🔥 Diskusi Menarik

Apakah Saya Juga Kena Baby Blues?

Saya seorang laki-laki dan suami. Sekarang punya dua anak laki-laki. Saat punya anak pertama, saya kadang punya pikiran untuk menyakiti anak. Itu terjadi saat saya kelelahan pulang kerja, atau lagi banyak masalah di kantor.


Tapi saya selalu berusaha menahan diri. Biasanya kalau lagi kesal, saya lampiaskan dengan olahraga atau lari. Berkeringat membantu saya jadi mawas diri.


Apakah ini yang disebut baby blues ya?

10
3 komen

3 komentar

Halo Dedi Kuswara, terima kasih untuk pertanyaannya.


Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tidak bisa dipungkiri bahwa begitu banyak peran yang dijalani, diantaranya sebagai seorang ayah, suami, pekerja dan sebagainya. Tentunya, setiap peran memiliki tanggung jawab yang harus dijalani, tetapi sering kali seseorang mengalami kelelahan dalam menjalani perannya sehingga akan berdampak pada cara pandang dan emosinya. Kondisi emosional yang tidak stabil bisa saja berdampak buruk terhadap diri sendiri ataupun orang lain di sekitar yang dijadikan sebagai pelampiasan.


Berdasarkan pengalaman yang anda ceritakan bahwa anda terkadang berpikiran untuk menyakiti anak pertama saat anda merasa kelelahan atau terdapat masalah di kantor. Hal tersebut tidak mengarah pada kondisi baby blues syndrome, melainkan kepada pengendalian emoi dan stres.


Perlu diketahui bahwa sebenarnya pria tidak mengalami baby blues syndrome, tetapi depresi pasca kelahiran anak. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya kekhawatiran bagi pria terkait peran barunya sebagai ayah, atau kekhawatiran terkait finansial pasca kelahiran anak. Biasanya kondisi tersebut berlangsung sekitar 3-6 bulan setelah kelahiran.


Pengalihan kepada olahraga yang melibatkan fisik merupakan hal yang tepat untuk anda lakukan. Anda dapat melakukan olahraga secara rutin, yang disertai dengan asupan nutrisi yang tercukupi dan pola tidur yang teratur. Selain itu, anda juga dapat melakukan relaksasi pernapasan saat emosi anda sedang memuncak, agar anda menjadi lebih tenang dan dapat berpikir jernih mempertimbangkan kembali keputusan anda untuk menyakiti anak. Anda juga dapat berhitung mundur dan melakukan self talk untuk mencoba tetap tenang dalam merespon.


Setiap permasalahan yang anda alami sebaiknya dikomunikasikan terhadap pasangan agar anda tidak merasa menanggung beban tersebut sendirian. Sebagai informasi tambahan, dengan melakukan perilaku tersebut terhadap anak, maka anak berpotensi mengalami trauma yang berdampak pada emosi yang tidak stabil atau meledak-ledak, kemampuan daya ingat dan konsentrasi anak menjadi menurun, sering melamun dan mudah terkejut, serta menyebabkan anak mudah merasa curiga dan ketakutan, dan berbagai kemungkinan dampak lainnya.


Jangan ragu untuk memeriksakan diri anda ke psikolog/ psikiater jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.


2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Anda depresi..

2 tahun yang lalu
Suka
Balas

Bukannya baby blues hanya kena ke perempuan setelah melahirkan ya?

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan