Sulit Konsentrasi
Bagaimana caranya agar anak dapat mudah berkonsentrasi dalam belajar disekolah
Bagaimana caranya agar anak dapat mudah berkonsentrasi dalam belajar disekolah
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo ROS INTAN SIBURIAN, terima kasih untuk pertanyaannya.
Kami bisa memahami kekhawatiran yang anda rasakan. Perlu diketahui bahwa untuk memastikan kondisi anak yang sebenarnya diperlukan asesmen/ pemeriksaan yang mendalam oleh professional (psikolog/ psikiater/ DSA). Dengan dilakukan pemeriksaan lebih dini, maka dapat segera ditentukan pula langkah yang tepat untuk selanjutnya. Sebaiknya orang tua tidak memarahi ataupun memukulnya karena hanya akan memperburuk kondisi anak.
Salah satu hal yang perlu diajarkan pada anak sejak usia dini, yaitu mengenai kepatuhan atau sikap taat pada aturan. Namun, tidak bisa dipungkiri karena terkadang hal tersebut juga menjadi tantangan bagi para orang tua dan guru di sekolah mengingat karakter anak yang beragam. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan anak berperilaku demikian, misalnya karena cari perhatian, belum memahami mengenai aturan beserta konsekuensinya, memiliki energi yang berlebihan sehingga sulit diam, merasa jenuh di dalam kelas, dsb. Dengan demikian dibutuhkan mengetahui alasan sebenarnya anak berperilaku seperti yang anda ceritakan.
Anda dapat memulai mengajak anak berdiskusi dengan menanyakan tentang perilaku mereka. Lalu anda dapat membuat kesepakatan bersama dengan anak, sambil memberitahukan hal yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan (boleh saja menggunakan media/ gambar/ bentuk visual lainnya yang menarik perhatian anak sehingga mudah dimengerti). Tentukan pula reward dan punishment bersama anak yang membuat anak menyadari kesalahannya. Kondisi ini perlu dilakukan konsisten yang bekerjasama antara orang tua dan guru. Tentunya dalam mendampingi anak, sebaiknya membiasakan mengerjakan satu pekerjaan dalam satu waktu baik di rumah maupun di sekolah, misalnya ketika membantu orang tuanya melakukan aktivitas keseharian di rumah. Perlu diingat juga bahwa memberikan instruksi kepada anak sebaiknya dengan cara satu persatu melalui instruksi singkat, jelas, dan detail. Dengan demikian anak dapat membiasakan diri untuk fokus. Selain itu, anda dapat mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi, seperti meronce, bermain puzzle, mewarnai, dan sebagainya. Yang tidak kalah pentingnya adalah hargai setiap proses yang ditunjukkan oleh anak agar tidak merasa tertekan menjalaninya dan termotivasi untuk mempertahankan perilaku baiknya.
Dalam proses belajar, anak membutuhkan ruangan yang kondusif (jauh dari pintu/ jendela, atau benda lainnya yang dapat menarik perhatian sehingga mengganggu konsentrasi) dan posisi duduk yang dapat membantunya tenang selama proses belajar. Gunakan pula metode belajar dan waktu istirahat yang disesuaikan karena ada kemungkinan anak mudah mengalami penurunan konsentrasi (misalnya dimulai dengan mengerjakan tugas 5 menit, lalu beristirahat 5 menit. Kemudian pada minggu selanjutnya mengerjakan 7-10 menit, istirahat 5 menit. Dst). Jangan lupa untuk mengevaluasi perkembangan setiap minggunya. Ada baiknya anda memiliki catatan perkembangan anak mengenai durasi ia dapat fokus mengerjakan dan kepatuhan pada aturan.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog / psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah agar tertangani dengan tepat.
Kedua, berikan tugas sedikit demi sedikit. Terlalu banyak tugas dalam satu waktu dapat membuat anak merasa kewalahan dan sulit berkonsentrasi. Misalnya, jika ada beberapa tugas sekolah, bantu anak untuk menyelesaikannya satu per satu dengan jeda istirahat di antara tugas. Ketiga, ciptakan suasana belajar yang nyaman. Beberapa anak dapat fokus lebih baik dalam suasana tenang, sementara yang lain mungkin lebih suka mendengarkan musik. Kenali preferensi anak dan sesuaikan lingkungan belajar mereka. Keempat, latih konsentrasi dengan permainan. Mainan seperti puzzle atau balok susun dapat membantu anak melatih fokus mereka dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, olahraga bersama juga dapat meningkatkan konsentrasi anak, karena aktivitas fisik membantu mereka merasa lebih segar dan fokus. Kelima, beri penghargaan atas usaha anak. Pujian sederhana ketika anak berhasil menyelesaikan tugas dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri mereka. Terakhir, pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup dan makanan bergizi. Istirahat yang teratur membantu otak anak untuk pulih dan kembali fokus, sementara makanan sehat seperti buah, sayur, dan ikan mendukung fungsi otak yang optimal. Dengan menerapkan cara-cara ini, diharapkan anak dapat meningkatkan konsentrasi mereka dalam belajar di sekolah.
Related content