🔥 Diskusi Menarik

Infeksi kulit

Saya izin bertanya , saya skrg umur 22 thn, tiba2 kulit saya muncul bintik2 putih berisi seperti nanah, awalnya ada di leher. Lama kelamaan muncul di bagian 2 ketiak, dan bawah payudra dok, sudah berobat ke 3 dokter tidak sembuh2. Tidak ada perubahan. Terimakasih semoga ada titik terang untuk mengatasinya, karna terasa gatal dan perih, wassalam

Infeksi kulit Infeksi kulit 
Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
1
1

1 komentar

Halo Terima kasih atas pertanyaan anda.


Pustula adalah benjolan kecil di permukaan kulit yang berisi nanah, sehingga dikenal pula dengan sebutan jerawat nanah. Jerawat ini muncul sebagai benjolan yang ukurannya lebih besar dari komedo dengan puncak berwarna keputihan dan kulit sekitarnya berwarna kemerahan. Umumnya, jerawat bernanah ini muncul di area wajah. Namun, bagian tubuh lainnya yang cenderung berminyak juga dapat diserang jerawat ini, seperti dada dan punggung.


Jerawat nanah memiliki tanda yang berbeda dengan bentuk jerawat lainnya dan terkadang berbeda pada setiap orang. Namun, jerawat pustula umumnya menimbulkan gejala sebagai berikut.

- Ada benjolan besar yang lebih besar dari komedo.

- Benjolan berdiameter sekitar 5 – 10 millimeter.

- Bagian puncak benjolan berwarna putih, seperti komedo tertutup.

- Kulit di sekeliling jerawat tampak memerah akibat peradangan.

- Terasa nyeri saat benjolan disentuh.

- Muncul pada area wajah, leher, punggung, bahkan jerawat di vagina.

- Terkadang muncul bersamaan dengan jerawat papula.


Tidak jauh berbeda dengan penyebab jerawat lainnya, jerawat nanah terbentuk akibat penyumbatan pori-pori. Pori-pori yang seharusnya merupakan pintu keluar sebum (minyak) dan keringat menjadi tertutup akibat penumpukan sel kulit mati.

1. Penyumbatan pori-pori (folikel rambut) -> Jika sebum yang dihasilkan kelenjar sebaceous (sebasea) berlebihan, sebum berlebih tidak akan dapat keluar karena bukaan pori-pori yang menyempit. Akibatnya, sebum dan sel kulit mati terjebak di dalam pori-pori. Kondisi ini yang nantinya menyebabkan bakteri penyebab jerawat di permukaan kulit (P. acnes) memakan sebum dan terus berkembang biak. Bakteri yang tumbuh ini dapat memicu infeksi, sehingga tubuh membentuk perlawanan berupa zat peradangan. Alhasil, peradangan tersebut membuat dinding pori-pori jadi rusak dan ukuran jerawat bernanah menjadi membesar serta membengkak.

2. Reaksi alergi -> Selain penyumbatan, jerawat pustula terkadang dapat muncul akibat reaksi alergi terhadap makanan atau gigitan serangga beracun. Adanya nanah pada jerawat ini terbentuk dari sel darah putih. Sel darah putih adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang kalah dan mati melawan infeksi dari bakteri dan kotoran yang menyumbat pori. Akibatnya, benjolan besar berisi nanah ini pun muncul dan mengiritasi kulit di sekitarnya.


Jika dokter telah mendiagnosis tingkat keparahan pustula yang Anda alami, biasanya mereka akan merekomendasikan sejumlah pilihan pengobatan untuk jerawat, yaitu sebagai berikut.

1. Obat topikal jerawat -> Salah satu jenis pengobatan yang sering direkomendasikan dokter untuk mengatasi jerawat, terutama pustula adalah obat topikal jerawat. Perawatan ini biasanya tersedia dalam berbagai bentuk, seperti pembersih wajah, losion, krim, dan gel.Kebanyakan obat jerawat ini memiliki satu atau beberapa bahan aktif. Selain itu, obat topikal jerawat pun dapat diperoleh secara bebas maupun dengan resep dokter.

Berikut ini beberapa senyawa aktif yang ada di obat jerawat.

- Benzoil peroksida untuk membunuh dan menghambat bakteri penyebab jerawat.

- Asam salisilat untuk mengangkat penumpukan sel kulit mati yang menyumbat pori.

- Retinoid untuk membersihkan pori-pori dan mencegah produksi minyak berlebih.

- Keratolitik untuk mengelupas permukaan kulit.

- Selalu gunakan obat topikal jerawat sesuai aturan pakai dan instruksi dari dokter.


2. Antibiotik -> Jika perawatan tidak menunjukkan hasil yang efektif selama 6 hingga 8 minggu, dokter akan merekomendasikan pengobatan tambahan dengan antibiotik. Antibiotik untuk jerawat biasanya digunakan bersama dengan benzoil peroksida. Hal ini bertujuan agar senyawa aktif tersebut lebih ampuh dalam membunuh bakteri penyebab jerawat pustula. Meski begitu, pengobatan ini tidak boleh dalam jangka panjang karena dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Bila jerawat bernanah terlihat membaik, penggunaan antibiotik akan dihentikan dan hanya benzoil peroksida atau asam salisilat yang akan dipakai.


3. Terapi fotodinamik -> Pada kasus jerawat pustula yang parah, dokter mungkin akan menganjurkan terapi fotodinamik (PDT). Terapi PDT adalah salah satu pengobatan yang membantu mengobati jerawat yang parah. Pada saat terapi ini berlangsung, daerah kulit yang berjerawat akan diolesi larutan yang membuat kulit lebih sensitif terhadap cahaya. Larutan tersebut biasanya akan menempel 15 menit hingga 3 jam. Kemudian, dokter kulit akan memakai laser atau cahaya untuk menghancurkan serta menghilangkan jerawat dan bekas jerawat agar kulit lebih halus.


Bila keluhan semakin parah, sebaiknya anda berobat ke dokter spesialis kulit dan kelamin.


Sekian dan terima kasih

1 bulan yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan