ASI yang sudah di pompa
Halo dok, saya mau tanya. Jika asi yang baru saja di pompa lalu langsung diminum oleh bayi namun tidak habis, apakah sisanya bisa dimasukan ke dalam kulkas untuk nanti digunakan kembali?
Halo dok, saya mau tanya. Jika asi yang baru saja di pompa lalu langsung diminum oleh bayi namun tidak habis, apakah sisanya bisa dimasukan ke dalam kulkas untuk nanti digunakan kembali?
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Jika ASI yang baru saja dipompa tidak habis, Anda dapat menyimpan sisanya di dalam kulkas untuk digunakan kembali. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyimpan ASI perah:Gunakan wadah penyimpanan yang steril: Pastikan wadah yang digunakan untuk menyimpan ASI perah bersih dan steril. Anda dapat menggunakan botol khusus untuk menyimpan ASI atau kantong penyimpanan ASI yang dirancang khusus.
Tandai tanggal dan waktu: Penting untuk menandai tanggal dan waktu ketika ASI perah disimpan. Ini akan membantu Anda memastikan bahwa ASI tidak disimpan terlalu lama dan tetap segar.
Simpan di bagian belakang kulkas: Tempatkan wadah ASI perah di bagian belakang kulkas, bukan di pintu kulkas. Suhu di bagian belakang kulkas lebih stabil dan dingin, yang dapat membantu menjaga kebersihan dan kualitas ASI.
Gunakan dalam waktu yang tepat: ASI perah yang disimpan di dalam kulkas dapat digunakan dalam waktu 24 jam. Jika ASI tidak digunakan dalam waktu tersebut, sebaiknya dibuang.
Jangan panaskan ulang: Jika ASI perah sudah diberikan kepada bayi dan tidak habis, sebaiknya tidak dipanaskan ulang. Bakteri dapat berkembang biak dalam ASI yang sudah dipanaskan dan didinginkan kembali. Lebih baik buang sisa ASI yang tidak habis.
Perhatikan tanda-tanda kerusakan: Sebelum memberikan ASI yang disimpan, periksa apakah ada tanda-tanda kerusakan seperti bau yang tidak sedap, perubahan warna, atau tekstur yang berubah. Jika ada tanda-tanda tersebut, sebaiknya jangan digunakan.
Namun, penting untuk diingat bahwa ASI segar yang langsung diberikan kepada bayi lebih baik daripada ASI yang disimpan. ASI segar mengandung lebih banyak nutrisi dan memiliki kekebalan alami yang membantu melindungi bayi dari infeksi. Jadi, jika memungkinkan, disarankan untuk memberikan ASI segar kepada bayi sebanyak mungkin.
Semoga jawaban ini membantu! Apakah ada pertanyaan lain yang bisa saya bantu?
Related content