🔥 Diskusi Menarik

Penyakit Monkeypox

Kasus monkeypox di Inggris bertambah lagi? Apakah ada kemungkinan masuk Indonesia? penularannya lewat apa?

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
1

1 komentar

Halo Cliff, terima kasih atas pertanyaan anda.


Cacarmonyet alias monkeypox adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis). Kera adalah inang utama dari virus monkeypox. Oleh sebab itu, penyakit ini disebut dengan cacarmonyet. Kasus yang menular dari kera ke manusia pertama kali ditemukan pada tahun 1970 di Kongo, Afrika Selatan. Gejala penyakit ini secara umum mirip dengan penyakit cacar (smallpox), seperti demam dan ruam kulit yang melepuh menjadi lenting. Namun, gejala juga diiringi dengan pembengkakan pada kelenjar getah bening di ketiak. Penularan penyakit cacarmonyet di antara manusia berlangsung melalui kontak langsung dengan lenting atau luka di kulit, cairan tubuh, droplet (percikan air liur) yang dikeluarkan saat bersin dan batuk, serta menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus monkeypox. Bahaya penyakit ini dapat dicegah dengan efektif melalui vaksin. Antivirus untuk pengobatan cacarmonyet masih terus diteliti secara lebih lanjut.


kemunculan gejala cacarmonyet terbagi dalam dua periode infeksi, yaitu periode invasi dan periode erupsi kulit. Berikut penjelasannya:

1. Periode invasi -> Periode invasi terjadi dalam 0-5 hari setelah terinfeksi virusnya pertama kali. Saat seseorang berada dalam masa invasi, dirinya akan menunjukkan beberapa gejala cacarmonyet, seperti:

- Demam

- Sakit kepala hebat

- Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)

- Sakit punggung

- Nyeri otot

- Lemas parah (asthenia)

2. Periode erupsi kulit -> Periode ini terjadi pada 1-3 hari setelah demam muncul. Gejala utama dalam fase ini adalah munculnya ruam kulit. Ruam pertama kali muncul di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Wajah dan telapak tangan serta kaki adalah area yang paling terdampak ruam ini. Kemunculan ruam juga bisa ditemukan pada membran mukosa yang terletak di tenggorokan, area alat kelamin, termasuk jaringan mata dan kornea. Ruam yang terbentuk biasanya diawali dengan bintik-bintik hingga berubah menjadi vesikel atau lenting, yaitu lepuhan kulit yang berisi cairan. Dalam waktu beberapa hari, ruam akan berubah mengering membentuk kerak (keropeng) di kulit. Perkembangan ruam mulai dari bintik hingga menjadi keropeng di kulit umumnya terjadi dalam waktu kurang lebih 10 hari. Butuh waktu sekitar tiga minggu hingga seluruh keropeng pada kulit tubuh bisa mengelupas dengan sendirinya.


Penyakit ini diketahui dapat menular melalui kontak langsung dengan lesi kulit, darah, cairan tubuh, atau mukosa (air liur) yang mengandung virus. Namun, bagaimana hewan bisa sampai menularkannya pada manusia? Di Afrika, penularan dari hewan ke manusia diketahui terjadi melalui kontak sehari-hari dengan kera, tupai, dan tikus Gambia yang terinfeksi. Menurut CDC, penularan cacar air dari hewan ke manusia juga bisa terjadi lewat gigitan hewan, kontak langsung dengan cairan atau lesi kulit hewan atau kontak tidak langsung dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus. Kasus penularan monkeypox dari satu orang ke orang lain umumnya sangat minim. Penularan virus cacarmonyet antar manusia seringnya berlangsung dari droplet yang berasal dari saluran pernapasan orang yang terinfeksi. Tidak hanya melalui paparan droplet yang dikeluarkan saat bersin atau batuk oleh orang yang terinfeksi, penularan virus dari droplet juga bisa berlangsung saat melakukan kontak tatap muka secara rutin dengan orang yang terinfeksi. Virus ini juga dapat berpindah dari tubuh ibu hamil ke dalam janin melalui plasenta.


Sejauh ini belum ditemukan pengobatan khusus untuk cacarmonyet di Indonesia, mengingat kasus penyakit ini memang belum ditemukan di Indonesia. Meski belum ada pengobatan khusus, penyakit ini dapat ditangani dengan mencoba mengendalikan gejala-gejala yang muncul melalui perawatan yang bersifat suportif dan pengobatan melalui antivirus. Perawatan suportif tidak dapat menghentikan infeksi virus yang berlangsung, melainkan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan daya tahan tubuh untuk melawan infeksi. Selama mengalami gejala, Anda dianjurkan untuk memperbanyak waktu istirahat serta mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi dengan menjalani diet sehat secara ketat. Hendaknya Anda juga melakukan karantina diri dengan berdiam di rumah dan melakukan pembatasan kontak sosial dengan orang-orang di lingkungan sekitar. Hingga saat ini belum ada obat yang spesifik bisa mengatasi infeksi virus penyebab cacarmonyet. Namun, jenis antivirus yang digunakan untuk mengobati cacar (smallpox), yaitu cidofovir atau tecovirimat bisa membantu dalam proses pemulihan.


Beberapa hal lain yang juga dapat Anda lakukan untuk mencegah cacarmonyet, antara lain:

- Menghindari kontak langsung dengan tikus, primata, atau hewan liar lainnya yang mungkin terpapar virus (termasuk kontak dengan hewan yang mati di daerah terinfeksi).

- Menghindari kontak dengan benda apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah disinggahi oleh hewan yang sakit.

- Tidak makan daging hewan liar yang tidak dimasak dengan baik.

- Menjauhkan diri sebisa mungkin dari pasien yang terinfeksi.

- Bagi petugas medis, gunakanlah masker dan sarung tangan saat menangani orang yang sakit.


Sekian dan Terima Kasih

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan