakah berbahaya bila pH mulut tidak seimbang?
pH saliva yang tidak seimbang dapat berbahaya karena dapat memengaruhi kesehatan gigi dan jaringan mulut lainnya.
Beberapa kondisi yang dapat memengaruhi tingkat keasaman mulut antara lain:
- konsumsi makanan atau minuman asam,
- kondisi mulut kering (xerostomia) akibat kurangnya produksi air liur,
- kebiasaan merokok, serta
- kebersihan gigi dan mulut yang buruk.
Apabila pH mulut terlalu asam, risiko terjadinya masalah seperti erosi gigi, gigi berlubang, dan bau mulut (halitosis) akan meningkat.
Sementara itu, bila mulut terlalu basa, plak gigi akan lebih mudah terbentuk sehingga dapat menyebabkan radang gusi (gingivitis) dan penyakit gusi (periodontitis).
Itu sebabnya, Anda perlu mewaspadai tanda-tanda pH mulut tidak seimbang, seperti bau mulut, gigi sensitif terhadap suhu panas atau dingin, hingga sakit gigi akibat gigi berlubang.
Bagaimana cara mengetahui pH mulut?
- Jangan makan atau minum apa pun minimal dua jam sebelum tes.
- Kumpulkan air liur di dalam mulut, lalu telan atau ludahkan.
- Lalu, isi kembali mulut Anda dengan air liur dan letakkan sedikit pada strip.
- Strip akan berubah warna untuk menunjukkan kondisi air liur Anda asam atau basa.
- Cocokkan warna yang ditunjukkan pada strip pH dengan indikator warna pada kemasan untuk menentukan tingkat pH air liur Anda.
Cara menjaga pH mulut agar tetap seimbang
Anda dapat mempertahankan pH saliva normal sehingga kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga dengan menerapkan perubahan gaya hidup seperti di bawah ini.
1. Minum air putih yang cukup
Air putih membantu membilas sisa-sisa makanan dan bakteri di rongga mulut. Minum air putih juga merangsang produksi saliva untuk mengatasi mulut kering.
2. Mengunyah permen karet bebas gula
Mengunyah permen karet bebas gula akan merangsang produksi air liur yang bisa menetralkan asam di mulut. Sebaiknya, Anda memiliki permen karet yang mengandung xylitol.
Kandungan ini diketahui dapat mencegah pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans di rongga mulut bila dikombinasikan dengan kebiasaan menyikat gigi secara rutin.
3. Berhenti merokok
Penelitian dalam jurnal Tobacco Induced Diseases (2023) menyebutkan sekitar 29,3% perokok berisiko mengalami xerostomia atau kondisi mulut yang terasa sangat kering.
Kondisi tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya. Berhenti merokok merupakan upaya yang tepat untuk menjaga keseimbangan pH di rongga mulut.