Kenapa ya dok saya telat haid atau gimna dok saya terakhir berhubungan tgl 17 bulan September saya bulan kemarin haid tgl 12 dan skrng belum juga h
... Lihat LainnyaSusah hamil
Ejakulasi dini pada suami apakah sebuah penyebab susah hamil doc.?
Dan apakah benar kalau posisi rahim itu bisa bergeser?
2 komentar
Terbaru
Halo Ani Has, terima kasih atas pertanyaannya.
Ejakulasi dini adalah salah satu gangguan fungsi seksual pria yang biasanya enggan dibahas pria. Banyak di antara istri yang mengeluhkan bahwa mereka jarang mendapatkan kepuasan seksual saat suaminya mengalami ejakulasi dini.
Faktanya, tidak ada kaitan antara kehamilan yang tak kunjung terjadi dengan kondisi ejakulasi dini yang dialami pria. Ingat, kehamilan hanya mungkin terjadi saat berlangsungnya pembuahan sel telur wanita oleh sel spermatozoa pria. Pembuahan hanya mungkin terjadi jika hubungan seks dilakukan pada masa subur wanita. Jadi, hubungan seks yang dilakukan di luar masa subur wanita biasanya tidak akan menghasilkan pembuahan dan kehamilan. Ejakulasi dini tidak mencerminkan ada tidaknya gangguan kesuburan pada pria. Jadi, pada dasarnya, pria yang mengalami ejakulasi dini memiliki tingkat kesuburan yang mungkin saja normal. Sebaliknya, pria yang tidak mengalami ejakulasi dini sangat mungkin mereka mengalami gangguan kesuburan, sehingga tidak dapat menghasilkan kehamilan. Namun, jika ejakulasi dini yang terjadi cukup berat, sehingga tidak ada sperma yang masuk melalui vagina, ini bisa menghambat terjadinya kehamilan. Jadi, selama ejakulasi terjadi di dalam vagina, kemungkinan kehamilan tetap ada, asalkan baik pria dan wanita memiliki kesuburan yang baik. Biasanya kondisi semakin buruk saat pria merasa malu, frustasi, atau gelisah, sehingga mereka cenderung menghindari aktivitas hubungan seksual. Hal ini pun yang kemudian secara tidak langsung akan memengaruhi kesuburan.
Tidak hanya ukuran, posisi rahim wanita tidak selalu sama. Posisi rahim dapat condong ke belakang mendekati punggung bawah (retroverted uterus) atau juga terlalu condong ke depan mendekati leher rahim (anteverted uterus). Walaupun posisi rahim abnormal, tidak semua wanita dengan kondisi ini merasakan adanya tanda dan gejala. Kebanyakan dari mereka mengetahui hal ini saat merencanakan kehamilan. Pasalnya, rahim miring bisa menjadi penyebab wanita sulit hamil.
Beberapa penyebab uterus miring, baik itu condong ke depan atau kebelakang, meliputi:
1. Cacat bawaan dan faktor keturunan -> Banyak bayi yang lahir dengan posisi rahim yang sudah miring. Kondisi ini ternyata bisa diwariskan dari keluarga. Jika ibu, bibi, atau nenek Anda memiliki rahim yang miring, kemungkinan risiko jadi lebih besar. Coba tanyakan hal ini pada keluarga Anda dan lakukan pemeriksaan panggul atau USG untuk memastikan apakah posisi rahim normal atau tidak.
2. Otot-otot panggul yang melemah -> Di sekitar rahim terdapat otot dan ligamen yang menopang posisi rahim tetap normal. Namun setelah menopause atau melahirkan, jaringan ikat kuat yang menghubungkan tulang dan sendi (ligamen) jadi mengendur dan lemah. Akibatnya, ligamen dan otot tidak dapat menahan rahim sehingga berubah posisi.
3. Pembesaran rahim -> Rahim bisa dibilang cukup fleksibel sebagai tempat tumbuh kembang janin. Setelah melahirkan, ukuran rahim kemungkinan akan bertambah besar. Selain kehamilan, adanya fibroid atau tumor juga bisa memperbesar ukuran rahim dan menambah tekanan pada ligamen dan otot. Jika ligamen dan otot tidak sanggup menahan, rahim bisa bergeser ke belakang atau ke depan.
4. Adanya luka atau sesuatu yang melekat di panggul -> Operasi yang melibatkan rahim atau panggul bisa meninggalkan jaringan parut dan menggeser posisi rahim. Selain itu, endometriosis atau tumbuhnya jaringan yang melekat pada rahim atau panggul juga bisa membuat rahim bergeser.
Sekian dan Terima Kasih