Mengatasi dan obat keputihan
Dokb udah hampir setahun saya mengalami keputihan udah periksa dokter sampai tes lab sudah diberibobat tapi masih saja gatal
Vagina terasa terbakar gatal dan terasa peri mohon petunjuk dok harus minum obat apa 🙏
Dokb udah hampir setahun saya mengalami keputihan udah periksa dokter sampai tes lab sudah diberibobat tapi masih saja gatal
Vagina terasa terbakar gatal dan terasa peri mohon petunjuk dok harus minum obat apa 🙏
2 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hallo Nona Alea, terima kasih atas pertanyaan nya.
Dari gejala yang kamu alami — keputihan yang menahun (hampir setahun), gatal, sensasi terbakar, dan perih di vagina, bahkan setelah periksa dokter dan minum obat — ini patut dicurigai sebagai infeksi yang persisten atau kronis, yang mungkin:
Kemungkinan Penyebab:
- Infeksi jamur (kandidiasis vagina) kronis Biasanya disebabkan oleh Candida albicans atau Candida glabrata Gatal hebat, putih menggumpal seperti susu basi Sering kambuh, apalagi jika punya riwayat antibiotik atau diabetes
- Bacterial Vaginosis (BV) Keputihan berbau amis, terutama setelah berhubungan Tidak selalu gatal, tapi bisa menimbulkan iritasi jika berlangsung lama Vaginitis campuran (jamur + bakteri) Kombinasi dua patogen, lebih sulit sembuh kalau hanya diobati satu macam
- Alergi/iritasi kronis Bisa dari sabun kewanitaan, pembalut, pakaian ketat, parfum, dll Dapat memperparah infeksi Penyakit kulit kronis di area genital seperti: Lichen sclerosus atau lichen planus → gatal, perih, terasa terbakar
Perlu pemeriksaan lanjutan oleh dokter kulit atau ginekolog
Apakah Sudah Dilakukan Tes Ini, Jika belum, sangat direkomendasikan:
- Kultur keputihan (bukan hanya pemeriksaan mikroskop)
- Tes pH vagina
- Tes sensitivitas antibiotik/jamur
- Tes diabetes (gula darah puasa)
- Pemeriksaan pap smear
Pengobatan yang Bisa Dicoba (Setelah Konsultasi Ulang):
- Jika infeksi jamur (kandidiasis kronik):
- Fluconazole 150 mg, diminum 1 kapsul per minggu, selama 3–6 minggu
Tambahan salep: Clotrimazole krim 2x sehari selama 7–14 hari
Gantilah celana dalam setiap hari, hindari pantyliner & pembalut harum
Jika BV:
Metronidazole 500 mg, diminum 2x sehari selama 7 hari Atau gunakan gel Metronidazole vaginal
(jangan konsumsi alkohol selama & setelah pengobatan)
Jika kombinasi jamur + bakteri:
Obat kombinasi vagina: Metronidazole + Miconazole (misalnya Flagystatin® ovula)
Jangan Lupa Perhatikan:
- Hindari sabun kewanitaan yang mengandung antiseptik keras atau parfum
- Jangan pakai celana ketat atau sintetis
- Hindari hubungan seksual dulu sampai gejala benar-benar membaik
- Jangan membilas vagina bagian dalam (douching), cukup cuci luar saja
Saran:
- Karena kamu sudah lama mengalami ini dan tidak membaik, sebaiknya konsultasi ulang ke dokter kulit kelamin (Sp.KK) atau obgyn yang berbeda untuk second opinion. Bawa hasil lab sebelumnya agar tidak perlu ulang tes semua.
Pertama, penting untuk memastikan penyebab keputihan tersebut. Dari hasil pemeriksaan dokter dan tes lab yang sudah dilakukan, apakah sudah diketahui penyebabnya secara spesifik? Jika sudah, pengobatan harus disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya, jika disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik yang tepat harus dikonsumsi sesuai resep dokter. Jika disebabkan oleh infeksi jamur, obat antijamur seperti miconazole, clotrimazole, atau fluconazole mungkin diperlukan. Kedua, selain pengobatan dari dokter, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi keluhan:
Related content