Trauma

Hallo dok, saya mau tanya. Anak saya yg berusia 5 tahun suka mengalami ketakutan yang berlebihan, misalnya ketika dia melihat anak anak seusia nya anak saya langsung ketakutan dan nangis histeris, saat anak saya mendengar bunyi balon meletus dan petasan takut juga. Bagaimana cara menghilangkan rasa takutnya itu ya dok.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
2
2

2 komentar

Halo, terima kasih untuk pertanyaannya.


Kejadian yang tidak menyenangkan yang dialami oleh anak terkadang menyisakan trauma sehingga berdampak pada perilaku anak dalam menjalani keseharian, yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap keseharian orang tua dalam menjalani aktivitasnya.


Anda dapat membantu anak menghadapi rasa traumanya dengan hadir secara jasmani dan rohani agar anak merasa tidak sendirian. Validasi emosi anak, dan berikan penjelasan bahwa suara yang didengar tidak berbahaya ataupun menyakiti dirinya. Ajak anak untuk melakukan relaksasi pernapasan lalu memeluk anak agar ia merasa tenang. Tanyakan juga perasaan dan pikiran anak terkait hal tersebut. Dalam menghadapi anak, sebaiknya anda juga tetap tenang dan jangan terbawa emosi sehingga tidak memperburuk kondisinya. Hargai setiap proses anak sehingga tidak merasa semakin tertekan. Berikan apresiasi setiap perkembangan anak, sehingga termotivasi untuk mempertahankan perilaku baiknya.


Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog anak jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya bukan dokter, tetapi saya dapat memberikan beberapa saran umum untuk mengatasi rasa takut berlebihan pada anak Anda.:
  1. Berbicara dengan anak Anda: Ajak anak Anda untuk berbicara tentang ketakutannya. Dengarkan dengan penuh perhatian dan berikan dukungan emosional. Jelaskan bahwa rasa takut adalah hal yang normal, tetapi juga berikan pemahaman bahwa tidak semua hal yang ditakuti berbahaya.

  2. Berikan informasi yang tepat: Jelaskan kepada anak Anda tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam situasi yang menakutkan. Misalnya, jelaskan bahwa bunyi balon meletus adalah suara yang tidak berbahaya dan tidak akan menyakiti mereka.

  3. Berikan contoh positif: Tunjukkan kepada anak Anda contoh anak-anak lain yang tidak takut dalam situasi yang sama. Ini dapat membantu anak Anda melihat bahwa ketakutan mereka tidak perlu berlebihan.

  4. Latih pernapasan dan relaksasi: Ajari anak Anda teknik pernapasan dalam dan luar yang dalam dan ajak mereka untuk berlatih saat mereka merasa takut. Latihan relaksasi seperti menggerakkan otot-otot atau menggambar juga dapat membantu mengurangi kecemasan.

  5. Jangan memaksa: Hindari memaksa anak Anda untuk menghadapi ketakutannya secara langsung. Berikan dukungan dan dorongan, tetapi biarkan mereka mengatasi ketakutannya secara bertahap.

  6. Jangan memperkuat ketakutan: Hindari memberikan perhatian berlebihan pada ketakutan anak Anda, karena hal ini dapat memperkuat rasa takutnya. Fokuslah pada hal-hal positif dan berikan pujian ketika anak Anda berhasil mengatasi ketakutannya.

Jika rasa takut anak Anda terus berlanjut dan mengganggu kehidupan sehari-harinya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Mereka dapat memberikan evaluasi dan saran yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan anak Anda.

Apakah ada pertanyaan lain yang bisa saya bantu?

2 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan