rasa perih diarea vagina saat buang air kecil
halo dok,berawal dari haid trus setelh selesai area vagina terasa perih,apa lgi kalau pas buang air kecil rasanya perih bngt,kayak di area vagina terasa lecet itu dok,padahl saya tidak menggaruk.apa obat yang cocok ya dok?
Hallo Puji Lestari92, terima kasih atas pertanyaan nya.
Keluhan perih pada area vagina setelah haid, terutama saat buang air kecil, bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut beberapa kemungkinan penyebab dan saran yang bisa Anda lakukan:
Kemungkinan Penyebab:
* Iritasi: Penggunaan pembalut, sabun, atau produk kewanitaan tertentu bisa menyebabkan iritasi pada kulit sensitif area vagina.
* Infeksi Saluran Kemih (ISK): ISK seringkali menyebabkan nyeri atau perih saat buang air kecil. Meskipun tidak selalu berhubungan langsung dengan haid, perubahan pH area vagina setelah haid bisa meningkatkan risiko ISK pada beberapa wanita.
* Infeksi Jamur Vagina (Kandidiasis): Perubahan hormon selama siklus menstruasi dapat memicu pertumbuhan jamur Candida yang berlebihan di vagina, menyebabkan rasa gatal, perih, dan nyeri saat buang air kecil.
* Vaginosis Bakterialis: Ketidakseimbangan bakteri alami di vagina juga bisa menyebabkan peradangan dan rasa tidak nyaman.
* Iritasi akibat gesekan: Meskipun Anda tidak merasa menggaruk, gesekan dari pakaian dalam yang ketat atau aktivitas tertentu bisa menyebabkan lecet ringan.
* Alergi: Alergi terhadap bahan pembalut, sabun, atau deterjen juga bisa menyebabkan iritasi dan rasa perih.
Saran yang Dapat Dilakukan:
* Jaga kebersihan area vagina: Bersihkan area vagina dengan air bersih dari arah depan ke belakang setelah buang air besar maupun kecil. Hindari penggunaan sabun atau produk kewanitaan yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras di area vagina.
* Gunakan pakaian dalam berbahan katun: Hindari pakaian dalam yang terlalu ketat dan berbahan sintetis karena dapat memerangkap kelembapan dan memperparah iritasi.
* Ganti pembalut secara teratur: Ganti pembalut setiap 4-6 jam atau lebih sering jika terasa lembap.
* Hindari penggunaan produk kewanitaan yang tidak perlu: Hindari penggunaan vaginal douch atau semprotan pewangi vagina.
* Perbanyak minum air putih: Ini penting terutama jika Anda mengalami gejala yang mengarah ke ISK.
* Jangan menahan buang air kecil: Segera buang air kecil jika terasa ingin.
Obat yang Mungkin Cocok (Namun Tetap Disarankan Konsultasi Dokter):
Karena sulit untuk menentukan penyebab pasti tanpa pemeriksaan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin pemeriksaan penunjang seperti tes urine atau swab vagina untuk menentukan penyebab keluhan Anda.
Namun, untuk sementara waktu, Anda bisa mencoba beberapa hal berikut (dengan tetap mengingat pentingnya konsultasi dokter):
* Kompres dingin: Kompres dingin pada area vagina dapat membantu meredakan peradangan dan rasa perih.
* Obat pereda nyeri: Jika rasa perih sangat mengganggu, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai dosis yang tertera pada kemasan.
* Krim anti jamur (jika diduga infeksi jamur): Jika Anda memiliki riwayat infeksi jamur vagina dan mengenali gejalanya (seperti keputihan putih kental seperti keju cottage), Anda bisa mencoba krim anti jamur yang dijual bebas. Namun, jika ini adalah pertama kalinya atau gejalanya berbeda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
* Rasa perih yang sangat hebat.
* Nyeri saat buang air kecil yang disertai demam, menggigil, atau nyeri pinggang.
* Keputihan yang tidak normal (berwarna, berbau tidak sedap, atau berjumlah banyak).
* Gatal yang parah.
* Perdarahan di luar siklus menstruasi.
* Gejala tidak membaik setelah beberapa hari melakukan perawatan di rumah.
Penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter agar Anda mendapatkan pengobatan yang sesuai dan efektif. Jangan mencoba mengobati sendiri tanpa mengetahui penyebab pastinya.
Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan yang sesuai, seperti krim antijamur jika infeksi jamur terdeteksi, atau saran untuk menghindari produk yang dapat menyebabkan iritasi. Selain itu, menjaga kebersihan area genital dan menggunakan pakaian dalam yang berbahan katun dapat membantu mengurangi gejala. Jika rasa perih tidak kunjung membaik, penting untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Related content