anak sehat

Hallo Berliana Febriant, terima kasih atas pertanyaan nya.

BAB (buang air besar) bayi yang masih berusia 4 bulan normalnya berwarna kuning keemasan atau kecokelatan dengan konsistensi yang lembek, tidak padat atau cair tak berampas. Namun, jika bayi Anda sudah tidak lagi mengkonsumsi ASI eksklusif, maka pola BAB nya bisa berubah.

BAB bayi yang keabu-abuan yang anak Anda alami kemungkinan disebabkan oleh efek dari susu formula yang ia konsumsi. Beberapa jenis susu formula memang diformulasikan dengan kandungan zat besi yang cukup tinggi sehingga akan keluar di feses dalam warna yang keabu-abuan seperti dempul. Selama tidak disertai keluhan lain dan pertumbuhan bayi Anda baik sesuai dengan usianya, maka kondisi ini umumnya tidak berbahaya.

Namun, jika perubahan warna BAB tersebut disertai juga dengan BAB keras (ditandai dengan anak yang mengejan kuat sampai menangis saat BAB), maka hal ini kemungkinan menandakan bahwa ia tidak cocok mengkonsumsi susu formula tersebut. Kami sarankan, Anda berkonsultasi langsung ke dokter spesialis anak untuk memperoleh penanganan terbaik bagi anak Anda. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk mengingkirkan kemungkinan penyebab lain, misalnya penyakit Crohn, penyakit celiac, tumor saluran cerna, dan gangguan pencernaan lainnya. Selanjutnya, jika murni hanya disebabkan oleh efek susu formula, dokter mungkin akan menganjurkan Anda menghentikan susu formulanya dan menggantinya dengan susu formula lain.

Sementara laman Seattle Children’s Hospital, menyebutkan bahwa feses anak yang berwarna abu-abu atau putih cenderung dimiliki anak yang hanya minum susu. Ini juga bisa terjadi jika anak menggunakan obat-obatan, seperti aluminium hidroksida (antasida) atau barium sulfat.

Tidak hanya itu, feses berwarna pucat ini juga bisa menandakan bahwa anak memiliki kerusakan atau penyumbatan pada organ hati atau saluran empedu.

Beberapa masalah hati dan empedu yang menyebabkan feses keabuan pada anak, di antaranya:

• Mengalami hepatitis A, B, dan C
• Memiliki penyakit autoimun yang menyerang fungsi hati dan kanker hati
• Atresia bilier, yakni penyumbatan dan pembengkakan kantong empedu saat masih di dalam kandungan
• Cholestasis, yaitu berkurangnya aliran empedu yang mengakibatnya bilirubin masuk ke aliran darah dan menyebabkan jaundice. Kondisi ini bisa terjadi akibat atresia bilier yang tidak diobati.