Bayi usia dua bulan

Halo, terimakasih atas pertanyaannya

Menangis adalah cara bayi berkomunikasi, terutama bayi berusia 0-3 bulan, menangis adalah caranya memberitahu tubuhnya tidak nyaman, sakit, lapar, haus dan sebagainya.

Tugas orang tua adalah belajar memahami arti setiap tangisan tersebut.

Stress atau faktor emosional yang ibu rasakan juga dapat dirasakan oleh anak, rasa tidak nyaman, marah, sedih, kesal di hati ibu juga dapat dirasakan oleh anak. Maka sebisa mungkin coba kontrol emosi dan perasaan ibu saat sedang bersama anak.

Pasca imunisasi seringkali anak juga merasakan tidak nyaman, nyeri, demam merupakan efek dari imunisasi DPT yang akan hilang dengan sendirinya sekitar 2-3 hari.

Pola tidur bayi usia 2 bulan belum sempurna, masih belajar irama sirkadian tubuhnya sehingga wajar jika sering terbangun, ingin digendong (adaptasi dan attachment-ingin sentuhan orang tua), dan lapar, haus, atau tidak nyaman dengan kondisi ruangannya. semua itu perlu dicaritahu oleh orang tua, belajar membaca 'cues atau sinyal' dari anak.

Perhatikan aspek lainnya:

-emosi dan perasaan ibu terhadap apapun (sebisa mungkin kontrol hal tersebut agar anak merasa nyaman)

-perhatikan ventilasi udara apakah terlalu panas atau dingin

-cek popoknya berkala apakan kencing atau buang air besar (ganti setiap 4-6 jam)

-susui setiap 2 jam sekali atau sesuai sinyal lapar bayi.

-ibu harus sabar karena menangis itulah cara bayi berkomunikasi, sulit tapi harus belajar paham akan hal itu, jika ibu kesal hatinya, dipendam, maka rasa itu juga akan sampai ke anak karena bonding atau ikatan orang tua ke anak sangat kuat.

-perhatikan gejala lainnya misal perutnya kembung atau tidak, buang air besar cair atau tidak, bengkak di area suntikan atau tidak dan sebagainya.

Apabila terus menerus menangis hingga tidak mau menyusu, maka sebaiknya kontrol ke dokter spesialis anak terdekat

Terimakasih