BAB di celana dalam
Salam sejahtera dok...singakt aja doj anak q usia 3 thn kalau BAB kenapa ya...susah di bilangi selalu di celana sudah keluar baru bilang apalagi kalau pas pakai pempers sampai sehari pun betah gk bilang.. Trimakasih dok..q tunggu saranya 🙏🏼🙏🏼
Halo Rica, terima kasih atas pertanyaan anda.
Seiring bertambahnya usia, perkembangan balita juga semakin bertambah, salah satunya kemampuan buang air di toilet. Mengenalkan toilet training pada anak umumnya bisa mulai dilakukan ketika anak sudah bisa mengendalikan rasa buang air kecil dan besar.
tingkat keberhasilan memperkenalkan toilet training tidak hanya dilihat dari usia, tapi tergantung pada perkembangan, perilaku, dan kebiasaan anak. Meski umumnya, anak-anak sudah terlihat siap untuk potty training di usia 18 bulan sampai anak usia 2 tahun, tapi rata-rata anak bisa dilatih buang air di toilet saat usia balita 27 bulan atau 2 tahun 3 bulan. Bila anak usia 3 tahun belum terlihat tanda siap, tidak perlu terburu-buru. Mungkin anak Anda masih butuh waktu untuk mulai buang air di toilet secara langsung.
Pernah mendapati popok si kecil dalam keadaan kering semalaman? Ini adalah salah satu tanda kalau anak Anda sudah bisa mengendalikan rasa buang air kecil dan siap untuk toilet training. Namun, setiap anak memiliki tanda berbeda, berikut beberapa tanda anak sudah siap potty training, dilansir dari Pregnancy Birth Baby:
- Popok anak kering selama 1-2 jam.
- Anak tidak betah saat popok kotor dan ingin diganti.
- Anak berekspresi ketika ingin buang air.
- Anak sudah bisa melepas celana sendiri.
- Anak sudah bisa bilang sudah selesai atau ingin buang air besar atau kecil.
- Anak mulai mandiri dan ingin melakukan sesuatu sendiri.
- Waktu buang air lebih teratur.
Bila diperhatikan, di usia bayi 18-24 bulan intensitas buang air si kecil lebih teratur dan terjadwal. Sebagai contoh, si kecil buang air besar setiap pagi setelah bangun tidur atau sore hari. Tandai waktu buang air anak apakah sudah pasti di jam tertentu. Bila iya, ini memudahkan Anda untuk meminta anak pergi ke toilet ketika waktunya sudah tiba.
Cara mengenalkan toilet training di rumah :
1. Melepas celana saat di rumah -> Di usia 20 bulan ke atas, anak mulai mengerti rasa malu. Membiarkan anak untuk bermain tanpa celana ketika di rumah bisa meningkatkan kesadaran anak tentang sinyal pada tubuhnya. Beri pemahaman pada anak “kamu sedang tidak memakai popok, jadi kalau mau buang air langsung ke toilet ya.” Ketika anak sudah mengerti, ia bisa mulai buang air di toilet. Sangat sulit untuk menahan kondisi anak agar tidak mengompol dan urinenya berceceran ketika ia berusaha menuju toilet. Akan lebih baik bila aktivitas yang dilakukan tidak jauh dari toilet agar bisa bergerak cepat ketika anak merasa kebelet. Masa pengenalan toilet memang cukup menantang untuk orang tua, Anda perlu peka saat anak mulai merasa ingin buang air.
2. Latihan duduk di atas dudukan toilet -> Dalam satu hari, Anda bisa meminta anak rutin ke toilet dan duduk atau berjongkok di atasnya selama 5 atau 10 menit di waktu-waktu misal setelah makan, sore hari, dan sebelum tidur. Kebiasaan ini membuat anak menemukan posisi anak yang nyaman di atas toilet. Meski ia tidak ingin pipis atau buang air besar, membiasakan hal ini membantunya mengerti sinyal-sinyal tersebut sehingga nantinya ia akan terbiasa dengan sendirinya.
3. Bermain dengan melibatkan toilet -> Anda bisa mendorong anak untuk menggunakan toilet dengan permainan. Setiap anak menggunakan toilet, Anda berikan poin, misalnya berupa bintang. Semakin banyak bintang, semakin besar kesempatan anak memperoleh hadiah. Dengan demikian anak akan terdorong untuk menggunakan toilet lebih sering. Namun, Anda tetap harus mengawasi anak ketika menggunakan toilet dan setiap kali anak berhasil, berikan pujian sebagai apresiasi. Ini akan membuat anak semangat untuk toilet training.
4. Ajari anak bertanggung jawab -> Mungkin suatu saat, anak Anda melakukan kesalahan seperti mengompol atau buang air besar di celana. Berikan tanggung jawab pada anak untuk membersihkan dirinya dan menggunakan celana atau popok baru secara mandiri. Dengan begitu, lama-lama akan tertanam dalam dirinya bahwa lebih baik ia ke toilet sebagai bentuk tanggung jawab akan dirinya sendiri.
5. Rutinkan untuk ke toilet -> Agar anak terbiasa, cobalah untuk menerapkan anak untuk ke toilet setiap bangun tidur, setelah makan, sebelum mandi, dan ketika akan tidur. Memperbanyak waktu untuk menggunakan toilet mempercepat anak untuk terbiasa dengan hal tersebut. Rutin menggunakan toilet juga menghindari anak terkena sembelit dan anak siap toilet training
6. Lepaskan popok -> Pada beberapa anak usia 4 tahun masih ada yang menggunakan popok. Seiring berjalannya waktu Anda boleh melepaskan popok yang selalu digunakan oleh anak. Kemudian, beri penekanan bahwa anak tidak boleh pipis atau buang air kecil lagi di celana karena sudah tidak memakai popok. Ini salah satu cara untuk toilet training.
7. Gunakan toilet dewasa -> Pada usia 4 tahun, anak sudah bisa menggunakan toilet orang dewasa. Agar lebih nyaman, Anak bisa menyesuaikan dudukan toilet yang bisa dilepas tersebut. Untuk pertama kalinya, Anda harus mengajari anak dengan mempraktekkan bagaimana menggunakan toilet, baik dengan lisan juga dengan gerakan.
8. Perhatikan apa yang anak lakukan -> Anda perlu memperhatikan yang dilakukan oleh anak ketika menggunakan toilet. Bila sudah terlihat mandiri, Anda bisa menyuruhnya untuk menggunakan toilet sendiri. Kemudian, perhatikan lebih jauh dan terus mengawasinya. Akan lebih baik bila anak mengungkapkan keinginannya buang air kecil atau buang air besar sendiri. Ini merupakan kemantapan anak bahwa ia ingin mandiri dan siap untuk toilet training. Bila anak Anda sudah memasuki taman kanan-kanak, ajari mereka untuk berbicara kepada guru bila ia ingin buang air kecil atau buang air besar. Dengan demikian, anak tidak lagi takut atau bingung bagaimana menyampaikan keinginannya untuk ke toilet kepada guru dan siap untuk toilet training.
Apabila anda masih merasa kesusahan melatih anak, anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang.
Sekian dan Terima Kasih