Setiap jenis gigi punya bentuk dan fungsi berbeda, salah satunya gigi taring. Bentuknya yang runcing dan besar membuat gigi ini mudah terlihat saat Anda tersenyum.
Yuk, ketahui fungsi, gangguan, dan cara merawatnya melalui pembahasan berikut ini.
Apa itu gigi taring?
Gigi taring adalah gigi yang letaknya bersebelahan dengan gigi seri. Gigi yang bentuknya paling tajam ini pada umumnya berfungsi untuk merobek makanan.
Setiap orang memiliki dua taring, yakni dua pada bagian atas dan dua pada bagian bawah.
Gigi ini pertama kali muncul pada bayi dalam usia 16–20 bulan. Pertumbuhan gigi atas akan dimulai terlebih dahulu, lalu diikuti oleh gigi bawah.
Akan tetapi, urutan pertumbuhan ini akan terjadi secara berlawanan saat gigi susu berganti ke gigi permanen seiring bertambahnya usia anak.
Taring bawah muncul lebih awal, yakni sekitar usia 9 tahun. Sementara itu, gigi atas baru akan muncul pada usia 11–12 tahun.
Fungsi gigi taring
Berkat bentuk dan posisinya, taring pada manusia punya sejumlah fungsi seperti berikut ini.
1. Merobek makanan
Taring berfungsi untuk merobek makanan menjadi potongan-potongan kecil. Hal ini berkat bentuk mahkota (bagian permukaan gigi) gigi ini yang tajam dan runcing.
Selain karena bentuk mahkotanya, kekuatan taring untuk merobek makanan juga didukung oleh akar gigi yang panjang dan menembus hingga tulang rahang.
2. Membantu proses bicara
Gigi taring bekerja sama dengan gigi seri untuk membentuk kata-kata dalam proses berbicara. Masalah gigi berantakan (maloklusi) tentu akan berpengaruh pada hal ini.
Studi dalam American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics (2018) menemukan 62% dari orang dengan maloklusi mengalami kesalahan pelafalan pada bunyi-bunyi tertentu.
3. Meningkatkan estetika
Gigi taring terletak tepat pada sudut lengkung gigi. Gigi ini akan membantu gigi-gigi yang bersebelahan, yakni gigi seri dan premolar, supaya tumbuh lebih rapi.
Selain itu, fungsi lain gigi taring atas ialah sebagai pembentuk lengkung pipi. Jika taring tumbuh tidak sempurna atau tanggal, ini bisa membuat penampilan terlihat lebih tua.
Gangguan pada gigi taring
Pada dasarnya, taring merupakan gigi terkuat. Akan tetapi, bukan berarti gigi ini lebih tahan terhadap penyakit gigi yang dapat mengganggu proses makan dan bicara Anda.
Gigi ini mungkin tumbuh tidak normal pada sebagian orang. Sebagai dampaknya, hal ini dapat membuat gigi tumbuh pada posisi yang salah atau tidak tumbuh sama sekali.
Kondisi yang juga disebut gigi gingsul ini dapat disebabkan karena gigi kekurangan tempat tumbuh, terhalangi gigi di sebelahnya, atau posisi benih gigi yang tidak normal.
Karena letaknya yang demikian, gusi di sekitar gigi taring juga lebih rentan mengalami gusi turun, yakni kondisi merosotnya gusi sehingga memperlihatkan permukaan akar gigi.
Gigi taring lebih banyak menerima tekanan saat menyikat gigi, sebab posisinya yang lebih menonjol dibandingkan dengan gigi seri pada bagian depan.
Oleh sebab itu, mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar dan lembut dapat membantu melindungi gigi dan gusi Anda.
Cara merawat gigi taring
Perawatan pada gigi taring pada dasanya masih sama dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut yang biasa Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini ialah beberapa cara yang dapat Anda lakukan di rumah.
- Sikat gigi secara rutin dua kali sehari, umumnya dilakukan pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
- Gunakan jenis sikat gigi berbulu lembut dan jangan menggosok gigi terlalu keras.
- Ganti sikat gigi tiap 3–4 bulan atau lebih cepat bila bulunya terentang atau rusak.
- Pakai pasta gigi ber-fluoride untuk melindungi gigi dan mencegah kerusakan gigi.
- Lakukan flossing dengan benang gigi dan berkumur dengan obat kumur setelah menyikat gigi untuk menghilangkan sisa makanan pada sela-sela gigi.
- Kunyah permen karet bebas gula untuk meningkatkan produksi air liur dan menghilangkan keasaman pada rongga mulut.
- Konsumsi makanan yang sehat dan baik untuk kesehatan gigi, seperti susu, sayuran, dan buah-buahan.
- Batasi konsumsi makanan dan minuman yang bersifat manis atau asam.
- Minum lebih banyak air putih.
- Berhenti merokok.
Jika Anda merasakan keluhan pada gigi, segera konsultasikan dengan dokter gigi untuk mengetahui penyebab dan perawatan yang tepat.
Sekalipun tidak mengalami keluhan, sebaiknya Anda tetap rutin periksa ke dokter gigi tiap enam bulan sekali. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa gigi dan gusi dalam kondisi sehat.
Selain itu, dokter bisa melakukan penanganan sedini mungkin bila ditemukan adanya masalah sehingga komplikasi dapat Anda hindari.