Emosi anak laki laki usia 13 tahun
Selamat malam dok maaf saya mau tanya mengenai emosi anak saya yang sekarang usia 13 tahun
Emosi anak saya meledak ledak dok jika apa yang di mau tidak di turutin saya dan suami saya sudah bercerai 3 tahun yang lalu apa emosi anak saya ini dikarenakan perceraian kami dok soalnya anak aku ini punya perasaan dendam dan benci sama ayah nya mohon informasi apa yang harus saya lakukan jujur saya gak bisa mengendalikan emosi anak saya jika anak saya ngamuk dan emosi tinggi
Halo, terima kasih untuk pertanyaanya.
Kami memahami kebingungan dan kekhawatiran anda.
Remaja merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan. Pada fase ini, remaja identik kondisi emosi yang labil dan mudah meledak-ledak. Dengan demikian, remaja sering kali memperoleh labelling “anak nakal, membangkang, atau pemarah” dari lingkungannya.
Perlu diketahui bahwa perilaku yang ditampilkan remaja terkadang merupakan cara mereka untuk mendapatkan perhatian dari lingkungan atau orang tuanya. Selain itu, perilaku tersebut juga terkadang akibat pengaruh dari teman sepergaulannya atau bisa jadi juga dipicu oleh kondisi seperti yang anda ceritakan. Namun, sebagai orang tua anda tetap selalu berusaha mengambil peran dalam membimbing dan mengarahkan remaja untuk berperilaku yang adaptif, serta mencari tahu akar anak berperilaku demikian. Di samping itu, dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, dan perilaku. Kesulitan untuk mengidentifikasi perasaan dan pikiran yang campur aduk, menyebabkan seseorang mengalami kebingungan, sehingga tanpa sadar hanya dapat merespon dengan perilaku marah bahkan pada hal sepele.
Beberapa hal yang dapat anda lakukan dalam mendampingi anak, yaitu ajak ia berbicara dari hati ke hati, tanyakan pikiran dan perasaannya. Ketika ia mengungkapkan maka dengarkan tanpa menghakimi. Anda juga dapat menanyakan harapannya terhadap anda. Kemudian bantu ia mengenali situasi yang memicunya mudah marah, apabila kebingungan maka anak dapat menuliskannya pada kertas sehingga terlihat lebih jelas pemicunya, serta kenali juga pikiran dan perasaan yang muncul saat itu. Jika diperlukan, anda sesekali memberinya nasihat. Selain itu, anak dapat melakukan relaksasi pernapasan untuk membuatnya lebih rileks dan tenang pada saat sedang marah.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.