miss v terasa gatal, perih

izin bertanya dok, semenjak terakhir selesai mens waktu itu entah knp area miss v saya terasa gatal, seperti beruntusan gitu dan kalo digaruk pasti jadi luka perihh.

di area lubang miss v jugaa "kadang" gatal, kalo digaruk panas.

di celana dalam saya selalu ada bekas seperti basah gitu dan bau, padahal selalu ganti celana dalam tapi ga lama basaaahhh lagi.

saya berpikir apakah kesalahan saat mens terakhir saya memakai pembalut yang dijual di supermarket padahal biasanya saya memakai pembalut kain.

apakah gejala ini berbahaya, dok???

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
16
1

1 komentar

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Berdasarkan gejala yang Anda sebutkan, ada beberapa kemungkinan penyebab gatal dan perih pada area miss V Anda. Salah satu kemungkinan adalah infeksi jamur, seperti infeksi jamur Candida. Infeksi jamur ini umumnya disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida albicans di area vagina. Gejalanya meliputi gatal, perih, dan keputihan yang berwarna putih dan kental.:

Selain itu, infeksi bakteri juga bisa menjadi penyebab gatal dan perih pada area miss V. Infeksi bakteri seperti vaginosis bakterialis dapat menyebabkan perubahan pH vagina dan gejala seperti gatal, perih, dan bau yang tidak sedap.

Penggunaan pembalut yang berbeda dari biasanya juga bisa menjadi faktor penyebab iritasi pada area miss V. Beberapa pembalut yang dijual di supermarket mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.

Namun, untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga tes laboratorium untuk menentukan penyebab pasti dari gejala yang Anda alami. Dokter juga dapat memberikan pengobatan yang sesuai, seperti obat antijamur atau antibiotik, jika diperlukan.

Selain itu, untuk menjaga kesehatan area miss V, disarankan untuk menjaga kebersihan dengan membersihkannya secara teratur menggunakan air hangat dan sabun yang lembut. Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi yang kuat. Selalu ganti celana dalam yang bersih dan hindari penggunaan celana dalam yang terlalu ketat atau terbuat dari bahan sintetis.

Jika gejala Anda tidak membaik atau bahkan semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

1 tahun yang lalu
Suka
masukan
1
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan