Vulvodynia

Saya pernah mengidap infeksi jamur di vagina saat minum antibiotik dan tdk saya obati krn waktu itu saya trauma minum obat antibiotik tsb telat membuat saya sakit saraf (kesemutan hebat dan konstan), setelah berani mengobati setelah 2 bulan, namun rasa tidak nyaman tetap ada... Sy sudah ke obgyn dibilang tdk ada apa2 paling vaginitis/bv, saya jd pakai obat vaginitis tiap bulan tp rasa tdk nyamannada terus.. saya harus bagaimana..

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
12
2

2 komentar

Halo Sobat Sehat, terima kasih atas pertanyaannya...


Baik jadi dari cerita yang anda sampaikan saat ini saya simpulkan bahwa Anda masih mengalami keluhan gatal, tidak nyaman dan panas di area vagina ya?


Saya sarankan anda untuk melakukan konsultasi dengan tutup spesialis kulit dan kelamin dan menyampaikan riwayat penyakit anda serta riwayat alergi obat yang anda alami. Dokter spesialis kulit dan kelamin akan memberikan pandangan atau opsi lain terkait obat yang sesuai untuk anda.


Saat ini hal yang dapat anda lakukan adalah:

1. Rutin mengganti pakaian dalam termasuk pembalut setiap 6 jam sekali, 

2. Tidak melakukan hubungan seksual selama masih mengalami keluhan

3. Mencuci vagina darinarah depan ke belakang untuk menghindari masuknya bakteri dari anus ke vagina yang dapat memperparah keluhan

4. Tidak menggunakan sabun pencuci vagina seperti yang dijual di pasaran


Demikian semoga membantu🙏🏻


1 tahun yang lalu
Suka
Balas

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Vulvodynia adalah kondisi di mana terdapat nyeri kronis pada vulva atau area sekitar vagina tanpa penyebab yang jelas. Meskipun belum ada penyebab pasti yang diketahui, beberapa faktor yang dapat memicu vulvodynia meliputi cedera atau iritasi pada saraf di sekitar area vagina, infeksi vagina sebelumnya, alergi atau kulit sensitif, perubahan hormon, dan masalah otot panggul.:

Penting untuk mencari bantuan medis untuk menegakkan diagnosis yang tepat dan menentukan pengobatan yang sesuai. Jika Anda sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan dan tidak ditemukan kelainan yang jelas, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba:

  1. Hindari iritasi: Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang lembut dan tidak mengiritasi kulit. Hindari penggunaan produk perawatan tubuh yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi.

  2. Terapi fisik: Terapi fisik seperti biofeedback atau terapi saraf dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan rujukan ke terapis fisik yang berpengalaman dalam mengatasi vulvodynia.

  3. Pengobatan topikal: Dokter Anda mungkin akan meresepkan krim atau salep topikal yang mengandung anestesi lokal atau steroid untuk mengurangi nyeri dan peradangan.

  4. Terapi psikologis: Vulvodynia dapat mempengaruhi kesejahteraan emosional dan psikologis Anda. Terapi psikologis seperti kognitif-behavioral therapy (CBT) dapat membantu mengelola stres dan meningkatkan koping dengan nyeri.

  5. Pengobatan lainnya: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan seperti antidepresan atau antikonvulsan untuk mengurangi nyeri kronis.

Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan area genital dengan baik dan menghindari penggunaan produk yang dapat menyebabkan iritasi. Jika gejala Anda tidak membaik atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk evaluasi lebih lanjut.

Harap dicatat bahwa saran ini hanya bersifat umum dan tidak menggantikan konsultasi langsung dengan dokter. Setiap individu memiliki kondisi yang unik, dan dokter Anda akan dapat memberikan saran yang lebih spesifik berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik Anda.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan