Halo dok,
sudah 3 bulan ini BB dan TB bayi saya seret banget dok bahkan sempat kemarin BBnya turun dan juga makanan sering dilepeh.
di
... Lihat Lainnya🔥 Diskusi Menarik
Apa obatnya susah buag air besar pada anak anak umur 3 tahun
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Yanto Adi, terima kasih atas pertanyaannya.
Salah satu masalah yang sering kali dialami bayi dan anak-anak adalah masalah pencernaan seperti sembelit (susah buang air besar). Tak jarang, hal ini justru membuat orangtua jadi khawatir. Salah satu cara mengatasi susah BAB yang paling mudah dan umum dilakukan adalah dengan menggunakan obat pencahar, termasuk untuk anak. Meski umumnya digunakan orang dewasa, nyatanya anak kecil juga boleh minum obat pencahar. Obat sembelit untuk anak biasanya dibedakan menjadi dua berdasarkan cara kerjanya. Pertama, obat akan melunakkan tinja agar lebih mudah dikeluarkan. Kedua, obat merangsang gerakan usus agar tinja dapat keluar dengan lebih mudah.
Obat pencahar untuk mengatasi sembelit pada anak :
1. Decusate (coloxyl) -> Pertama, obat pencahar yang bekerja melunakkan tekstur tinja, seperti docusate (Coloxyl), lactulose (Laevolac), dan mineral oil. Obat docusate adalah obat kapsul atau atau tablet. Obat ini diberikan jika sembelit yang dialami anak tidak terlalu parah. Sementara itu, lactulose biasanya berbentuk cairan. Orangtua dapat memberikannya dengan mencampurnya pada jus atau minuman anak. Pada kasus yang sangat jarang terjadi, obat ini bisa menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan kram pada perut.
2. Sennoside B (senokot) -> Ini adalah obat pencahar yang merangsang gerakan usus anak atau disebut dengan stimulan. Obat yang termasuk golongan obat stimulan ini terbuat dari tanaman senna. Anak di bawah usia 6 tahun tidak dibolehkan minum obat sennoside B ini, kecuali jika dokter memberikan lampu hijau. Efek samping yang mungkin terjadi pada anak meliputi diare dan perut mulas atau kram. Urine si kecil juga akan berwarna merah. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena warnanya akan kembali normal setelah penggunaan obat dihentikan.
3. Lactulose (laevolac) -> Sama seperti docusate, lactulose termasuk golongan obat pelunak feses. Menurut National Health Service, obat ini tidak boleh diberikan anak di bawah usia 14 tahun, kecuali jika dokter meresepkannya. Obat sembelit untuk anak ini tersedia dalam bentuk sirup yang rasanya manis. Efek samping dari obat ini adalah terus buang-buang air alias mencret.
Cara lain mengatasi sembelit pada anak selain dengan obat pencahar :
1. Pantau asupan makanannya (Langkah terbaik untuk mengatasi sembelit pada anak tanpa memakai obat adalah mengatur pola makan sesuai gizi anak. Orangtua juga perlu memilih makanan yang tepat untuk membantu meredakan gejala sembelit. Anda bisa menambahkan buah apel dan pir ke dalam menu makanan sehari-hari. Kedua buah ini mengandung sorbitol, yaitu gula yang bekerja seperti obat sembelit untuk anak. Selain itu, buah ini juga mengandung serat pektin dan enzim actinidain yang bisa melunakkan feses anak sekaligus merangsang pergerakan usus jadi lebih cepat. Selain dimakan langsung, anak juga bisa menikmati buah tersebut dalam bentuk jus. Supaya total seratnya jauh lebih banyak, kulit buah tidak perlu dikupas. Akan tetapi, pastikan bahwa buah sudah dicuci dengan bersih. Biasakan anak makan sayur dan buah-buahan, terutama untuk anak yang sudah bisa makan makanan padat sebagai pengganti obat sembelit)
2. Hindari makanan pemicu sembelit (Berikut ini beberapa daftar makanan yang umumnya dihindari, antara lain:
- Makanan yang berbahan dasar susu atau mengandung laktosa, seperti susu kemasan, kue, cokelat, keju, atau es krim.
- Makanan yang mengandung gluten, seperti roti atau pasta
- Makanan yang yang mengandung gandum, barley (jelai), atau rye (gandum hitam)
3. Latihan potty training (Cara mengatasi sembelit pada anak ini bisa orangtua lakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
- Ajari anak untuk menyampaikan keinginan untuk buang air dengan bahasa yang mudah.
- Ajari si kecil untuk membuka celananya sendiri.
- Siapkan perlengkapan, seperti dudukan toilet khusus untuk potty training, tisu, dan lain-lain.
- Buat jadwal si kecil buang air, misalnya di pagi hari setelah bangun tidur atau setelah makan.
Namun apabila keluhan BAB ini terus berllanjut, disarankan untuk konsultasi dengan dokter spesialis anak.
Sekian dan Terima Kasih