Dok,Bantuin list makanan buat aku dong
bb aku 63 tinggi aku 152
🔥 Diskusi Menarik
Akhir akhir ini saya sering sakit perut dan sekarang yang lumayana parah. Rasanya perut saya kaya seperti melilit, rasa sakit sudah tidak bisa saya menahannya sama sekali. Kenapa bisa begitu? Apakah di sebabkan oleh pola makan saya yang sembarangan? Terima kasih
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Halo Richard, terima kasih atas pertanyaan anda.
Berikut ini adalah beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan sakit perut melilit:
1. Sembelit -> Penyebab sakit perut melilit yang paling umum adalah sembelit. Kondisi ini terjadi ketika tinja bergerak terlalu lambat atau sulit dikeluarkan, sehingga menimbulkan gejala sakit perut melilit. Selain sakit perut melilit, sembelit juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti buang air besar kurang dari 3 kali seminggu dan tinja yang terasa keras. Guna mencegah sembelit, Anda perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan serat seperti buah dan sayur, tidak menunda atau terburu-buru saat BAB, berolahraga secara rutin, serta memenuhi asupan cairan tubuh.
2. Gangguan pencernaan -> Tak hanya sembelit, gangguan pencernaan juga bisa menjadi penyebab sakit perut melilit. Kondisi ini umumnya terjadi karena kebiasaan makan berlebihan dan terlalu cepat, konsumsi obat-obatan tertentu, hingga terlalu banyak konsumsi minuman berkafein atau beralkohol. Agar terhindar dari gangguan pencernaan, sebaiknya makan dalam porsi kecil dan secara perlahan serta batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
3. Iritasi usus -> Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab iritasi usus. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya iritasi usus, misalnya kontraksi usus, kelainan saraf pada sistem pencernaan, hingga stres. Iritasi usus tak hanya membuat penderitanya merasakan perut melilit, tetapi juga bisa menimbulkan gejala perut kembung dan sembelit.
4. Keracunan makanan -> Penyebab sakit perut melilit selanjutnya adalah keracunan makanan. Kondisi ini dapat terjadi akibat konsumsi makanan yang terkontaminasi, kedaluwarsa, atau beracun. Selain perut yang melilit, orang yang mengalami keracunan makanan juga bisa mengalami gejala berupa diare, mual, dan muntah.
Ada beberapa obat yang bisa mengatasi sakit perut melilit berdasarkan penyebabnya, yaitu:
1. Obat pereda nyeri -> Keluhan sakit perut melilit yang muncul selama PMS atau menstruasi dapat diatasi dengan obat pereda nyeri atau painkiller, seperti paracetamol. Ini karena paracetamol dapat menghambat produksi prostaglandin yang memicu rasa sakit. Namun, tidak semua obat pereda nyeri bisa mengatasi semua jenis sakit perut melilit. Contohnya adalah obat pereda nyeri golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen dan aspirin. Konsumsi obat golongan ini perlu dihindari ketika Anda sedang menderita sakit perut melilit akibat gangguan pencernaan. Pasalnya, obat ini dapat mengiritasi saluran cerna sehingga bisa memperburuk sakit perut yang Anda derita.
2. Antasida -> Sakit perut melilit bisa menjadi gejala dari sakit maag atau GERD. Sakit perut yang disebabkan oleh penyakit ini punya ciri khas, yaitu muncul di bagian perut kiri atas. Selain menyebabkan sakit perut melilit, penyakit GERD juga dapat ditandai dengan gejala lain, seperti nyeri dada dan ulu hati, mual, muntah, mulut pahit, sakit tenggorokan, batuk kering, atau dada terasa sesak. Untuk mengatasi sakit perut melilit karena kedua kondisi ini, Anda bisa mengonsumsi obat antasida, yang mampu menetralkan asam lambung.
3. Obat pencahar -> Sembelit atau susah buang air besar (BAB) bisa membuat tinja sulit dikeluarkan, sehingga memicu keluhan sakit perut melilit. Untuk meredakan keluhan ini, jenis obat sakit perut melilit yang direkomendasikan adalah obat pencahar atau laksatif. Obat pencahar bisa melunakkan tinja dan meningkatkan kontraksi atau pergerakan usus, sehingga tinja lebih mudah untuk dikeluarkan. Obat sakit perut melilit ini umumnya mengandung laktulosa atau bisacodyl. Obat-obatan tersebut sebaiknya dikonsumsi sesuai resep atau saran dari dokter. Ini karena terlalu sering mengonsumsi obat pencahar atau dalam jangka waktu yang panjang dapat menurunkan fungsi usus.
4. Obat antidiare -> Selain menyebabkan sakit perut melilit, diare juga ditandai dengan frekuensi BAB yang meningkat, tinja encer atau cair, sulit menahan keinginan untuk BAB, mual, muntah, atau kembung. Untuk mengatasi keluhan sakit perut melilit yang disebabkan oleh diare, obat yang perlu dikonsumsi adalah obat antidiare, seperti loperamide atau bismuth subsalisilat. Namun, konsumsi kedua obat ini tidak dianjurkan untuk anak-anak. Karena diare bisa menyebabkan dehidrasi, konsumsi obat antidiare saja tidak cukup. Selama diare, penderitanya juga harus mengonsumsi air putih sebanyak 2–3 liter per sehari agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Bila dilihat dari penjelasan di atas, pilihan obat sakit perut melilit memang beragam. Namun, Anda harus mengonsumsi obat ini sesuai dengan penyebab yang mendasarinya dan aturan pakai yang tertera pada kemasan.
Namun ada baiknya anda segera ke dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi untuk penanganan lebih lanjut.
Sekian dan Terima Kasih