Dok ..saya mempunyai anak laki2 Yanng berumur 13 tahun ...beberapa saat yang lalu ,anak saya ketahuan di malam hari mencoba menyentuh kemaluan say
... Lihat LainnyaUsia 18 tahun
Sering menangis tidak tau penyebabnya
Perasaan mudah sedih
3 komentar
Terbaru
Halo Yuli Inawati, terima kasih untuk pertanyaanya.
Setiap individu memiliki pengalaman yang menyenangkan ataupun yang tidak menyenangkan. Pengalaman tersebut akan tersimpan di ingatan, sehingga sewaktu-waktu dapat muncul kembali. Terkadang, ingatan tersebut memberikan kesan perasaan bahagia, tetapi juga terkadang memberikan kesan perasaan sedih dan sebagainya, atau bahkan sampai mengganggu keseharian dalam beraktivitas.
Perlu diketahui bahwa remaja merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan. Masa remaja merupakan masa transisi antara fase kehidupan kanak-kanak dan fase dewasa, di mana fase tersebut identik dengan pencarian jati diri. Pada masa tersebut pula, remaja mulai berkenalan dengan lingkungan yang lebih luas, dan mulai dihadapkan dengan beberapa pilihan dalam hidup yang akan mereka jalani sehingga remaja akan sangat mudah mengalami permasalahan atau kebingungan. Di samping itu, dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, perilaku, dan sensasi tubuh. Kesulitan untuk mengidentifikasi perasaan dan pikiran yang campur aduk, menyebabkan seseorang mengalami kebingungan, sehingga tanpa sadar hanya dapat merespon dengan perilaku menangis tanpa mengetahui penyebabnya.
Beberapa hal yang dapat anda lakukan dalam mendampingi anak anda, yaitu anda perlu membantu anak mengenali situasi yang memicunya mudah menangis, apabila kebingungan maka anak dapat menuliskannya pada kertas sehingga terlihat lebih jelas pemicunya, serta kenali juga pikiran dan perasaan yang muncul saat itu. Anak dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan melalui menulis jurnal harian secara berkala, sehingga anak dapat lebih mengenali kondisi diri sendiri. Anda dan anak dapat membangun pola komunikasi yang terbuka, dengarkan seluruh cerita anak tanpa menghakimi. Jika diperlukan, anda sesekali memberinya nasihat. Selain itu, anak dapat melakukan relaksasi pernapasan untuk membuatnya lebih rileks dan tenang.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.
Penyebabnya bisa beragam bu, usia 18 tahun usia usia transisi dari masa remaja ke masa dewasa. Masalah hubungannya dengan teman, dengan pacar, bisa jadi dengan orang tua, tuntutan masa depan, milih universitas.
Bisa jadi trauma melihat pertengkaran ibu dan ayahnya mental anak jadi kena