🔥 Diskusi Menarik
Dok anak saya batuknya terus menerus dok Jd ketika tidur pun napasnya terdengar sesak dok solusi untuk batuk yang terus menerus itu apa untuk dirum
... Lihat Lainnya
Hello sehat, dok mau tanya normal kah anak 2 tahun 9 bulan ditanya orang asing/orang yang jarang ketemu tidak mau jawab dan diam saja tidak merespo
... Lihat Lainnya
Bayi saya prematur 35minggu bb lahir 2,3 sekarang usia nya 2bluan bb 4,1 . Bayi saya minum susu formula bblr kira2 sampe kapan bayi saya mnum sufor
... Lihat LainnyaDok wajah bayi sy sering muncul ruam merah,,gatal jd si baby menggosok wajah nya sampai muncul ruam hampir seluruh wajah,,,
Penyebab apa itu
... Lihat Lainnya
Iklan
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Thata Samsi, terima kasih untuk pertanyaannya.
Empati merupakan kemampuan mengolah rasa yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu, yang sebaiknya
telah ditumbuhkan dan dikembangkan pada anak sedini mungkin. Hal tersebut penting untuk dilakukan agar anak dapat terbiasa menempatkan dirinya pada posisi orang lain, sehingga anak juga dapat memahami emosi dan kondisi orang tersebut.
Dengan adanya rasa empati yang dikembangkan oleh anak, maka anak akan mudah pula mengembangkan hubungan yang sehat dengan orang lain di sekitarnya. Selain menjadikan anak lebih peduli lingkungan, anak juga akan memunculkan proses kognitif bahwa dirinya benar-benar merasakan dan memikirkan seolah berada pada situasi yang orang lain alami sehingga kecil kemungkinan anak akan merendahkan orang lain.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa empati pada anak yaitu, memberikan contoh secara nyata melalui perilaku mengasihi dan menolong orang di sekitar,
ajak anak berdiskusi mengenai perilaku sopan santun, serta berdiskusi mengenai kondisi yang dialami orang lain (termasuk pikiran dan perasaan orang tersebut). Selain itu, anda juga perlu memastikan terpenuhinya kondisi emosional anak dengan menanyakan perasaannya saat anak mengalami hal yang tidak menyenangkan, serta bantu anak untuk memahami emosi dan perasaannya sendiri, sehingga anak juga terbiasa mengelola emosi negatifnya dan tidak dilampiaskan kepada orang lain. Pada saat anak bertengkar dengan anak lain, anda tidak perlu langsung memarahinya, tetapi anda hanya perlu menunggu sampai anak merasa tenang, kemudian ajak duduk bersama dengan temannya sambil membicarakan mengenai perasaan dan pertengkaran yang mereka lakukan. Jangan lupa untuk memberikan penghargaan pada anak setiap kali melakukan perilaku baik, seperti pelukan, pujian, dan sebagainya sehingga anak termotivasi untuk mengulang kembali perilaku baik tersebut.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika terdapat keluhan lebih lanjut.