🔥 Diskusi Menarik

Tanya keputihan

Dok mau tanya saya hamil tm 2 kok keputihan dan terasa gatal ya apakah itu wajar? Pdhl di tm 1 kehamilan sya tidk keputihan, ya cuma keputihan sewajarnya ga bnyak. Mohon di jawap dok terimaksih 🙏

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
4
1
1

1 komentar

Hallo Oemart 00, terima kasih atas pertanyaan nya.

Keputihan merupakan hal yang normal terjadi pada tubuh wanita selayaknya berkeringat atau buang air kecil. Pada wanita yang tidak hamil, keluarnya keputihan menandakan vagina mereka sedang membersihkan dirinya sendiri sekaligus melindungi dari risiko infeksi.

Keputihan ketika sedang hamil adalah kondisi yang normal bila teksturnya tipis, bening atau putih susu, dan aromanya ringan (tidak terlalu pekat).

Keputihan juga termasuk sebagai salah satu tanda awal kehamilan. Cairan keputihan ini disebut dengan leukorrhea.

Keputihan dapat mulai muncul sedini dua minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum Anda sadar sudah telat menstruasi.

Kondisi keputihan ketika hamil juga umumnya tetap tergolong wajar jika masih terus berlanjut sepanjang kehamilan. Cairan keputihan biasanya cenderung keluar paling banyak pada trimester akhir kehamilan.

Berikut tanda-tanda keputihan tidak normal yang bisa jadi tanda dari infeksi vagina.

  • Keputihan berubah warna, misal menjadi lebih kuning atau kehijauan
  • Mengeluarkan bau tidak sedap
  • Anda merasa gatal atau nyeri di vagina

Normalnya, keputihan muncul ketika memiliki ciri-ciri seperti berwarna putih (seperti susu) dan jernih serta tidak mengeluarkan bau tak sedap.

Berikut sejumlah masalah kesehatan selama kehamilan yang memengaruhi kesehatan vagina:

1. Keputihan tanda infeksi jamur (candidiasis)

Keputihan ketika hamil bisa jadi tanda terkena infeksi jamur vagina (candidiasis) apabila teksturnya berbongkah-bongkah disertai cairan kental berbusa dan berbau menyengat.

Infeksi jamur candidiasis juga menyebabkan vagina terasa gatal atau panas karena terirititasi

Untuk menghindari infeksi jamur, Anda bisa melakukan upaya pencegahan, yaitu:

  • Memakai pakaian longgar agar kulit bisa bernapas
  • Mengeringkan vagina setelah mandi, berenang, dan olahraga agar tidak lembap
  • Mengonsumsi makanan fermentasi untuk memelihara bakteri baik di dalam tubuh.

2. Keputihan tanda infeksi bakteri (bacterial vaginosis)

Keputihan ketika sedang hamil yang menandakan bacterial vaginosis biasanya berupa lendir berwarna putih keruh, abu-abu, atau kuning pekat dengan aroma yang amis atau asam.

3. Keputihan tanda keguguran

Keputihan saat hamil yang keluar dapat menandakan gejala keguguran atau kehamilan ektopik jika berupa lendir berwarna kecoklatan atau disertai bercak darah. Dua komplikasi kehamilan ini berpotensi bahaya bagi ibu dan bayi.

4. Keputihan tanda penyakit menular seksual

Cairan keputihan saat hamil yang berwarna kuning atau kehijauan dengan bau tidak sedap mungkin menandakan gejala trikomoniasis.

Anda juga disarankan untuk menjaga kebersihan diri dan area kewanitaan dengan:

  • Membiasakan mencuci tangan terlebih dulu sebelum menyentuh area vagina.
  • Membilas vagina dengan air bersih (tidak usah pakai pembersih vagina) dari depan ke belakang setiap kali habis kencing.
  • Hindari penggunaan tisu pembersih vagina (feminine wipes) dan vaginal douche karena dapat mengiritasi kulit vagina.
  • Hindari pakai baju terlalu ketat saat hamil agar area intim tetap bisa “bernapas”.
  • Rutin ganti celana dalam dan pantyliner saat keputihan yang keluar ketika hamil cukup banyak.
  • Mengeringkan daerah intim usai mandi, berenang, buang air, dan berolahraga agar tidak terus-terusan lembap.

Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi vagina karena keputihan:

  • Tidak menggunakan pantyliner setiap hari selama keputihan karena bisa mengiritasi area vagina.
  • Tidak menggunakan tampon karena bisa memasukkan kuman baru ke dalam vagina.
  • Gunakan deterjen tanpa pewangi untuk mencuci pakaian dalam Anda. Bilas cucian sampai benar-benar bersih.
  • Hindari menggunakan sabun wangi atau cairan antiseptik yang ditambahkan ke dalam bak mandi.
  • Cuci tangan sebelum maupun sesudah menyentuh kemaluan.
  • Pastikan vagina dilumasi dengan baik sebelum melakukan hubungan seksual untuk mencegah iritasi.
  • Pilih celana dalam dari bahan katun sehingga mudah menyerap keringat.
  • Pilih juga celana panjang, celana pendek, atau rok yang longgar untuk dipakai sehingga keringat tidak menumpuk di area sekitar vagina.
  • Bersihkan vagina dari depan ke belakang sehingga kuman atau bakteri yang ada di sekitar anus tidak tersebar ke daerah vagina.
  • Berhenti merokok karena merokok membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi vagina.
  • Konsumsilah makanan tinggi probiotik, seperti yoghurt karena probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam vagina.

Jangan anggap remeh ketika cairan keputihan berwarna aneh dan berbau amis, menyengat, dan tidak sedap.

Sebaiknya, segera periksakan ke dokter dan hindari menggunakan obat-obatan yang dijual bebas kecuali atas saran dokter.

(https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/penyebab-keputihan-saat-hamil/)

2 tahun yang lalu
Suka
Balas
1
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan