🔥 Diskusi Menarik

anak sering bab

hallo dok, anak saya umur 5 tahun sudah 3 hari sering bab 4 sampai 5 kali dalam sehari, tidak cair feses padat berwarna normal tetapi berlendir, tidak ada keluhan pada anak cuman sempat demam satu minggu yang lalu, kira kira kenapa ya dok dan penanganan apa yang harus saya lalukan. Terimakasih

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
1
2

2 komentar

Hai Sobat Sehat,

Terimakasih atas pertanyaannya.


Keadaan buang air besar (BAB) yang sering, berlendir, namun tidak cair pada anak dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa kemungkinan penyebabnya meliputi:

  1. Infeksi Usus: Infeksi virus atau bakteri dapat menyebabkan perubahan pada pola buang air besar. Jika anak Anda mengalami demam sebelumnya, kemungkinan adanya infeksi harus diperhitungkan.
  2. Irritasi atau Alergi Makanan: Makanan tertentu atau intoleransi makanan bisa menjadi penyebab. Misalnya, makanan yang mengandung laktosa atau gluten bisa menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
  3. Stres atau Perubahan Lingkungan: Peristiwa stres atau perubahan lingkungan, seperti kejadian yang membuat anak merasa cemas atau tidak nyaman, dapat memengaruhi sistem pencernaan.
  4. Efek Samping Antibiotik: Jika anak baru-baru ini mengonsumsi antibiotik, itu bisa memengaruhi flora usus dan menyebabkan perubahan pada feses.

Untuk penanganan:

  1. Berikan Cairan yang Cukup: Pastikan anak tetap terhidrasi dengan memberikan cukup air atau larutan oral rehidrasi (ORS) untuk mencegah dehidrasi.
  2. Makanan Sehat: Berikan makanan yang mudah dicerna, seperti bubur atau sayuran yang direbus. Hindari makanan yang dapat memicu iritasi atau alergi.
  3. Pantau Gejala: Jika gejala berlanjut atau anak mengalami dehidrasi, segera konsultasikan dengan dokter. Tanda dehidrasi meliputi bibir dan lidah kering, mata cekung, dan kurangnya air seni.

Jika anak Anda terus mengalami masalah ini atau jika gejalanya memburuk, segera periksakan anak Anda ke dokter secara langsung untuk evaluasi dan saran lebih lanjut. Dokter akan dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan penanganan yang sesuai berdasarkan penyebab yang mungkin.

Semoga membantu,

Salam, dr. Syifa.

11 bulan yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan informasi yang Anda berikan, anak Anda mengalami frekuensi buang air besar yang meningkat (4-5 kali sehari) dengan feses yang tidak cair, tetapi berlendir. Beberapa kemungkinan penyebab diare pada anak termasuk infeksi bakteri atau virus, intoleransi makanan, efek samping obat-obatan, keracunan makanan, alergi makanan, atau infeksi parasit.

Pertama, penting untuk memastikan bahwa anak Anda tetap terhidrasi dengan baik. Berikan cairan yang cukup seperti air putih, jus buah yang tidak terlalu manis, atau larutan elektrolit oral yang tersedia di apotek. Jika anak Anda tidak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang parah, seperti mulut kering, jarang buang air kecil, atau lemas, Anda dapat mencoba memberikan makanan ringan yang mudah dicerna seperti nasi, roti tawar, atau pisang.

Namun, jika diare berlanjut atau anak Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memerlukan tes tambahan seperti tes tinja untuk menentukan penyebab diare dan memberikan penanganan yang sesuai. Jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Namun, jika diare disebabkan oleh virus, perawatan yang diberikan akan lebih fokus pada menjaga hidrasi dan mengurangi gejala.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan dan kebersihan tangan yang baik untuk mencegah penyebaran infeksi. Pastikan anak Anda mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan sebelum makan.

Jika anak Anda mengalami demam atau gejala lain yang mencurigakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

Harap dicatat bahwa jawaban ini hanya berdasarkan informasi yang Anda berikan dan tidak menggantikan konsultasi langsung dengan dokter. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

11 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan