Dada terasa panas dan sesak

Hai Sobat Sehat,

Terimakasih atas pertanyaannya.

Perasaan dada panas dan sesak yang terjadi tiba-tiba, terutama di malam hari, bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain:

Kemungkinan Penyebab:

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD):

• Asam lambung naik ke kerongkongan saat berbaring, menyebabkan sensasi terbakar di dada dan rasa sesak.
• Gejala sering terjadi pada malam hari atau saat berbaring setelah makan.

Asma Malam (Nocturnal Asthma):

• Gejala asma seperti sesak napas, batuk, dan dada terasa sesak yang terjadi pada malam hari.
• Bisa dipicu oleh berbagai faktor seperti alergi, udara dingin, atau refluks asam.

Penyakit Jantung:

• Angina (nyeri dada akibat aliran darah yang kurang ke jantung) atau serangan jantung bisa menyebabkan rasa panas dan sesak di dada.
• Biasanya disertai dengan gejala lain seperti nyeri yang menjalar ke lengan, leher, atau rahang, keringat dingin, mual, dan pusing.

Gangguan Kecemasan atau Serangan Panik:

• Kecemasan atau serangan panik bisa menyebabkan gejala fisik seperti dada terasa panas, sesak, dan detak jantung cepat.
• Gejala ini sering muncul secara tiba-tiba dan bisa terjadi saat tidur.

Langkah yang Bisa Dilakukan:

Ubah Posisi Tidur:

• Tidur dengan kepala lebih tinggi menggunakan bantal tambahan untuk mencegah refluks asam.
• Tidur miring ke kiri dapat membantu mengurangi gejala GERD.

Perhatikan Pola Makan:

• Hindari makan besar atau makanan berlemak, pedas, dan asam sebelum tidur.
• Hindari minuman berkafein, beralkohol, dan berkarbonasi pada malam hari.

Hindari Pemicu Asma:

• Jaga kebersihan kamar tidur, gunakan humidifier jika udara kering, dan hindari alergen seperti debu atau bulu hewan.

Teknik Relaksasi:

• Latihan pernapasan, meditasi, atau teknik relaksasi lainnya bisa membantu mengurangi kecemasan dan serangan panik.

Konsultasikan dengan Dokter:

• Jika gejala berlanjut atau memburuk, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Dokter mungkin akan melakukan tes seperti EKG, tes fungsi paru-paru, atau endoskopi untuk mencari penyebab yang mendasari.
• Pengobatan mungkin termasuk obat antasida, inhibitor pompa proton (PPI), bronkodilator, atau obat lain sesuai dengan diagnosis.

Semoga membantu.

Salam, dr. Syifa.