🔥 Diskusi Menarik

bab berdarah

selamat sore dok. anak saya 18bln Asi bab berdarah sudah 1bulan sudah periksa lebih dari 4 kali dan tetap sama belum sembuh. terakhir periksa cek feses ada bakteri. sudah minum obat sampai habis belum sembuh. apa yg harus saya lakukan dok. sudah gonta ganti pola makan juga tetap dok. anak masih aktiv ceria,tidak demam saat bab pun tidak menangis. obat apa ya dok yang manjur

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
3
2

2 komentar

Hallo Sobat sehat, terima kasih atas pertanyaan nya.

Berdasarkan informasi yang Anda berikan, tampaknya anak Anda mengalami masalah pada saluran pencernaan yang menyebabkan darah pada feses. Meskipun sudah mendapatkan pengobatan dan pemeriksaan beberapa kali, masalah ini tampaknya belum sepenuhnya teratasi. Berikut beberapa hal yang bisa dipertimbangkan:


### 1. **Penyebab Umum BAB Berdarah pada Anak**

- **Alergi protein susu sapi**: Pada bayi yang masih menyusui, alergi terhadap protein susu sapi yang didapat dari ASI ibu (jika ibu mengonsumsi produk susu) bisa menyebabkan iritasi pada usus dan menyebabkan darah pada feses.

- **Infeksi saluran pencernaan**: Infeksi bakteri, virus, atau parasit pada saluran pencernaan bisa menyebabkan darah pada feses. Jika cek feses menunjukkan adanya bakteri, infeksi ini mungkin belum sembuh sepenuhnya, atau mungkin ada resistensi terhadap obat.

- **Fisura ani**: Luka kecil atau robekan di sekitar anus yang disebabkan oleh sembelit atau feses keras bisa menyebabkan darah pada feses. Biasanya, darah akan tampak merah cerah dan hanya sedikit.

- **Peradangan usus (colitis)**: Ini bisa disebabkan oleh infeksi atau kondisi autoimun seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif. Ini lebih jarang terjadi pada anak-anak kecil, tetapi bisa menjadi pertimbangan.


### 2. **Langkah Selanjutnya**

- **Evaluasi ulang penyebabnya**: Jika obat yang diberikan tidak berhasil, mungkin perlu dilakukan evaluasi ulang mengenai penyebab pasti dari darah pada feses. Infeksi bakteri yang resisten atau infeksi lain mungkin perlu diperiksa lebih lanjut. Pastikan juga dokter sudah mempertimbangkan kemungkinan alergi makanan.

- **Konsultasi dengan spesialis gastroenterologi anak**: Mengingat kondisi yang berlangsung cukup lama dan sudah beberapa kali mendapatkan pengobatan tanpa perbaikan signifikan, berkonsultasi dengan **dokter spesialis gastroenterologi anak** dapat membantu mendapatkan diagnosis yang lebih mendalam. Mereka mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan seperti endoskopi atau tes tambahan untuk memastikan kondisi usus.


### 3. **Apa yang Bisa Dilakukan di Rumah?**

- **Pantau makanan yang dikonsumsi ibu**: Jika anak masih ASI eksklusif, coba perhatikan apakah ada makanan tertentu yang Anda konsumsi yang mungkin memicu reaksi alergi pada anak, seperti produk susu sapi, telur, kacang, atau gluten.

- **Tetap perhatikan gejala lain**: Perhatikan jika ada gejala lain yang muncul seperti penurunan berat badan, perut kembung, nyeri saat buang air besar, atau perubahan perilaku. Jika muncul gejala lain, segera laporkan ke dokter.


### 4. **Pengobatan**

- Untuk pengobatan lebih lanjut, harus disesuaikan dengan penyebab pastinya. Jika memang terbukti masih ada infeksi, mungkin diperlukan **antibiotik yang lebih spesifik**. Jika penyebabnya adalah alergi makanan, penyesuaian diet ibu atau anak bisa menjadi solusi.

Sebaiknya konsultasikan ulang dengan dokter atau cari second opinion ke spesialis gastroenterologi anak agar bisa mendapatkan diagnosis dan penanganan yang lebih tepat.

2 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Tidak cukup data untuk menjawab. Apakah Anda masih memiliki pertanyaan lain?
2 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan