nyeri pada perut
haloo dok saya mengalami nyeri pada perut bagian bawah disertai keluar nya keputihan yang berlebihan, kira² saya mengalami apa
haloo dok saya mengalami nyeri pada perut bagian bawah disertai keluar nya keputihan yang berlebihan, kira² saya mengalami apa
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hallo Liana Dwi Anggraeni, terima kasih atas pertanyaan nya.
Nyeri di perut bagian bawah yang disertai keputihan berlebihan bisa disebabkan oleh beberapa kondisi. Beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
1. Infeksi Saluran Reproduksi**
- **Vaginosis Bakterialis** → Keputihan berbau amis, abu-abu, encer.
- **Infeksi Jamur (Kandidiasis)** → Keputihan kental seperti susu pecah, gatal.
- **Infeksi Menular Seksual (IMS)** → Seperti klamidia atau gonore, bisa menyebabkan nyeri panggul dan keputihan berlebihan.
2. Peradangan di Organ Reproduksi**
- **Radang panggul (PID/Pelvic Inflammatory Disease)** → Bisa terjadi akibat infeksi menyebar ke rahim, tuba falopi, atau ovarium. Biasanya disertai nyeri perut bawah, keputihan berlebihan, demam ringan, atau nyeri saat berhubungan.
3. Gangguan Hormonal**
- Ketidakseimbangan hormon bisa menyebabkan **keputihan lebih banyak** dari biasanya, terutama jika siklus haid tidak teratur atau ada miom.
4. Masalah di Rahim atau Ovarium**
- **Miom atau Kista Ovarium** → Bisa menyebabkan nyeri perut bawah dan keputihan lebih banyak jika memengaruhi keseimbangan hormon atau menyebabkan tekanan di rahim.
Segera periksa jika:
- Keputihan berbau tidak sedap atau berubah warna (hijau, kuning, abu-abu).
- Nyeri perut bawah semakin parah atau berlangsung lama.
- Ada demam atau nyeri saat buang air kecil.
- Siklus haid tidak teratur atau keluar darah di luar jadwal haid.
Kalau gejalanya ringan, coba perhatikan apakah ada pemicunya, misalnya stres, kelelahan, atau perubahan pola makan. Tapi kalau terus berlanjut, lebih baik periksa ke dokter untuk USG atau tes lainnya agar penyebabnya lebih jelas.