Dok anak saya batuknya terus menerus dok Jd ketika tidur pun napasnya terdengar sesak dok solusi untuk batuk yang terus menerus itu apa untuk dirum
... Lihat LainnyaAnak usia 4tahun 2bulan
1 komentar
Terbaru
🔥 Diskusi Menarik
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Endah Wahyuningsih, terima kasih untuk pertanyaannya.
Perilaku anak selalu saja menggemaskan. Namun, terkadang juga anak menunjukkan perilaku menangis, berteriak, berguling, memukul dan lain-lain sebagai bentuk perilaku tantrum. Perilaku yang ditampilkan anak tersebut tidak jarang membuat orang tua merasa kesal. Ditambah lagi dengan kondisi di mana orang tua tidak hanya merawat satu anak saja.
Di sisi lain, terkadang anak mengekspresikan perasaan dan pikirannya dengan cara tantrum. Biasanya anak melakukan hal tersebut karena sedang mencari perhatian orang sekitar terutama orang tuanya, bisa juga terjadi karena anak mengalami ketidakmampuan untuk mengungkan apa yang diinginkan, atau terjadi akibat meniru perilaku serupa yang dilihatnya.
Sebagai orang tua, kita dapat mengajak anak berdiskusi serta belajar mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan cara yang tepat, orang tua juga perlu membantu anak menyadari dampak dari perilaku tantrum yang ditampilkan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak, serta tetap konsisten melatih anak untuk tetap mandiri melakukan kegiatan sehari-hari. Sebaiknya orang tua menghindari memukul dan marah yang berlebihan saat mendampingi anak, karena kondisi tersebut akan memicu anak meniru hal yang serupa atau bahkan menyebabkan anak menjadi bergantung dan tidak percaya dengan kemampuannya sendiri. Selain itu, orang tua perlu memberikan penghargaan kepada anak ketika berperilaku baik, berupa pujian atau pelukan agar anak merasa dihargai dan memiliki keinginan untuk mengulang kembali perilaku baik tersebut.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.