Resiko Gizi Lebih

Dok, izin bertanya anakku perempuan usia 3tahun 11bulan. Saat ini berat badannya 17.5 dengan tinggi 101. klau liat d aplikasi termasuk resiko gizi lebih. Nah pada anak usia ini apakah perlu diet? atau tetap harus naik minimal 200gram perbulan?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
9
1

1 komentar

Halo, terima kasih atas pertanyaan anda.


Jika selama ini Anda sering mendengar mengenai kurang gizi yang disebabkan oleh minimnya asupan gizi anak, gizi lebih kebalikan dari itu. Gizi lebih adalah kondisi yang terjadi ketika jumlah asupan makanan anak terlalu banyak, sehingga melampaui kebutuhan gizi hariannya. Atau dengan kata lain, energi dari makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak sebanding dengan energi yang dipakai untuk beraktivitas. Anak yang mengalami gizi lebih biasanya cenderung hobi makan, bahkan dengan porsi yang banyak. Sayangnya, hal tersebut biasanya tidak disertai dengan aktivitas fisik yang rutin dan setara. Akibatnya, sisa energi yang tidak berhasil dibakar oleh tubuh terus mengendap hingga menjadi lemak. Penumpukan lemak inilah yang membuat berat badan anak meningkat, bahkan bisa jauh dari rentang normalnya.


Berat badan lebih atau lebih akrab disebut sebagai overweight, merupakan kondisi ketika bobot badan anak melebihi tinggi badannya. Hal ini yang kemudian membuat perawakan anak kurang ideal karena tampak gemuk. Pada anak usia kurang dari 5 tahun, untuk mengetahui apakah sang buah hati alami kelebihan berat badan dengan indikator perbandigan berat badan berdasarkan tinggi badan (BB/TB). Indikator dari penilaian status gizi ini kemudian menggunakan grafik pertumbuhan dari WHO 2006 (cut off z score). Anak dikatakan mengalami overweight atau kegemukan, ketika hasil pengukurannya berada di rentang nilai >2 SD sampai dengan 3 SD (standar deviasi). Sementara untuk anak di atas 5 tahun, akan menggunakan grafik dari CDC 2000 (ukuran persentil). Jika mengacu pada grafik CDC, maka anak yang kelebihan berat badan akan berada pada rentang persentil 85 sampai kurang dari 95. Selain tubuh yang gemuk dan besar, berikut berbagai gejala yang muncul jika anak mengalami gizi lebih karena kegemukan:


Secara umum, pengaturan makanan harian untuk gizi lebih pada anak, baik itu overweight maupun obesitas, sebenarnya sama. Mengutip dari buku Penuntun Diet Anak yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pengaturan makan ini bertujuan untuk mengurangi asupan harian anak. Jadi, Anda harus mengatur jadwal, jenis, dan porsi makannya supaya berat badannya tidak bertambah dan cenderung menurun. Tentu saja target penurunan berat badannya akan disesuaikan dengan tinggi serta tumbuh kembang si kecil.


Prinsip aturan makan untuk mengatasi gizi lebih pada anak


Kebutuhan energi anak harus diperhitungkan dengan mempertimbangkan berat badan ideal sesuai dengan tinggi badannya. Asupan energi sebaiknya dikurangi sekitar 200-500 kkal per hari, tergantung dari total asupannya dan berat badan anak.


1. Anak usia 0-3 tahun --> Jika gizi lebih terjadi pada anak usia ini, maka asupan kalorinya tidak perlu dikurangi. Yang terpenting pola dan porsinya diatur supaya berat badannya tidak kian meningkat. Namun, jika memang asupan kalorinya harus dikurangi, maka dokter dan ahli gizi akan merancang menu khusus supaya si kecil tetap dapat asupan gizi yang cukup. Sebab hal tersebut dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak.


2. Anak usia 4-6 tahun --> Asupan energi diberikan sesuai kebutuhan, dengan mengembalikan pola makan yang tepat sesuai usianya. Asupan kalori baru dikurangi jika ditemukan adanya masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan atau sulit bergerak. Total kalori yang bisa dipangkas yakni sekitar 200-300 kkal, dari asupan makanan harian sampai sesuai dengan kebutuhan dan berat badan ideal. Namun, hal ini harus dilakukan atas rekomendasi dari dokter atau ahli gizi dengan pengawasan ketat.


3. Anak usia 7-19 tahun --> Memasuki usia ini, penurunan berat badan anak obesitas sudah bisa direncanakan. Umumnya, penurunan berat badan akan ditargetkan sekitar 1-2 kg setiap bulannya. Sementara asupan kalori akan dikurangi sekitar 300-500 kalori dari makanan harian dan dilakukan dengan cara bertahap.


Target dari pengaturan makan ini bukannya ingin memangkas semua kelebihan berat badan pada si kecil. Namun, sebaiknya berat badan diturunkan hingga mencapai 20 persen di atas berat badan ideal.


Misalnya, anak laki-laki Anda berusia 10 tahun memiliki berat sebesar 50 kilogram. Padahal berat badan ideal untuk anak 10 tahun adalah sekitar 34 kilogram. Maka setelah dilakukan pengaturan makan ini, anak Anda diharapkan mencapai 20 persen di atas berat badan idealnya atau sekitar 40 kilogram. Dalam kasus ini, target penurunan berat badannya adalah sebanyak 10 kilogram.


Bukan tanpa alasan menyisakan sedikit berat badannya tersebut. Hal ini tentu saja mempertimbangkan pertumbuhan tinggi yang masih terus berlanjut. Di samping jumlah energi yang diatur, berikut aturan asupan zat gizi dan pola makan lainnya:

- Asupan karbohidrat berkisar 50-60 persen dari total kebutuhan energi.

- Asupan protein berkisar 15-20 persen dari total kebutuhan energi.

- Asupan lemak kurang dari 25-30 persen dari total. kebutuhan energi.

- Asupan vitamin dan mineral disesuaikan dengan angka kecukupan gizi (AKG) anak.

- Asupan cairan minimal sesuai AKG.

- Frekuensi makan sebanyak 3 kali makanan utama dan 2 kali makanan selingan.

- Susu diberikan 1-2 gelas per hari, dalam bentuk susu rendah lemak.

- Pada anak di atas 3 tahun, dianjurkan untuk memberikan makanan sumber serat.

- Pemberian makanan sebaiknya bervariasi sesuai dengan pola makan anak


Ada baiknya anda berkonsultasi pada dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik.


Sekian dan terima kasih

3 bulan yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan