Dok ..saya mempunyai anak laki2 Yanng berumur 13 tahun ...beberapa saat yang lalu ,anak saya ketahuan di malam hari mencoba menyentuh kemaluan say
... Lihat LainnyaAnak sulit mengendalikan emosi untuk hal sepele
Anak saya usia 14thn, saat ini seringkali gampang marah hanya untuk hal sepele saja. Bagaimana saya sebagai orang tua unk mengendalikan emosinya. Sudah saya ajak bicara baik2 dan dengan santai.
1 komentar
Terbaru
Halo ESVE, terima kasih untuk pertanyaanya.
Remaja merupakan salah satu fase dalam rentang kehidupan. Pada fase ini, remaja identik kondisi emosi yang labil dan mudah meledak-ledak. Dengan demikian, remaja sering kali memperoleh labelling “anak nakal, membangkang, atau pemarah” dari lingkungannya.
Perlu diketahui bahwa perilaku yang ditampilkan remaja terkadang merupakan cara mereka untuk mendapatkan perhatian dari lingkungan atau orang tuanya. Selain itu, perilaku tersebut juga terkadang akibat pengaruh dari teman sepergaulannya atau mungkin mencontoh perilaku orang-orang di sekitarnya. Namun, sebagai orang tua anda tetap selalu berusaha mengambil peran dalam membimbing dan mengarahkan remaja untuk berperilaku yang adaptif, serta mencari tahu akar anak berperilaku demikian. Di samping itu, dalam diri individu terjadi proses mental yang saling berkaitan antara pikiran, perasaan, dan perilaku. Kesulitan untuk mengidentifikasi perasaan dan pikiran yang campur aduk, menyebabkan seseorang mengalami kebingungan, sehingga tanpa sadar hanya dapat merespon dengan perilaku marah bahkan pada hal sepele.
Beberapa hal yang dapat anda lakukan dalam mendampingi anak anda, yaitu anda perlu membantu anak mengenali situasi yang memicunya mudah marah, apabila kebingungan maka anak dapat menuliskannya pada kertas sehingga terlihat lebih jelas pemicunya, serta kenali juga pikiran dan perasaan yang muncul saat itu. Anak dapat menuangkan seluruh pikiran dan perasaan melalui menulis jurnal harian secara berkala, sehingga anak dapat lebih mengenali kondisi diri sendiri. Anda dan anak dapat membangun pola komunikasi yang terbuka, dengarkan seluruh cerita anak tanpa menghakimi. Jika diperlukan, anda sesekali memberinya nasihat. Selain itu, anak dapat melakukan relaksasi pernapasan untuk membuatnya lebih rileks dan tenang pada saat sedang marah.
Jangan ragu untuk memeriksakan anak anda ke psikolog jika keluhan berlanjut atau bertambah parah.