Mengobati Luka Pada Tangan
Tangan saya luka akibat jatuh dari sepeda, sudah saya obati beberapa hari ini, tetapi tetap saja lukanya masih belum kering dok, itu kenapa yah dok? Biasanya kalau tangan saya luka saya obati cepat kering dok, ini sudah hampir seminggu belum kering kering juga dok. Apakah lukanya infeksi dok? Mohon penjelesannya. Terima Kasih.
Halo Joshua, terima kasih atas pertanyaan anda.
berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa membuat luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh:
1. Gangguan aliran darah atau oksigen -> Luka lama sembuh dapat disebabkan oleh aliran darah dan suplai oksigen yang buruk. Saat sirkulasi darah dan suplai oksigen tidak lancar, proses penyembuhan luka pun akan terganggu. Kondisi yang menyebabkan aliran darah tidak lancar umumnya adalah penyakit pada pembuluh darah, seperti vaskulitis, aneurisma, dan penyakit arteri perifer.
2. Infeksi -> Infeksi pada luka juga menyebabkan luka lama sembuh. Infeksi lebih sering terjadi bila luka tidak dirawat dengan benar. Saat luka mengalami infeksi, tubuh akan lebih banyak berupaya melawan infeksi dibandingkan menyembuhkan luka tersebut. Kondisi ini tentu dapat menghambat penyembuhan luka.
3. Diabetes -> Tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes dapat menurunkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga mempermudah terjadinya infeksi pada luka. Selain itu, hal lain yang juga menyebabkan luka sulit sembuh pada penderita penyakit gula adalah gangguan peredaran darah dan kerusakan saraf atau neuropati.
4. Usia lanjut -> Penyembuhan luka pada lanjut usia cenderung berjalan lebih lambat karena faktor penuaan. Beberapa faktor lain juga berkontribusi terhadap lamanya penyembuhan luka pada lansia, seperti asupan gizi yang diterima, penyakit yang diderita, hingga kondisi kesehatan dan kebersihan kulit.
5. Malnutrisi -> Beberapa jenis nutrisi dapat memengaruhi proses penyembuhan luka, terutama protein yang berfungsi untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan tubuh. Selain itu, kalsium, zat besi, dan vitamin K, juga diperlukan untuk membantu penyembuhan luka. Apabila kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi atau malnutrisi, proses penyembuhan luka dapat lebih lama daripada biasanya.
6. Efek kemoterapi -> Ada beberapa efek kemoterapi yang dapat dirasakan, seperti kelelahan, rambut rontok, mual dan muntah, serta perdarahan dan memar. Pasalnya, kemoterapi dapat menurunkan fungsi trombosit yang membantu proses pembekuan darah sehingga saat Anda mengalami luka, lukanya akan lebih lama sembuh. Oleh karena itu, orang yang menjalani kemoterapi perlu menghindari hal yang dapat memicu luka, seperti olahraga ekstrem serta penggunaan benang gigi dan alat cukur rambut.
Berikut adalah tahapan pertolongan pertama yang sebaiknya Anda lakukan dalam perawatan luka.
1. Cuci tangan -> Sebelum mulai membersihkan luka, cuci tangan Anda terlebih dahulu menggunakan sabun dan air mengalir. Jika ingin lebih praktis lagi, cukup gunakan hand sanitizer pada kedua tangan dan tunggu sampai kering. Bila ada, gunakan sarung tangan medis supaya lebih steril. Kondisi tangan yang bersih dan tertutup dapat membantu mencegah infeksi pada luka.
2. Tekan area kulit yang masih berdarah -> Tekan area kulit yang terluka pelan-pelan menggunakan kain bersih atau kasa steril selama beberapa menit atau sampai perdarahan luar berhenti jika luka mengeluarkan banyak darah. Sementara untuk luka gores yang kecil tidak perlu ditekan karena biasanya perdarahan tidak terlalu banyak. Menekan luka bertujuan untuk mencegah Anda kehilangan banyak darah. Perlu dicatat bahwa langkah perawatan ini hanya berlaku untuk luka yang berdarah. Jika Anda mengalami luka bakar derajat tinggi yang menyebabkan kerusakan luas pada jaringan kulit, lewati langkah ini dan pergilah ke dokter terdekat sesegera mungkin.
3. Bersihkan luka dengan air -> Bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir selama 5-10 menit, pastikan tidak ada kotoran yang tertinggal pada luka. Cara merawat luka ini dilakukan untuk menghilangkan kuman yang bisa memicu infeksi pada luka. Setelah itu, rawat luka dengan menggunakan lap atau handuk bersih untuk membersihkan area di sekitarnya. Gosok dengan perlahan hingga sebagian besar debu halus dan kasar terangkat.
4. Oleskan petroleum jelly atau salep antibiotik -> Bila perlu, Anda bisa mengoleskan petroleum jelly tipis-tipis pada area yang terluka. Menurut American Academy of Dermatology Association, petroleum jelly dapat menjaga area luka agar tetap lembap, mencegah bekas luka menjadi terlalu besar, dan mengurangi gatal-gatal yang bisa muncul. Pada luka yang cukup dalam, Anda mungkin membutuhkan krim atau salep antibiotik guna menghindari terjadinya infeksi karena bakteri dan kotoran. Namun, penggunaan obat ini dalam perawatan luka tidak boleh sembarangan. Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memilih obat antibiotik. Beberapa antibiotik yang biasa diberikan untuk merawat luka di antaranya adalah bacitracin, polysporin, dan neosporin.Ingat, Anda tidak perlu menggunakan antibiotik ini untuk merawat luka gores yang kecil. Jika muncul ruam atau kulit justru terasa perih, segera hentikan penggunaannya.
5. Balut dengan perban -> Sebetulnya, tidak semua jenis luka harus diperban. Jika luka hanya sedikit dan tidak dalam, Anda cukup membersihkan luka tersebut tanpa harus menutupnya dengan perban. Namun, bila memang harus menggunakan perban, pastikan Anda memilih jenis perban yang sesuai dengan kondisi Anda. Perban terbagi menjadi lima kategori besar seperti di bawah ini.
- Film dressing biasanya digunakan untuk melindungi luka yang berada di area yang sering mengalami gesekan seperti tumit dan menjaga luka tetap kering.
- Simple island dressing biasanya digunakan untuk menutup luka yang telah dijahit, misalnya luka bekas operasi.
- Non-adherent dressing adalah perban yang didesain khusus agar tidak menempel pada cairan bekas luka dan melindungi jaringan kulit baru supaya tidak kembali terluka.
- Moist dressing merupakan perban yang biasanya digunakan untuk luka yang mengandung jaringan mati yang telah mengeras dan menghitam.
- Absorbent dressing adalah perban penyerap cairan yang keluar dari luka, cocok digunakan untuk luka yang basah.
Namun untuk perawatan luka yang sulit sembuh, sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah untuk penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih